23 Desember 2011

Partial Least Square

Partial Least Square (PLS) dikembangkan pertama kali oleh Herman Wold (1982). Ada beberapa metode yang dikembangkan berkaitan dengan PLS yaitu model PLS Regression (PLS-R) dan PLS Path Modeling (PLS-PM ). PLS Path Modeling dikembangkan sebagai alternatif pemodelan persamaan struktural ( SEM) yang dasar teorinya lemah. PLS-PM berbasis varian berbeda dengan metode SEM dengan software AMOS, Lisrel, EQS menggunakan basis kovarian.


Ada beberapa hal yang membedakan analisis PLS dengan model analisis SEM yang lain :
  1. Data tidak harus berdistribusi normal multivariate.
  2. Dapat digunakan sampel kecil. Minimal sampel >30 dapat digunakan.
  3. PLS selain dapat digunakan unutk mengkonfirmasikan teori, dapat juga digunakan untuk menjelaskan ada atau tidaknya hubungan antar variabel laten.
  4. PLS dapat menganalisis sekaligus konstruk yang dibentuk dengan indikator reflektif dan formatif
  5. PLS mampu mengestimasi model yang besar dan kompleks dengan ratusan variabel laten dan ribuan indikator (Falk and Miller, 1992)
Pemodelan dalam PLS-Path Modeling ada 2 model :
  1. Model structural (Inner model) yaitu model struktural yang menghubungkan antar variabel laten.
  2. Model Measurement (Outer Model yaitu model pengukuran yang menghubungkan indikator dengan variabel latennya.
Model Partial Least Square

Dalam PLS Path Modeling terdapat 2 model yaitu outer model dan Inner model. Kriteria uji dilakukan pada kedua model tersebut.


Outer model (Model Measurement)
Model ini menspesifikasi hubungan antar variabel laten dengan indikator-indikatornya. atau dapat dikatakan bahwa outer model mendefinisikan bagaimana setiap indikator berhubungan dengan variabel latennya. Uji yang dilakukan pada outer model :
  • Convergent Validity. Nilai convergen validity adalah nilai loading faktor pada variabel laten dengan indikator-indikatornya. Nilai yang diharapkan >0.7.
  • Discriminant Validity. Nilai ini merupakan nilai cross loading faktor yang berguna untuk mengetahui apakah konstruk memiliki diskriminan yang memadai yaitu dengan cara membandingkan nilai loading pada konstruk yang dituju harus lebih besar dibandingkan dengan nilai loading dengan konstruk yang lain.
  • Composite Reliability. Data yang memiliki composite reliability >0.8 mempunyi reliabilitas yang tinggi.
  • Average Variance Extracted (AVE). Nilai AVE yang diharapkan >0.5.
  • Cronbach Alpha. Uji reliabilitas diperkuat dengan Cronbach Alpha.Nilai diharapkan >0.6 untuk semua konstruk.
Uji yang dilakukan diatas merupakan uji pada outer model untuk indikator reflektif. Untuk indikator formatif dilakukan pengujian yang berbeda. Uji untuk indikator formatif yaitu :
  • Significance of weights. Nilai weight indikator formatif dengan konstruknya harus signifikan.
  • Multicolliniearity. Uji multicolliniearity dilakukan untuk mengetahui hubungan antar indikator. Untuk mengetahui apakah indikator formatif mengalami multicolliniearity dengan mengetahui nilai VIF. Nilai VIF antara 5- 10 dapat dikatakan bahwa indikator tersebut terjadi multicolliniearity.
Masih ada dua uji untuk indikator formatif yaitu nomological validity dan external validity.
Inner Model (Model Structural).
Uji pada model struktural dilakukan untuk menguji hubungan antara konstruk laten. Ada beberapa uji untuk model struktural yaitu :
  • R Square pada konstruk endogen. Nilai R Square adalah koefisien determinasi pada konstruk endogen. Menurut Chin (1998), nilai R square sebesar 0.67 (kuat), 0.33 (moderat) dan 0.19 (lemah)
  • Estimate for Path Coefficients, merupakan nilai koefisen jalur atau besarnya hubungan/pengaruh konstruk laten. Dilakukan dengan prosedur Bootrapping.
  • Effect Size (f square). Dilakukan untuk megetahui kebaikan model.
  • Prediction relevance (Q square) atau dikenal dengan Stone-Geisser's. Uji ini dilakukan untuk mengetahui kapabilitas prediksi dengan prosedur blinfolding. Apabila nilai yang didapatkan 0.02 (kecil), 0.15 (sedang) dan 0.35 (besar). Hanya dapat dilakukan untuk konstruk endogen dengan indikator reflektif.
Dalam outer model terdapat dua tipe indikator yaitu indikator reflektif dan indikator formatif.
  1. Indikator reflektif. Indikator ini mempunyai ciri-ciri : arah hubungan kausalitas dari variabel laten ke indikator, antar indikator diharapkan saling berkorelasi (instrumen harus memiliki consistency reliability), menghilangkan satu indikator, tidak akan merubah makna dan arti variabel yang diukur, dan kesalahan pengukuran (eror) pada tingkat indikator. Sebagai contoh model indikator reflektif adalah variabel yang berkaitan dengan sikap (attitude) dan niat membeli (purchase intention).
  2. Indikator formatif. Ciri-ciri model indikator reflektif yaitu : arah hubungan kausalitas dari indikator ke variabel laten, antar  indikator diasumsikan tidak berkorelasi (tidak diperlukan uji reliabilitas konsistensi internal), menghilangkan satu indikator berakibat merubah makna dari variabel laten., dan kesalahan pengukuran berada pada tingkat variabel laten. Variabel laten dengan indikator formatif dapat berupa variabel komposit. Sebagai contoh variabel status sosial ekonomi diukur dengan indikator yang saling mutual exclusive (pendidikan, pekerjaan, dan tempat tinggal). variabel kualitas pelayanan dibentuk oleh 5 dimensi yaitu tangible, reliability, responsive, emphaty dan assurance.

Beberapa software PLS yang telah dikembangkan untuk analisis model Partial Least Square (PLS), antara lain :
  1. LVPLS versi 1.8 (Latent Variable Partial Least Square). Ini merupakan software yang pertama kali dikembangkan oleh Jan-Bernd Lohmoller (1984,1987,1989) under DOS, dapat didownload http://kiptron.psyc.virginia.edu/ . Kemudian dikembangkan lagi oleh Wynne Chin (1998,1999,2001) menjadi under Windows dengan tampilan grafis dan tambahan teknik validasi bootstrapping dan jacknifing. Software ini diberi nama PLS Graph versi 3.0. Untuk versi student dapat didownload di http://www.bauer.uh.edu.
  2. SmartPLS, software ini dikembangkan di University of Hamburg Jerman. Software ini dapat didownload di www.smartpls.de.
  3. Visual Partial Least Square (VPLS), dikembangkan oleh Jen Ruei Fu dari National Kaohsiung University Taiwan. Software ini dapat didownload di http://www2.kuas.edu.tw
  4. PLS-GUI, software ini dikembangkan oleh Yuan Li dari Management Science Department, The More School Business, Universitas of South Carolina. Software ini dapat didownload di http://dmsweb.badm.sc.edu
  5. WarpPLS, software ini dikembangkan oleh Ned Kock. Software ini merupakan alternatif path modeling linier dan nonlinier. Dapat didownload di http://www.scriptwarp.com

Baca juga :

Referensi :

Henseller, J.,Ringle,C.M and Sinkovics.R.R. (2009). The Use of Partial Least Squares Path Modeling in International Marketing : Advances in International Marketing (20).pp.277-319.

Lohmoller,J.B. (1989). Latent Variables path Modeling with partial Least Squares. Berlin, Heidelberger : Springer

Michael, H., and Andreas, M.K. (2004). A Beginner's Guide to Partial Least Square Analysis. Lawrence Erlbaum Association, Inc.

Vincenzo, et al. (2010). Handbook of Partial Least Square. Berlin, Heidelberg : Springer-Verlag.

492 komentar:

1 – 200 dari 492   Lebih baru›   Terbaru»
PLS Structural Equation Modeling (PLS-SEM) mengatakan...

Halo Pak Suseno numpang share ya:
Untuk referensi buku PLS bisa membaca tiga buku PLS dibawah ini:

1. Partial Least Squares: Konsep, Teknik dan Aplikasi dengan program SmartPLS 2.0 M3. 2012. Semarang:BP UNDIP (Penulis: Hengky Latan dan Prof. Imam Ghozali).

2. Partial Least Squares: Konsep, Teknik dan Aplikasi WarpPLS 4.0 (2nd). 2014. Semarang: BP UNDIP (Penulis: Hengky Latan dan Prof. Imam Ghozali).

3. Partial Least Squares: Konsep Aplikasi Path Modeling dengan XLSTST. 2013. Semarang: BP UNDIP (Penulis: Hengky Latan dan Prof. Imam Ghozali).

Untuk memesan tiga buku PLS diatas dapat menghubungi:
ghozali_imam@yahoo.com atau latan_hengky@yahoo.com

Untuk referensi buku CB-SEM dapat membaca tiga buku dibawah ini:
4. Structural Equation Modeling: Teori dan Implementasi AMOS 21.0. 2013. Bandung:Alfabeta (Penulis: Hengky Latan).

5. SEM dengan LISREL. 2012. Bandung: Alfabeta (Penulis: Hengky Latan).

6. SEM dengan STATA. 2014 (in Press) Penulis Hengky Latan.

Untuk memesan buku diatas dapat menghubungi latan_hengky@yahoo.com

Untuk referensi GSCA (jenis SEM ketiga selain PLS dan CB-SEM) dapat membaca buku dibawah ini:

7. Generalized Structured Component Analysis: Teori, Konsep dan Aplikasi dengan program GeSCA. 2014. Bandung: Satunusa (Penulis Hengky Latan).

Untuk memesan buku diatas dapat menghubungi latan_hengky@yahoo.com

Untuk referensi buku TETRAD (program SEM untuk mencari hubungan kausalitas) dapat membaca buku dubawah ini:

8. Structural Equation Modeling: Aplikasi software TETRAD IV. Yogyakarta: BPFE ( Penulis Hengky Latan dan Prof. Gudono)
Untuk memesan buku diatas hubungi latan_hengky@yahoo.com

Untuk referensi buku statistik multivariat baca dua buku dibawah ini.

9. APLIKASI ANALISIS DATA STATISTIK UNTUK ILMU SOSIAL SAINS DENGAN STATA. 2014. BANDUNG, ALFABETA (Penulis: Hengky Latan). In Press (to be published Mei 2014).

10. APLIKASI ANALISIS DATA STATISTIK UNTUK ILMU SOSIAL SAINS DENGAN IBM SPSS. BANDUNG, ALFABETA ( Penulis: Hengky Latan) in Press (ti be published Juni 2014).

Best Regards,
Hengky Latan

AuliaRF mengatakan...

salam kenal pak, saya aulia. dalam artikel bapak, disebutkan bahwa jumlah sampel minimal untuk PLS yaitu 30 sampel. untuk PLS apakah ada jumlah sampel maksimal pak?terimakasih

Suseno Bimo mengatakan...

Saudara Aulia,
Memang benar sampel minimum dalam model PLS adalah 30, dan tidak ada batasan sampel maksimum. Semakin banyak jumlah sampel akan lebih baik. Karena dalam PLS termasuk dalam nonpsrametrik,untuk uji signifikansi koefisien pengaruh konstrak laten yaitu bootstrap dan jackknife. Sampel dapat ditarik sebanyak mungkin dari sampel awal (case), bisa 400, 500 atau 1000.

Unknown mengatakan...

selamat malam pak,
kenapa sample yg kita input ke dalam smartpls jumlahnya hanya bisa 9 baris ke bawah aja? bagaimana nambah data tsb.

Suseno Bimo mengatakan...

malam.. saudara Nugroho,
Smartpls yang saudara gunakan versi berap? kalau Smartpls 2 tidak ada batasan jumlah indikator maupun jumlah sampel. Sedangkan smartpls 3 ada 2 versi yaitu student dan Profesional. Jelasnya versi student tentunya ada batasan seperti indikator, sampel, output dll dibandingkan versi pro.

bengkelsuryadi mengatakan...

pagi pak..numpang tanya..saya pernah membaca artikel bahwa untuk menguji convergent validity konstruk formatif dalam smartPLS 2.0 itu menggunakan redundancy analysis..mohon dijelaskan lagi pak..saya buntu..terima kasih..

liza mengatakan...

salam kenal pak. saya mau tanya tentang penggunaan jumlah resampling dengan menggunakan bootrap. idealnya berapa? dalam program ditentukan 100 s/d 1000. kapan kita menggunakan jumlah resampling 100 , 200 dst nya. mohon penjelasannya ya pak. tks (Liza Nora)

Suseno Bimo mengatakan...

Liza Nora:Metode bootstrap pada PLS idealnya >400 karena kalo di atas 400 nilai hasil uji lebih stabil dibandingkan dengan <400.

bibin mengatakan...

assalamualaikum pak,
saya menggunakan variable attitude tapi menggunakan formatif, bukan reflektif. dampaknya apa ya pak?
kalo boleh minta di balas melalui fb saya pak. binarin tirto andika/binarinta@gmail.com

terimakasih

Unknown mengatakan...

Selamat malam pak. Salam kenal. Saya utari, ingin bertanya. Apakah dengan metode PLS ini kita bisa melihat hubungan antara variabel dependen dan independen secara parsial maupun secara simultan ?terimakasih.

Suseno Bimo mengatakan...

Utari :Metode PLS dapat menguji hubungan parsial (uji t) maupun simultan (uji F). Uji parsial langsung dapat diketahui dari outputnya. Namun untuk Uji simultan menggunakan perhitungan manual (rumus uji F)yaitu dengan melihat nilai R-square,k jumlah variabel independen, n jumlah sampel.

Anonim mengatakan...

assalamualaikum pak, saya hasan
mau bertanya untuk melihat berpengaruh tidaknya variabel independen terhadap variavel dependen dengan melihat apanya?

Suseno Bimo mengatakan...

Wa'alaikum.. wr.wb
Hasan :uji pengaruh signifikan atau tidak dapat dilihat pada tabel Path Coefficients setelah dilakukan Bootstrap. Lihat nilai T-statistics jika > 1,96 pada taraf kesalahan 5%.

Anonim mengatakan...

Slmt pg pak, sy mengambil jdl penelitian korelasi antr kinerja penyuluh thd kemandirian petani dlm berusahatani. Tetapi dlm kerangka berpikir & hub antar variabel mjd lbh luas/bnyk variabel lainnya. Dosen menyarankan menggunakan analisis data dg SEM dg software Smart Pls.Yg ingin sy tnyakan apakah utk uji validitas & reabilitas dpt langsung dg sofware smart Pls? Atau pk SPSS jg? Tks

Suseno Bimo mengatakan...

Uji validitas dan reliabilitas dapat dilakukan dengan SmartPLS

kautsar mengatakan...

Assalamualaykum,
pak saya ingin menanyakan untuk nilai R-square, ada 2 pendapat menurut Chain 1998 dan Hair et al 2010, dimana chain menyatakan nilai 0,67 (kuat), 0,33 (moderat), 0,19 (lemah), sedangkan pada Hair et al menyatakan 0,75 (kuat), 0,5 (kuat), 0,25 (lemah). dari situ yang mana yang harus saya pilih? apakah ada kriteria tertentu dalam menentukannya?
mohon pencerahannya, terimakasih

Suseno Bimo mengatakan...

Kautsar: Gunakan salah satu saja sebagai referensinya.

Unknown mengatakan...

selamat malam pak.
saya ingin bertanya mengenai SmartPls 3 versi student, sepertinya dalam smartPls 3 ada batasan jumlah responden atau sampel. apakah responden dgn jumlah 105 tidak bisa dihitung dengan smartPls 3 ver student?

Suseno Bimo mengatakan...

Teresia: Smartpls 3 versi student pasti memiliki batasan dibanding Smartpls versi prof. Smartpls Versi student terbatas hnya maksimal 100 sampel, jumlah indikator dan fitur-fitur lainnya.

Unknown mengatakan...

Selamat siang pak.
saya ingin bertanya mengenai teori pengukuran. bagaimana apalagi responden itu hanya 1 orang ? dan apakah ada teknik perhitungan data wawancara ?

iwayanbayudiatmika mengatakan...

Salam sejahtera pak,
Saya mau melakukan pengujian dengan menggunakan sampel sebanyak 216. Untuk melakukan bootstraping, di dalam aplikasi SmartPLS versi 2, saya menemukan terdapat kolom "Case" dan "Sample". Pertanyaan saya,
1. Apakah itu?
2. Berapa angka yang saya masukkan ke dalam kolom "case" dan "samples" tersebut? Apakah 216, sesuai dengan jumlah sampel yang saya akan uji atau bagaimana?
Mohon dibagi ilmunya Pak. Salam

Suseno Bimo mengatakan...

I Wayan Bayu Diatmika:Salam sejahtera Pak. Untuk CASE isi sesuai dengan jumlah sampel penelitian yaitu 216 sedangkan SAMPLES isi dengan jumlah sampel yang akan dilakukan bootstraping (bisa 300, 400 dan 500 atau lebih) direkomendasikan di atas 500 karena hasilnya akan lebih stabil. Metode bootstrap artinya dari jumlah sampel (case) 216 yang ada, akan dilakukan secara berulang-ulang/dibangkitkan lagi (pensampelan kembali)sebanyak samples boostrap (Jika 500) maka dari 216 sampel tersebut akan diulang menjadi 500 (sampel menjadi 500.

Program Studi Doktor Ilmu Ekonomi UNDIP mengatakan...

Salam Hormat,

Sedikit pertanyaan ttg software WarpPLS 4 dan 5 itu perbedaanya dalam hasil itu apa saja ya?


Thk sebelumnya

Novi Nola Sari mengatakan...

Selamat pagi pak, saya novi
saya akan melakukab penelitian pengaruh x terhadap y dengan z ebagai variabel intervening. Variabel x terdiri dari 3 indikator, y satu indikator dan var z terdiri dari 3 indikator. Sampel 25 perusahaan 5tahun..
Apakah saya bisa mengunakan smartpls2?
saya sudah coba untuk memasukkan data, tapi saya bingung, tidak tahu coding datanya
Terima kasih pak

Suseno Bimo mengatakan...

Novi : Bisa gunakan SmartPLS 2. Untuk Data, simpan dahulu dalam dalam format CSV (comma delimited) atau text (tab delimited).

Unknown mengatakan...

pa kalo melihat nilai t-statistik di smartpls 2 dengan Pls algoritm dimana ya?

Suseno Bimo mengatakan...

Eko : untuk mengetahui nilai t-statistik harus dilakukan (run) Bootstrap dengan memasukkan pada "case" (jumlah observasi) dan "sample" (jumlah re-sampling).

Unknown mengatakan...

Salam..pak saya ressa,, mau tanya pak, sebenarnya kalo penggunaan PLS itu syarat nya apa yaa??terus apa benar dalam pembuatan kuesioner, jika menggunakan PLS harus pake skala likert?
tolong pencerahannya ya pak. terimkasih.

Suseno Bimo mengatakan...

Ressa: Penggunaan PLS tidak harus kuesioner dengan skala likert. Skala dapat menggunakan kategori, ordinal, interval dan rasio

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum , pak, saya mau bertanya.. perhitungan outter dan inner loading di smartPLS apa ada hitungan manualnya menggunakan excel??

Unknown mengatakan...

Selamat siang pak, apakah hasil perhitungan smart PLS ada perhitungan manualnya di Excel? soalnya saya tidak tau dari mana nilai outer dan inner modelnya berasal..terima kasih banyak

Suseno Bimo mengatakan...

Jamal: untuk perhitungan manual dengan Excel setahu saya belum ada.Kalau Software PLS yang terintegrasi dengan MS.Excel sudah ada seperti XLSTAT

Anonim mengatakan...

Selamat sore Pak, saya ingin bertanya,
Penelitian saya ini, 4 variabel. 2 variabel saya ukur formatif, 2 variabel saya ukur reflektif. Menggunakan WarpPLS 5.0.
Pada evaluasi convergent validity, memang untuk 2 var. formatif tadi ada yang tidak valid, namun indikatornya sudah saya hapus.
Untuk 2 variabel reflektif sudah Valid semua.
Sudah evaluasi discriminant validity juga. hasilnya Valid semua.
Namun saat evaluasi reliability, kan dinilai dari nilai CR dan CA harus > 0,7 utk.

Nah untuk nilai CR (composite reliability), semua variabel CR > 0,7. Tapi untuk nilai Cronbach Alpha (CA) ada 1 variabel saya yg nilai CA (Cronbach Alpha) nya 0,5xxx.

APakah ada yang salah? Bagaimana bila demikian keadaannya, apa variabel tadi bisa dikatakan reliable atau harus dihapus?
Terima kasih

Anonim mengatakan...

paks suseno apakah SmartPls m2 bisa melakukan uji secara simultan ?

Unknown mengatakan...

Selamat malam pak, saya sedang menulis tesis dan akan menggunakan software pls, yang ingin saya tanyakan, apabila dalam 1 variabel hanya ada 1 indikator saja, apakah bisa dijalankan dengan menggunakan pls?
jadi pada kusioner saya hanya menyediakan jawaban ya = 1, dan tidak = 0
angka tersebut saya masukkan ke dalam excel, yang kemudian saya olah.
pertanyaan saya apakah bisa menggunakan smart PLS dengan variabel seperti itu?

Suseno Bimo mengatakan...

Evans :SmartPLS 2 bisa dilakukan dengan 1 variabel/indikator (menggunakan pendekatan regresi) tetapi belum bisa dengan skala dummy (ya:1 dan tidak:0). Saran saya kuesioner di ubah menjadi skala nominal saja.

Suseno Bimo mengatakan...

Anomim: uji indikator formatif tidak dengan convergen validity tetapi dengan nilai sig.nilai weight(bobot). Jika nilai CR>0.7 dan CA hanya >0.5XX konstrak sudah reliabel karena uji CR lebih kuat dibandingkan dengan CA.

Unknown mengatakan...

Selamat malam, perkenalkan nama saya Talent dari surabaya. Saya ingin menanyakan apakah ada perbedaan mendasarkan menganalisis partial least square menggunakan software smart dan warp? Terima kasih atas responnya

Anonim mengatakan...

pak saya menggunakan second order cfa, kalau hasil faktor loading di first order bagus tapi di second order minus itu artinya apa? dan harus di drop ya?

Anonim mengatakan...

oia pak kalau nilai yg menempel dipanah antara variabel x ke indikator, atau nilai dimensi ke indikator itu arti dan fungsinya apa ya pak? utk first order dan second order fungsinya sama juga pak? trims

Unknown mengatakan...

salam bahagia pak suseno,,saya sedang menyusun skripsi dengan satu variabel independent terhadap 3 variabel dependent,,,bagaimana cara pengukurannya Pak..mohon pencerahannya..

sriwulanwr mengatakan...

Assalamualaikum.. sy bu Wulan, pak Suseno terima kasih telah berbagi ilmu dgn kami.
bahkan sy belajar dr pertanyaan teman teman dan jawaban pak Suseno.. Barokallohufiikum pak..

Pak sy mau bertanya :
1. Adakah cara cepat menyimpulkan apakah model yg diuji FIT dgn menggunakan SMARTPLS?(seperti pada AMOS hanya melihat nilai CMIN/DF, RMSEA, AGFI, GFI dst pada output Model Fit)
2. Model yg sama saya coba uji dengan AMOS, hasil nya Goodness of fit nya diantara saturated model dan independence model.. tapi dicoba pakai PLS model tersebut fit. Mohon penjelasan bapak atas fenomena seperti itu terkait model penelitian saya.

Hatur nuhun pak..

Unknown mengatakan...

assalamualaikum.. saya belum paham dgn pls ini dan saya mau tanya di smartpls itu di outer modelnya yang di analisis indikator atau dimensi ya ?
karena dalam skripsi saya 1 variabel harus dijabarkan dimensi dan dari dimensi harus ditarik indikatornya, 1 indikator bisa terdiri dari 3 butir kuisioner.

Suseno Bimo mengatakan...

Sriwulanr: Assalamualalikum,
1. Pada PLS berbeda dengan AMOS berbasis kovarian. Untuk menyimpulkan model fit dari PLS secara keseluruhan menggunakan goodness of Fit (GoF) absolute. Nilai ini dihitung secara manual dari nilai rata2 Communalities kali rata2 R-square kemudian diakarkan.
2. Memang berbeda antara PLS (basic varian) dengan AMOS (basic kovarian). PLS termasuk dalam soft model karena kriteria uji lebih mudah sedangkan AMOS masuk hard model dengan kriteria uji lebih banyak namun model yang dihasilkan lebih kuat. Sebuah model jika dianalisis dengan AMOS memiliki kriteria model fit, kemudian dianalisis dengan PLS akan fit juga.

Suseno Bimo mengatakan...

sandjaya Betta : Assalamualaikum,
outer model dilakukan pada indikator dalam membentuk konstraknya.Jika model terdapat variabel dimensi gunakan model repeated indikator approach atau hierarchical component model.

Nadya mengatakan...

apakah pls bisa menguji secara simultan? jika bisa, mohon sertakan sumber ahlinya nya yg mengatakan bahwa pls bisa menguji secara simultan

Anonim mengatakan...

selamat malam, bapak
saya ezra, dalam menggunakan PLS diharuskan menggunakan 30 sampel, apabila sampel yg saya miliki hanya 16 sampel, sebaiknya saya menggunakan apa ya, pak??

Terima Kasih

Unknown mengatakan...

Malam pak, saya mau bertanya. Dalam pls apakah variabel nya harus berbentuk konstruk laten? Bagaimana jika variabel dependennya laten, sedangkan independennya bukan laten. Apakah bisa menggunakan pls? Terimakasih

Unknown mengatakan...

Selamat siang Pak.
Saya ingin mengolah data menggunakan PLS. Namun jumlah sampel saya lebih dari 100. Padahal saya menggunakan SmartPLS Versi 3. Untuk download PLS Versi 2 ada dimana ya PAk? Terima kasih.

tokoku mengatakan...

pagi pak suseno

saya pakai Warp PLS 3.0
tapi belum dapat t-statsitiknya untuk uji hipotesis

bagaimana cara cari t-statistiknya dari nilai Path Coefisient

mohon info nya
dan email ke mirzamalik88@gmail.com

Unknown mengatakan...

Haiii Pak Suseno,,

Saya boleh minta kontak bapak gk ?
Kalau tidak bs di share disini bisa dibls lewat email saya selly_luween@yahoo.com

Terima Kasih...

Ohh iya pak saya mau tanya,
Menentukan jumlah sampel dalam SEM PLS brapa ya ?
Trus Tingkat Keyakinan untuk metode SEM PLS ada syaratnya tidak ?
Perbedaan antara SEM PLS dengan menggunakan SmartPLs dan WarpPls apa ya ?

Sekali lagi Thank You....

Era Ladyna mengatakan...

Saya era.. mohon penjelasannya pak. Untuk melihat pengaruh secara simultan, menggunakan rumus uji F secara manual, apakah ada referensinya pak? Kalo boleh tahu dari buku apa? Atau apakah karena ada regresi dalam SEM maka digunakan uji F tersebut?

Terkait uji asumsi klasik pada SEM, apakah yang mendasari tidak dilakukannya uji asumsi tersebut? Apakah datanya otomatis dinormalkan atau seperti apa? Tidakkah ini menunjukkan analisis regresi lebih baik daripada sem karena datanya telah teruji..

Faza Alayna mengatakan...

Assalamualaikum
maz, kalau smartPLS kan gak bisa digunakan untuk nguji data dengan skala nominal, dan skala saya sudah terlanjur nominal nih dan mau pakai PLS...kira-kira menurut maz gimana baiknya?
dan kalau smartPLS bisa dipakai analisis demografi responden gak?
syukran jaziilan.

Unknown mengatakan...

Halo pak. saya ingin bertanya. Apakah dengan metode PLS ini kita bisa melihat hubungan antara variabel dependen dan independen secara parsial maupun secara simultan? jika dengan simulatan, bagaimana caranya ya pak?
Jika bapak tidak keberatan, mohon dibalas ke email saya di : tiarli.s.ekon@gmail.com ya pak. Terimakasih.

Harfit mengatakan...

Assalamualaikum, saya Harfit, salam kenal Pak Suseno
saya ada masalah dengan discriminat validity, hasil crossloading saya sudah bagus, tetapi jika melihat Fornell-Larcker Criterion ada satu variabel yang nilainya kurang dari korelasi dengan variabel lain. apakah hal tersebut akan mengganggu penelitian saya?
bagaimana cara mengatasinya?

Terima kasih sebelumnya

Unknown mengatakan...

Selamat malam pak Suseno,
Saya ingin menanyakan tentang kelayakan model. penelitian saya nilai Gofnya 0,23. menurut Tenenhau (2004) nilai tersebut diantara lemah = 0,1 dan medium = 0,25. Pertanyaan saya apakah model penelitian saya sudah layak?apakah model penelitian ini bisa saya lanjutkan untuk pengujian hipotesis?

Terima kasih

Unknown mengatakan...

Selamat malam pak, apakah variabel yg pengukurannya menggunakan var.dummy bisa menggunakan PLS?

Unknown mengatakan...

Pak Suseno, saya rani, saya sedang melakukan penelitian dengan menggunakan GeSCA...apakah ada asumsi asumsi yang harus dipenuhi terkait GeSCA ini pak?

Unknown mengatakan...

selamat malam pak.
saya sedang membuat penelitian dengan menggunakan warp-pls 3.0. penelitian tsb membandingkan hasil PLS multiple group dalam bentuk experience. yang saya ingin tanyakan, bagaimana saya membandingkan hasil multiple group tsb? bagaimana mensetting range restrictionnya agar dapat memabandingkan multiple group tsb? karna ketika saya mensetting range restrictionnya menjadi unstandardized dan memilih menjadi pertanyaan indikator "experience", hasil tidak mau keluar di step 5 terimakasih pak

Unknown mengatakan...

Ass. Pak saya mau tanya. Skripsi saya datanya data sekunder, lebih baik pakai warppls atau smart pls ya pak? Makasih sebelumnya.

Sukma Listari mengatakan...

assalammualaiku pak suseno, saya memiliki 4 variabel, variabel pertama dengan 26 indikator, variabel kedua dengan 6 indikator, variabel ketiga dengan 10 indikator dan variabel ke 4 dengan 12 variabel. Saya mau membuat gambar model, tapi ketika diubah ke CSV, Datanya tidak terbaca di program PLS (TANDA TANYA MERAH)...

HATUR NUHUN, terima kasih

Unknown mengatakan...

Pak, kalau sem pls ini apakah semua variabel skalanya harus sama? Misal semua harus nominal atau ordinal. Apabila beragam ada yg rasio, nominal, ordinal bagaimana pak? Karena skala data untuk penelitian sy beragan, dan hasil running nya banyak yg aneh dan tidak signifikan. Terimakasih

Unknown mengatakan...

assalamualaikum, salam kenal bapak suseno, saya mau bertanya pak tentang skripsi saya yang menggunakan smartPLS 3 student. saya menggunakan 2 indikator reflektif dan 1 indikator formatif, saya mendapat masalah pada formatif maksud di penjelasan bapak di atas yang "Nilai weight indikator formatif dengan konstruknya harus signifikan" angka minimal signifikan indikator formatif agar dikatakan valid itu berapa ya pak? mohon maaf kalau saya ada salah kata pak, saya baru tahap awal tetapi sdh banyak kesalahanan, terimakasih wassalamualaikum.

Unknown mengatakan...

Selamat siang Pak. Saya ingin bertanya jika nilai AVE dan composite reilability yang dihasilkan sebesar 0 dan bahkan tidak muncul angkanya di matriks, langkah apa yang harus dilakukan? Terima kasih

Suseno Bimo mengatakan...

Tambah jumlah sampel supaya bisa menggunakan analisis PLS

Suseno Bimo mengatakan...

Sarry :Untuk variabel independen yang bukan variabel laten dalam hal ini hanya ada 1 indikator sebagai pengukurnya.Dalam analisis PLS tetap digambar variabel laten dan memiliki 1 indikator, tetapi indikator tersebut harus formatif (arah panah dari indikator ke variabel laten.

Suseno Bimo mengatakan...

Kurniasari: Kunjungi : https://www.smartpls.com/#downloads

Suseno Bimo mengatakan...

Mirza Abdul malik : untuk nilai t-statistik dari path coffecient pada WarpPLS 3.0 tidak ditampilkan. Tapi nilai uji koefisien dapat diketahui dari nilai p-value. untuk mendapatkan nilai t-statistik dapat dihitung dari nilai path coefficient dibagi nilai errornya.

Suseno Bimo mengatakan...

Alma herawati :Skala dalam PLS tidak semua harus sama.Skala bisa rasio, ordinal maupun nominal. Lakukan running Algorithm terlebih dahulu untuk uji outer model. seperti konvergen validity, discriminant validity, AVE,Reliability. Indikator-indikator yang tidak memenuhi krteria uji outer model, keluarkan dari model dan lakukan running algorithm lagi.

Suseno Bimo mengatakan...

rio emperor : Wa'alaikum salam, angka minimal weight indikator sebesar 0.2.

Suseno Bimo mengatakan...

evans sembada : Penelitian bisa dilanjutkan untuk uji hipotesis,setelah uji outer model sudah memenuhi krietria. Nilai GoF hanya uji kelayakan model.

Suseno Bimo mengatakan...

Ellya Roswita : Bisa gunakan SmartPLS maupun WarpPLS

Suseno Bimo mengatakan...

Sukma Listari : Sebelum transfrormasi dalam bentuk csv,terlebih dahulu data dalam bentuk Ms.Excel (xlx). jika data kontinyu,gunakan (.) titik bukan koma.

Suseno Bimo mengatakan...

Fikih Nur Aminah : tidak muncul AVE dan Composite Relaibility 0 dapat dikarenakan korelasi yang rendah antar indikator atau bahkan tidak terjadi korelasi. Bisa menambahkan lebih banyak sampelnya.

Unknown mengatakan...

Kalau untuk menambah sampel tidak bisa, karena data yang tersedia hanya itu. Jika ada beberapa data yang missing, apakah masih bisa dilakukan analisis? Jika pun demikian, apakah tidak ada masalah jika nilai AVE dan CR nya 0? Apakah masih bisa dilakukan analisis lebih lanjut dengan mengabaikan nilaiu tersebut? Terima kasih

Unknown mengatakan...

Jumlah sampel saya tidak dapat ditambah Pak, dikarenakan minimnya informasi yang tersedia. Jika mengabaikan nilai AVE dan Composite Reliability 0 apakah diperbolehkan? Jika terdapat nilai missing langkah apa yang harus dilakukan, Pak? Terima kasih

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum..
Saya ingin bertanya, apakah pada smartPLS 3 ada batasan jumlah minimum sample? Jika ada brp sample?
Terima kasih..

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum Pak.
Saya ingin bertanya, untuk smartPLS 3.0 apakah ada syarat minimum sample/datanya? Jika ada brp jumlahnya?
Terima kasih.

AGUS HERLAMBANG mengatakan...

aslm pak, saya agus saya mhs S1 sednag melakukan penelitian tapi saya masih berkutat pada BAB 3 di metodoloogi, pak sy mau tanya untuk membuat model sy masih bingung, apakah di dalam model yang menggunakan PLS harus sudah ada data wawancara kuisioner.?

Suseno Bimo mengatakan...

Fiqih :
Kalau ada beberapa data yang missing masih bisa dilanjutkan.
Kalau AVE 0 dan Composite reliability 0 terjadi pada indikator indikator formatif bukan reflektif. uji Outer model untuk indikator formatif berbeda dengan reflektif. indikator formatif ujinya : nilai weight dan multikolinieritas dapat dilihat pada nilai Variance Inflation Factor (VIF).

Suseno Bimo mengatakan...

Ida : wa'alaikumussalam,..syarat minimum sampel dalam SmartPLS 30 sampel

Suseno Bimo mengatakan...

Agus H : Wa'alaikumussalam, model dibuat sebelum ada data hasil kuesioner.

Unknown mengatakan...

Saya menggunakan model indikator formatif, Pak. Sebagian besar variabel laten yang saya gunakan melibatkan sati indikator termasuk variabel endogen. Ketika saya lihat pada hasil outer weight, nilai t pada indikator tersebut tidak keluar, karena nilai standar error nya 0. Apakah hal tersebut tidak masalah jika tetap dimasukkan dalam analisis? Terima kasih

Suseno Bimo mengatakan...

Fiqih : untuk indikator tunggal (1) tidak perlu uji outer model. Karena nilai loading adalah 1, jadi tidak ada masalah.

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum, Pak. Saya ingin bertanya apakah proses outer model dengan inner model merupakan proses yang berhubungan? Artinya jika ada beberapa indikator yang harus dibuang pada saat proses outer model, apakah pada proses inner model menggunakan indikator yang masuk dalam outer model atau semua indikator digunakan sama seperti awal analisis.
Terima kasih

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum Pak. saya baru menggunakan smartpls, boleh dijelaskan dari hasil kuisioner yang didapat, lalu yang dimasukkan dalam smartpls itu apanya?
terima kasih pak

Suseno Bimo mengatakan...

Fiqih : Wa'alaikumussalam. Ya ada hubungannya. Sebelum melakukan bootstrap (uji inner model. indikator-indikator yang dipakai hanya yang masuk kriteria uji outer model.

Suseno Bimo mengatakan...

Anonim : Wa'alaikumussalam.yang dimasukkan dalam SmartPLS adalah rekap data kuesioner dalam format csv atau txt.

Widiyanti mengatakan...

Assalamualaikum Pak, saya ingin bertanya. Untuk menghitung pengaruh mediasi dalam smartPLS bagaimana perhitungannya atau rumusnya Pak? Terima kasih, wassalamualaikum

Septia Dwi mengatakan...

Assalamu'alaikum pak,
Saya sedang proses pembuatan kuesioner untuk skripsi saya dan saya ingin menggunakan PLS untuk mengolah datanya. Data yang saya gunakan dalam kuesioner ada 2, yaitu ordinal dan interval. Dari pernyataan bapak sebelumnya, PLS dapat mengolah data interval, lalu apakah input yang harus ditulis dalam excel harus berupa interval (misal 80 - 200 menit) atau harus diranking kembali seperti likert 1,2,3,4,5 atau dalam PLS ada pengaturan input data yang digunakan adalah interval. Mohon penjelasannya pak karena saya baru pertama kali mengolah data interval.
Terima kasih,Wassalamu'alaikum..

Unknown mengatakan...

assalamualaikum pak...
setelah menyebarkan angket apakah saya harus lakukan uji validasi dan reabilitas instrumen dengan SPSS ?, atau saya langsung lakukan uji validitas dan reabilitas pada SmartPLS ?

Suseno Bimo mengatakan...

widiyanti : untuk menghitung pengaruh mediasi menggunakan sobel test

Suseno Bimo mengatakan...

Septi D.A : Wa'alaikumussalam,untuk data interval tetap dalam bentuk interval

Suseno Bimo mengatakan...

Yeni Yuniarti : Wa'alaikumussalam, ya perlu uji validitas dan reliabilitas instrumen lebih dahulu

Anonim mengatakan...

Pak saya mau tanya, penelitian saya ini pengaruh x1 dan x2 terhadap y, dengan x1 dan x2 yang saling mempengaruhi. Lalu garis penghubung yang digunakan kan berarti x1 ke x2 dan x2 ke x1, garisnya tetap merah pak, itu salahnya dimana ya pak? Terus saya kan penelitiannya kuesioner, ada 1 indikator yg mencakup 2 pertanyaan. Untuk di model diagram smart pls tsb apakah outlinenya disesuaikan dengan jumlah pertanyaan atau tetap menyesuaikan dg indikatornya saja? Terimakasih pak.

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum pak saya mau tanya. Saya sudah uji outer dan innernya lalu saat bootstrap ada tulisan "an error occured during the outside estimation for latent variable" dan stlh saya klik 2x katanya error nya di measurement weights. Saya harus bagaimana ya pak supaya bisa di bootstrap? Terimakasih pak..

Suseno Bimo mengatakan...

Untuk model SEM-PLS tidak mendukung pengaruh bolak-balik (non recursive) X1 ke X2 dan sebaliknya. Gunakan arah panah menuju satu arah pengaruh (recursive) dari X1 ke X2 atau X2 ke X1. Sebaiknya indikator dalam model merupakan item pertanyaan dalam kuesioner.

Suseno Bimo mengatakan...

Anonim : Wa'alaikum salam. Uji Inner model diperoleh dari langkah bootstrap. Bisa cek lagi dari awal setting bootstrapnya. Saudara menggunakan SmartPLS 2 atau SmartPLS 3?

Anonim mengatakan...

Assalam wrwb...saya baru belajar PLS mo nanya.Klo 3 variable depanden, 2 variabel independen, 1 varabel intervaning apa bisa menggunakan PLS? trus versi apa?
terima kasih.Wassalam

fianti2 mengatakan...

Permisi pak saya mau tanya apakah dengan smartpls 3.0, sebuah variabel moderate harus memiliki indikator. Misalnya variabel moderatenya gender lalu indikatornya harus seperti apa ya?

Unknown mengatakan...

Salam,
Saya sudah instal smartpls2, tp knp prosedur create moderating effect tdk dpt diaktifkan? Mohon bantuannyj

Sabrina Ayunani mengatakan...

asalamualaikum pak. kalau composite reabolity diatas 0,7 sedangkan cornbarch alpha ada yang dibawah 0.6 bisakah saya pakai salah satunya saja?

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum pak saya mau tanya. Hipotesis saya itu besar pengaruh variabel x1 thd y, x2 thd y, x2 thd x1 dan x1, x2 thd y. Untuk besar pengaruh parsial bisa dilihat dr r-squarenya kan pak? Kalau untuk simultan bagaimana? Saya baca sebelumnya ada rumusnya dan apakah memang kita hrs menghitung manual? Dan bagaimana rumusnya pak? Terimakasih pak wass.

Suseno Bimo mengatakan...

Bisa gunakan SmartPLS 3.0 atau 2.0

Suseno Bimo mengatakan...

Nisa Fitriani : Prosedur Moderating Effect dilakukan dengan cara, klik kanan konstrak endogen pilih "create Moderating effect". Akan ada menu moderator variable, predictor variable dan menu interaction effect.

Anonim mengatakan...

mohon bantu penjelasannya.
PRODUK (X1) berpengaruh Non Signifikan terhadap KEPUASAN PELANGGAN (Y)dengan
koefisien path sebesar 0,1505, dimana nilai T-Statistic = 1,4621 lebih kecil dari
nilai Z α = 0,10 (10%) = 1,645
maksud dari hasil berpengaruh Non Signifikan itu bagaimana ya??
terima kasih

Suseno Bimo mengatakan...

Fianti2: Untuk variabel Moderator harus memiliki indikator. Karena akan dibuat variabel baru dengan nama variabel interaksi yaitu perkalian antara variabel moderator dengan variabel independen

Suseno Bimo mengatakan...

Sabrina ayunani : Dapat menggunakan composite reliability saja karena lebih konsisten sebagai ukuran internal consistency dibandingkan alpha cronbach's. Alpha cronbach's mengasumsikan tiap indikator diberi bobot yang sama sehingga cenderung lower estimate. Sedangkan composite reliability adalah closer approximation sehingga estimasi parameter lebih akurat.

Hadi S mengatakan...

pak Suseno Bimo,

Apakah kita bisa menulis persamaan regresi dari model PLS-SEM yang dibuat dg misalnya software SmartPLS ?
Mohon contohnya.

Wasalam,

Hadi S

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum, Pak. Variabel laten yang memiliki satu indikator akan menghasilkan nilai loading faktor 1. Mengapa tidak perlu dilakukan pengujian? Terima kasih

Suseno Bimo mengatakan...

Anonim : Tidak signifikan artinya jika Produk (X1) meningkat, tidak mampu untuk meningkatkan Kepuasan pelanggan (Y).

Ueir mengatakan...

Pak saya ingin bertanya jika hasil inner odel dr pLS itu dilihat dr R-square nilai utk variabel interveningnya hanya 0,04 apakah itu bisa dilakukan utk uji hipotesis? Dan maksud hipotesis yg hasilnya berpengaruh negatif signifikan itu apa ?

Suseno Bimo mengatakan...

Hadi S : untuk persamaan regresi pada model PLS-SEM, masukkan nilai koefisien (B)konstrak independennya ke dalam persaman regresi tanpa nilai konstanta dan eror. Misal Koefisien X1 0.30 dan koefisien X2 0.45. Maka persamaan regresinya:

Y = B1*X1 + B2*X2
Y = 0.30*X1 + 0.45*X2

Suseno Bimo mengatakan...

Fiqih Nur Aminah : Ya, variabel laten dengan 1 indikator memiliki nilai loading sebesar 1 maka tidak perlu diuji. Hal ini karena dalam PLS tidak dapat mengestimasi langsung dari indikator sebagai variabel manifest seperti halnya SEM covariance based (AMOS, Lisrel). Variabel laten tersebut hanya sebagai pengganti dari indikatornya.

Suseno Bimo mengatakan...

Ueir : Lakukan uji hipotesis terlebih dulu pengaruh dari variabel independen ke variabel intervening dan dari intervening ke dependennya. Apakah berpengaruh signifikan atau tidak. Jika keduanya signifikan berpengaruh langsung, kemudian lakukan uji sobel test. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel intervening signifikan memediasi hubungan pengaruh dari variabel independen terhadap dependennya.

Ueir mengatakan...

Maaf pak sebelumnya saya sudah melakukan uji hipotesis dr 5 variabel independen ada 3 yg berpengaruh signifikan ke interveningnya, dr intervening ke dependen menunjukkan hasil berpengaruh negatif signifikan, nah nilai R-square nya itu 0,04 utk intervening dan 0,85 utk dependennya, gmn yah pak itu maksudnya ? Terus saya jg mau tanya uji Sobel test itu apa dlm PLS ?

Suseno Bimo mengatakan...

Pilih jalur yang signifikan berpengaruh positif yang akan diuji sobel test.

Unknown mengatakan...

Pak, apakah jika nilai original sampel 0.051 dan t statistiknya 0.436 dapat dikatakan signifikan?

Suseno Bimo mengatakan...

Evi apriyanti : nilai t-statistik 0.436 menunjukkan hasil tidak signifikan. Hasil signifikan jika nilai t-statistik > 1.96

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum. Sya mau tanya bagaimana caranya uji validitas dan reliabilitas kuesioner denganenggunakan smartpls?

Suseno Bimo mengatakan...

Wa'alaikumsalam,
Achmad : uji validitas dan reliabilitas dengan SmartPLS dapat dilakukan dengan model Second order contruct

dewi pertiwi mengatakan...

Assalamualaikum, pak.
saya mau tanya, untuk menentukan indikator dari variabel saya itu refleksi atau formatif, bagaimmana ya?

terima kasih
Wassalam.

Suseno Bimo mengatakan...

Dewi pertiwi:wa'alaikumsalam wr.wb. Untuk menentukan apakah indikator reflektif atau formatif paling mudah dengan menggunakan pertanyaan:
Misalkan.
kasus pertama : variabel laten "sakit" dengan indikator "suhu badan".
Apakah sakit menyebabkan perubahan suhu badan seseorang atau suhu badan menyebabkan sakit seseorang? Secara logis sakit akan mempengaruhi perubahan suhu badan seseorang bukan suhu badan mempengaruhi sakit seseorang. Karena sakit akan berpengaruh terhadap suhu badan maka indikator tersebut dinamakan reflektif.
kasus kedua : variabel laten "sakit" dengan indikator "perilaku makan".
Apakah sakit menyebabkan perilaku makan berubah atau perubahan perilaku makan menyebabkan sakitnya seseorang? secara logis bahwa perilaku makan yang tidak teratur akan menyebabkab seseorang menjadi sakit. Maka indikator tersebut adalah formatif.
meskipun masih ada faktor-faktor lain untuk menentukan indikator reflektif ataupun formatif.

dewi pertiwi mengatakan...

betulkah kalau saya artikan, indikator reflektif itu indikator yang menggambarkan variabelnya. sedangkan indikator formatif adalah indikator yang mempengaruhi variabelnya?

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum, Pak. Jika pada model reflektif dihasilkan nilai loading faktor di > 0,4 tetapi < 0,7 apakah indikator tersebut dihapus atau tetap dimasukkan?
Apa perbedaan outer weight dengan outer loading? Pada kondisi yang bagaimana menggunakan kedua outer tersebut?
Terima kasih

Unknown mengatakan...

Permisi mas, saya mau nanya jika penelitian saya variabel dependen ada 3, independen ada 2 dan moderating ada 2, apakah bisa menggunakan PLS? PLS apa yang paling tepat? apakah ada PLS jenis random atau PLS apa selain OLS?

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum pak , disini saya ingin menanyakan sampel yg saya gunakan ada 161 menggunakan PLS , apakah tidak apa"/ apakah ada batas maksimum nyaa dlm PLS pak terimakasi

Unknown mengatakan...

Sayaa ingin menanyak jumalah sampel yg saya ambil sebanyak 161 dengan menggunakan PLs , apakah menggunakan PLs ada batasan maksmalnya pak terimakasi

Syahdata mengatakan...

salam pak suseno

pak bagaimana menganalisis model path dengan adanya variabel dimensi (laten<--Dimensi-->indikator)
apakah sama di calculate juga ada ada perhitungannya tersendiri

terima kasih bapak

Suseno Bimo mengatakan...

Fiqih Nur Aminah : nilai loading > 0.7 sangat ideal (valid, jika masih > 0.6 masih cukup valid diterima. Kalau < 0.6 lebih baik didrop (tidak dimasukkan ke model). Outer weight merupakan nilai bobot tiap indikator, nilai weight untuk uji indikator formatif. Sedang outer loading untuk uji indikator reflektif.

Suseno Bimo mengatakan...

Wiwik Anggraini: Bisa gunakan WarpPLS, SmartPLS maupun VPLS

Suseno Bimo mengatakan...

nindy widiyanti: Untuk analisis PLS, sampel tidak ada batasan maksimal. Hanya minimal 30 sampel.

Suseno Bimo mengatakan...

Zahir syah : Gunakan model second order factor. Sudah ada artikel yang saya posting.

StarBlue mengatakan...

selamat malam pak
saya mau bertanya apakah bisa uji valid dan relia di PLS?
Apa perbedaan uji validitas dan reliabilitas pada PLS dan SPSS karena dosen saya menganjurkan memakai SPSS dan PLS??
Terima Kasih

Unknown mengatakan...

Selamat siang.
pada output smart pls stlh proses bootstrapping, keluar hasil tabel dg keterangan original sample (o) dan sample mean (m) itu maksudnya bgmn ya? Apa hasil dr sampel awalnya

rere mengatakan...

selamat malam pak. sya masih bingung untuk menentukan bagaimana menentukan variabel penelitian termasuk konstruk reflektif atau formatif. apakah bisa dilakukan tes awal dlu untuk menentukan konstruknya?

terima kasih

HTS mengatakan...

Selamat malam pak..
Maaf, saya mau tanya apa untuk mengetahui variabel penelitian termasuk konstruk reflektif atau formatif bisa dilakukan tes awal?
mohon penjelasannya. terima kasih

ieykhaa_rosyada mengatakan...

Pak, saya sedang menyusun tesis dengan analisis pls. Data saya data sekunder, formatif, 1 indikator untuk 1 variabel laten. Oleh pembimbing saya, diminta untuk melakukan uji goodness of fit model sebelum uji hipotesis. Dari beberapa referensi saya belum menemukan contoh untuk itu, adanya untuk data primer (validitas, reliabilitas) serta data sekunder tetapi banyak indikator dalam 1 variabel dengan menghitung nilai outer weight.
Mohon saran untuk data saya, apa yang harus saya lakukan untuk uji fit model.
Terima kasih

Suara Pembebasan mengatakan...

Mlm pak,,saya menggunkn pls versi student dgn 100 sampel dan 20 indikator observednya,,ketika di klik menu start caltulation nya tdk mau muncul dan tertulis "calculation (errors occured)" kira2 apa problemnya pak? Thanks

Suseno Bimo mengatakan...

StarBlue : ya PLS dapat digunakan untuk uji Validitas dan relaibilitas. Uji validitas dan Reliabilitas pada PLS berdasarkan varian dari indikator-indikatornya sedangkan SPSS menggunakan nilai korelasi dalam membentuk konstrak/variabel laten.

Suseno Bimo mengatakan...

Adi :original sample (o) dan sample mean (m)merupakan besarnya nilai koefisien pengaruh dari konstrak independen terhadap dependen.Original sample berasal dari perhitungan nilai awal (sample awal) sedangkan sample mean hasil perhitungan sampel bootstrap.

Suseno Bimo mengatakan...

Rere :tidak ada tes awal untuk menentukan reflektif atau formatif. Ada beberapa kondisi jika konstruk formtif :
1.Indikator mendefinisikan kontruk
2.Jika ada perubahan pada indikator menyebabkan perubahan pada konstruk
3.perubahan pada konstruk tidak diharapkan menyebabkan perubahan pada indikator
4. perubahan pada indikator tidak harus berhubungan dengan perubahan indikator lainnya.

Jika kondisi berlaku sebaliknya maka termasuk indikator reflektif.

Unknown mengatakan...

Pak saya melakukan Bootstraping tp kok bisa ya? Trus ada muncul tulisan "Singular Matrix Problem". saya harus gimana ya pak supaya bisa melakukan Bootstraping? Terimakasih

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum pak, saya ingin bertanya
1. apakah dalam PLS ini membutuhkan regresi berganda?
2. apakah ada ketentuan dalam menguji outer maupun inner dalam PLS?
3. sebaiknya uji apa saja yang memang diwajibkan dalam PLS terutama ada variabel interveningnya?
terima kasih

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum, wr.wb..

Saya mau menanyakan apabila memakai second order yang dilihat apakah dia valid atau tidaknya itu dari mana ya Pak?
Kemudian jika pada first order ada nilai yang tidak valid namun pada second order dia valid itu bagaimana ya Pak?
Apakah ada persyaratan khusus untuk second order apabila ada item yg tidak valid?

Trima kasih..

bunda iwi mengatakan...

Saya menggunakan smartpls 2.0, apakah diperlukan dimensi untuk pengujian atau bisa langsung indikator?

aulia mengatakan...

assalamualaikum pak suseno, saya ingin bertanya, saya sedang menulis tesis dengan jumlah variabel eksogen 3 dan variabel endogen 2. Utk X1,X2,X3 dan Y1 menggunakan data kuisioner skala likert sedangkan Y2 menggunakan data sekunder dgn skala rasio.
1. Apakah bisa menggunakan PLS?
2. Jika pakai PLS, apakah data rasio tersebut bs langsung diolah dengan data interval atau harus diseragamkan dulu datanya?bagaimana caranya?

unknown mengatakan...

Assalamualaikum pak..
saya ingin bertanya, kalau nilai loading factor pada cross loading lebih tinggi dari konstruk yang lain, namun nilai AVE yang didapat < 0,50 sedangkan nilai CR dan cronbach alpa ny > 0,7 dan > 0,6. kalau seperti itu maksudnya bagaimana ya pak?
apa ada faktor yang mempengaruhi nilai AVE pak?
mohon penjelasannya untuk penyelesaian tugas akhir saya pak. Terima kasih

Unknown mengatakan...

Mau nanya pak, kenapa nilai pada path coeffiencient selalu berubah ketika saya menutup aplikasi PLS dan begitu masuk lagi repot bosstrapingnya akan berubah nilai t nya?

Unknown mengatakan...

Salam, pak suseno. Dalam pnelitian saya ada var.intervening dan juga ada var.moderat. Apa boleh spt itu pak jika menggunakan pls? Saya bingung bagaimana meletakkan connect dari variabel moderat tsb. Mohon pncerahannya pak. Trmakasih.

Unknown mengatakan...

Pak suseno, bagaimana melihat hasil model intervening dan model moderating di pls pak? Trmakasih

Anonim mengatakan...

Ass Pak mau tanya kan laporan saya menguji ada multikol gak diantara var laten dan diantara var indkator..nah pas mgggunakan smpel 250 dr outputan samrtpls nilai VIF nya kluar dan gk ad multikol...trs sya bmbingan k dsen dan kta dosen sya cba kamu uji klo smpleny 200 dan 300... Dr dta asli yg 250 td tak bootsrapinh Pak tp outputan VIF nya gak ada, bgaiman cara agar outputan VIF dr data bootsrap itu mncul ya Pak, mhon saranya Pak��

Unknown mengatakan...

selamat malam pak, saya yeyen dari Bali saya ingin menanyakan apakan nilai AVE sama dengan nilai communality ???
karena saya mencoba dengan PLS 3 versi student, yang keluar hasil output AVE saja sedangkan nilai communality utk menghitung GoF tidak ada di hasil outputnya
mohon komentarnya
terimakasih

Suseno Bimo mengatakan...

ieykhaa_rosyada :Jika menggunakan WarpPLS ukuran goodness of fit model antara lain : average path coefficient (APC), average R-square (ARS), average block variance inflation factor (AVIF), average full collinearity VIF (AFVIF), tetnhaus GoF (Gof), Simson's paradox ratio, (SPR) dll. Kalau dalam SmartPLS ukuran fit model gunakan Global of Fit (GoF) Index.

Suseno Bimo mengatakan...

Suara pembebasan :untuk smartPLS versi student maksimal sampel 99.

Suseno Bimo mengatakan...

theodora sitepu : periksa kembali data input ada kemungkinan banyak nilai indikator yang nilainya sama.

Suseno Bimo mengatakan...

Anonim : indikator first order harus valid

Suseno Bimo mengatakan...

megania kharisma :
1. dari hasil uji inner model , koefisien konstrak eksogen terhadap endogen dalam dibuat persamaan regresi.

2. ada kriteria uji outer model validitas konvergen, validitas diskriminan, AVE, alpha, reliabilitas, cronbach, demikian juga inner modelnya

Suseno Bimo mengatakan...

Aulia :
1. Bisa gunakan PLS
2. untuk data ordinal (likert) dan skala rasio bisa langsung diolah tanpa diseragamkan terlebih dahulu

Suseno Bimo mengatakan...

Unknown : Hilangkan indikator yang nilai loading rendah dan cross loading lebih tinggi ke konstrak lain. yang mempengaruhi nilai AVE rendah yaitu nilai loading indikator rendah (<0.5 atau <0.6). Jadi hilangkan indikator yang nilai loading rendah pada konstrak dengan AVE <0.5. Nanti AVE akan naik (>0.5)

Suseno Bimo mengatakan...

Rahma yani : Memang software SmartPLS tidak stabil untuk hasil bootsraping, supaya lebih stabil disarankan menggunakan sampel 400 - 500 saat bootstrap.

Suseno Bimo mengatakan...

Anni Muslimah : Jika dalam model ada variabel intervening dan moderating itu bisa dilakukan di PLS.

Suseno Bimo mengatakan...

Anonim :Uji VIF ada di output PLS Algorithm bukan output bootstraping

Suseno Bimo mengatakan...

Yeyen Komalasari :ya nilai AVE sama dengan Communality

Unknown mengatakan...

Selamat siang pak,
mohon bantuannya saya memakai aplikasi smartPLS2 M3, setelah saya masukan data banyak yang terdapat angka 1,xxx.apakah masih bisa digunakan apa gak, soalnya semua data yang saya lihat di internet menunjukan angka 0,xxx gak ada yang 1,xxx. apakah ada yang salah dengan data kuisioner yang saya masukan atau gi mana, trima kasih.

Unknown mengatakan...

Selamat siang pak,
mohon bantuannya saya memakai aplikasi smartPLS2 M3, setelah saya masukan data banyak yang terdapat angka 1,xxx.apakah masih bisa digunakan apa gak, soalnya semua data yang saya lihat di internet menunjukan angka 0,xxx gak ada yang 1,xxx. apakah ada yang salah dengan data kuisioner yang saya masukan atau gi mana, trima kasih.

Unknown mengatakan...

Maaf saya bertanya lagi, untuk menghitung GoF utk nilai communality adalah menggunakan nilai rata-rata dari akar AVE ya?
terimakasih

Unknown mengatakan...

Terimakasih atas artikelnya pak suseno sangat bermanfaat sekali. Saya mw tanya apakah PLS ini hanya bisa menganalisis variabel latent saja? apakah kerangka penelitian yang menggunakan kombinasi variabel manifest dan variabel laten (sebagian menggunakan data sekunder dan sebagian menggunakan kuesioner) bisa dioleh pake PLS pak?? terimakasih banyak

Unknown mengatakan...

selamat pagi pak. saya melakukan analisis dengan pls v3 dengan standard error 5%. pada tahap bothstreping dengan two tilled, apakah pada tahap tersebut kita masukkan 0.05 atau 0.05/2 dulu atau gimana. mohon solusinya

Unknown mengatakan...

Mau tanya, kalau saat run pls algoritm kan ada maximum interaction, dan defaultnya 300, apaka itu perlu diganti dgn jumlah responden? Atau default saja 300.
Dan saat akan uji bootraping ada cases dan sample, apakah keduany diganti jadi jumlah responden atau bagaimana, terimakasih

DwR mengatakan...

malam pak Suseno, dosen saya menginformasikan bahwa perlu diperhatikan sample means dalam uji hipotesis, mohon pencerahan maksudnya apa ya pak? untuk koefisien jalur parameter yang menentukan besaran korelasi/faktor yang lebih dominan dilihat dari original sample nya kan pak? Mohon konfirmasi. Terima kasih, pak.

Anonim mengatakan...

selamat siang pak
saya ingin bertanya smartpls yang saya gunakan adalah 3.0 student version , pada saat saya melakukan koneksi 2 variabel x dengan 1 variabel y kenapa error ya pak ? muncul kata2 "Singular Matrix Problem"
dan apakah smartpls bisa menghitung validitas dan reabilitas?

rismasaridn mengatakan...

assalamualaikum,saya mau nnya, apabila nilai ave saya sudah > 0,5 sedangkan nilai cross loading dan fornell lebih kecil dari konstruk lainnya, bagaimana ya supaya cross loading, fornell dan ave valid semua? Terimakasih

rismasaridn mengatakan...

Assalamulaikum, saya mau nnya nilai ave saya sudah > 0,5 tetapi cross loading dan fornell nya lebih kecil dari konstruk lainnya, bagaimana caranya supaya ave, cross loading dan fornell semuanya valid, terimkasih

Anonim mengatakan...

saya mau nanya pak,,kalau nilai original sampel estimate 0.303 analisis nya berarti variabel A memiliki hubungan positif sebesar 0.303...ttp pada saat saya seminar dosen saya menanyakan bahasa statistiknya seperti apa dan itu kata nya belum lengkap penjelasan...mohon jawaban nya

Suseno Bimo mengatakan...

alwi : untuk data continum tetap bisa digunakan dalam PLS

Anggi Trisna Riani mengatakan...

selamat siang pak. saya ingin menanyakan bagaimana menggunakan AMOS dalam penelitian perbandingan? jika aplikasi SPSS menggunakan Uji Paired Sample T-Test bagaimana dengan AMOS ya pak? contohnya jika peneliti bermaksud menguji perbandingan sebelum dan sesudah suatu variabel. terimakasih pak

Suseno Bimo mengatakan...

Yeyen : nilai Coomunality sama dengan nilai AVE, untuk menghitung GoF bukan dari rata-rata akar AVE tapi rata-rata AVE.

Suseno Bimo mengatakan...

Unknown : untuk variabel manifaest bisa dilakukan dengan PLS tetapi dalam model tetap menggunakan variabel laten sebagai pengganti variabel manifest.

Suseno Bimo mengatakan...

Erlinda :Masukkan angka 0.05

Suseno Bimo mengatakan...

kartika ; untuk case,isi : jumlah sampel dari kuesioner. Sedangkan sample : isi banyaknya sample yang akan dibootstraping/dibangkitkan, misal 300. 400 atau 500.

Suseno Bimo mengatakan...

DwR : original sample berbeda dengan sample mean. sample mean dihasilkan dari langkah bootstraping dan langkah ini juga menghasilkan standard deviasi yang dijadikan sebagai standard error. Dari hasil inilah kemudian perhitungan nilai t-statistik diperoleh yaitu nilai original sample dibagi dengan nilai standard errornya.

Suseno Bimo mengatakan...

Rismasari :Wa'alaikum salam :untuk nilai AVE dan fornell lackher akan valid dengan mengeluarkan indikator yang nilai loading <0.05, jika masih belum valid keluarkan nilai loading <0.7. sedangkan cross laoding valid, dengan mengeluarkan nilai loading yang masih memiliki loading tinggi ke konstrak yang tidak dituju/ke blok lain.

Unknown mengatakan...

assalamualaikum pak suseno, apakah bermasalah jika jumlah sampel saya hanya 27 untuk olah data menggunakan smartpls 2.0?
bagaimana menentukan signifikan atau tidaknya variabel setelah dilakukan bootstrapping? apakah membandingkan nilai t-statistic dengan t-tabel?
trimakasih pak

Unknown mengatakan...

ass... pak saya mau bertanya kalau kita mnggunakan indikator daummy untuk mengukur variabel endogennya apakah boleh pak? terimakash, dan kalau boleh mungkin saya bisa melihat rujuk annya dimana pak? terimakasih pak.

Suseno Bimo mengatakan...

Anggi : Untuk membandingkan gunakan 2 sampel (sebelum dan sesudah) sebagai 2 grup, kemudian hasilnya dibandingkan

Elyka Annelies S mengatakan...

Salam sejahtera pak.

Saya ingin bertanya apakah metode pengukuran LPS ini boleh digunakan untuk mengukur rasio?

Jadi, Variabel dependen saya menggungakan Rasio Eva Momentum. Apakah bisa digunakan LPS atau hanya bisanya menggunakan SPSS? Mohon bantuannya, Terima Kasih

Rina mengatakan...

Salam kenal Pak
Nama saya Rina, saya mencoba menggunakan SmartPLS untuk mengolah data dalam thesis saya.

Saya memiliki beberapa pertanyaan mengenai SmartPLS :
1. Apakah boleh menghapus indikator (x1) pada Second Order Factor yang memiliki nilai loading <0.6 sedangkan nilai loading untuk indikator (x1) tersebut pada First Order Factor > 0.6?
2. Apabila nilai outer weight indikator (z1) pada Latent variabel bersifat formatif < 1.96 untuk sig 0.05, apa yang harus dilakukan terhadap indikator tersebut?
3. Apabila nilai outer weight indikator pada suatu LV Formatif tidak ada yang signifikan, apa yang harus dilakukan terhadap LV tersebut?

Terima kasih atas jawaban yang diberikan.

Suseno Bimo mengatakan...

Iqbal Putranda : SmartPLS sampel yang digunakan minimal 30, lebih baik ditambah sampelnya. dari hasil bootstraping akan mendapatkan nilai t-statistik kemudian dibandingkan dengan t-tabel 1,96 pada tingkat kesalahan 5%.

Suseno Bimo mengatakan...

Elyka Annelies:PLS bisa digunakan dengan indikator dengan skala rasio.

Suseno Bimo mengatakan...

Rina :
1. ya boleh
2. Pertahankan indikator tersebut.Evaluasi indikator formatif tidak hanya nilai outer weight, tetapi ada collinearity (nilai VIF),content spesification dan spesification indicator.
3. Kaji ulang indikator-indikator pada LV tersebut, apakah sudah benar spesifikasi isi dari LV tersebut.

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum ww, salam kenal Pak Suseno, kenalkan saya Ad, maaf Pak saya mau tanya, saya baru menggunakan SMART PLS,apakah indikator yang skala numerik (misal indikator lama perjalanan)dapat dianalisis dengan data skala ordinal, data skala interval dalam satu model secara bersamaan, terimakasih sebelumnya Pak

Unknown mengatakan...

selamat siang.... pak saya ingin menannyakan apak benar nilai COMMUNALITY utk rumus yang ada di gof itu di ambil dari nilai composite reabilyty pada bagian mean nya kah ??????
mohon bantuannya untuk skripsi

terimakasih sebelumnya

Unknown mengatakan...

selamat sore pak Suseno
pak saya ingin bertanya apakah benar nilai COMMUNALITY dari rumus GOF itu di ambil dari nilai composite reability pada bagian mean nya ???

terimakasih sebelumnya

Suseno Bimo mengatakan...

Anonim : ya Bisa

Suseno Bimo mengatakan...

Herlin : nilai Communality sama dengan nilai AVE, nilai ini untuk perhitungan nilai GoF.

memes mengatakan...

Salam bapak.
Saya ingin membandingkan 4 grup pelakuan yang masing-masing berisi 3 sampel dengan analisis per sampel lebih dari 1000 komponen. Saya ingin membandingkan kadar dari >1000 komponen ini (datanya berupa intensitas/ AUC). Analisis statistik dan visualisasi data yang seperti apa yang sesuai untuk data saya tersebut? Terima kasih.

omegakomputer mengatakan...

Pak, bagaimana cara menghitung indikator komposite di PLS (semula banyak indikator menjadi indikator tunggal)?

Unknown mengatakan...

Pagi Pak Suseno, kalau untuk persamaan yang dihasilkan dari di Variabel X, Y, dan Z seperti apa contohnya, mhn informasinya pak, Terimakasih

Unknown mengatakan...

Pagi Pak Suseno, kalo persamaan yang dihasilkan oleh 3 variabel seperi apa bentuknya
Terimakasih

«Terlama ‹Lebih tua   1 – 200 dari 492   Lebih baru› Terbaru»