Dalam analisis faktor ini kita menggunakan contoh kasus peningkatan pelayanan sebuah swalayan. Seorang manajer swalayan ingin mengetahui variabel-variabel apa yang dominan dipersepsikan oleh konsumen. Variabel-variabel tersebut kemudian dibuat kuesioner dan disebarkan pada pengunjung swalayan sebanyak 100 orang sebagai sampel. Variabel pertanyaan tersebut meliputi : kenyamanan, lokasi toko, kualitas produk, harga produk, tempat parkir, kebersihan, pelayanan kasir, keberagaman produk dan fasilitas, keindahan interior ruangan. Data dapat didownload
SINI
|
Langkah Analisis Faktor |
Langkah-langkah Analisis Faktor dengan SPSS :
- Dari menu SPSS Klik Analyze >> Dimension Reduction >> Factor
- Masukkan Semua variabel kuesioner ke dalam kotak variable (s)
- Klik Descriptive, Klik KMO Bartletts test of Sphericity dan anti Image
- Klik Initial Solution
Hasil Output sebagai berikut :
|
Tabel KMO and Bartlet's Test |
Pada tabel KMO dan bartlett's test di atas terlihat angka KMO Measure of sampling Adequacy (MSA) adalah 0.568. Karena nilai 0.568 ('> 0.5). Hal ini menunjukkan kecukupan dari sampel. Angka KMO dan Bartlet's test (yang tanpak pada nilai chi-square) sebesar 574,473 dengan nilai signifikansi 0.000. hal ini menunjukkan bahwa adanya korelasi antar variabel dan layak untuk proses lebih lanjut.
Selanjutnya untuk mengetahui variabel mana yang dapat diproses lebih lanjut dan mana yang dikeluarkan dapat dilihat pada tabel Anti-image matrices di bawah ini.
|
Tabel Anti -image Matrices |
Pada tabel Anti-image Matrice di atas, khusus pada bagian (anti Image Correlation) terlihat angka yang bertanda (a) yang menandakan besaran MSA sebuah variabel. Variabel kenyamanan 0.736, lokasi toko 0.659, Kualitas produk 0.569), harga produk 0.569, tempat parkir 0.520, kebersihan 0.652, pelayanan kasir 0.564, keberagaman produk 0.581, fasilitas 0.811 dan keindahan interior 0.517. Nilai MSA masing-masing variabel besarnya > 0.5 maka semua variabel dapat diproses lebih lanjut.
NB. Jika ada variabel yang nilai MSA < 0.5 maka dilakukan proses ulang dari awal dengan mengeluarkan variabel tersebut yang nilai MSA < 0.5.
Langkah analisis selanjutnya :
- Dari menu SPSS, buka kembali analisis factor
- Tekan tombol reset
- Masukan semua variabel ke dalam kolom variables(s) karena semua variabel lolos uji pertama.
- Klik tombol Descriptive, Klik Initial solution, KMO and Bartlett's test of Sphericity, anti Image dan Klik Continue.
- Klik Extraction, Klik screee plot, Klik continue
- Klik Scores, Kkik save as variable Pilih regression.
- Klik Continue dan klik OK.
|
Tabel. Communalities |
Tabel
Communalities, variabel
kenyamanan besarnya 0,551. Hal ini berarti sekitar 55,1% varians dari
variabel kenyamanan dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.
Variabel lokasi toko 0,483 hal ini berarti 48,3% varian dari variabel
lokasi toko dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Demikian
juga untuk variabel yang lain. Semakin kecil nilai communalities
berarti semakin lemah hubungannya dengan faktor yang terbentuk.
|
Tabel. Total Variance Explained |
Pada
tabel Total Variance Explained di atas menunjukkan ada 4
faktor yang terbentuk dari 10 variabel yang di masukkan.
Masing-masing faktor eigenvalue > 1. Faktor 1 eigen value sebesar
2,938 dengan variance (29,382%), Faktor 2 eigenvalue sebesar 2,024
dengan variance (20,237%), Faktor 3 eigenvalue sebesar 1,193 dengan
(11,933%) dan Faktor 4 eigenvalue sebesar 1,142 dengan variance
(11,422%).
Nilai
eigenvalue menggambarkan kepentingan relatif masing-masing faktor
dalam menghitung varians dari 10 variabel yang di analisis. Bila
semua variabel dijumlahkan bernilai 10 (sama dengan banyaknya
variabel).
2,938/10
x 100% = 29,38%
2,024/10
x 100% = 20,24%
1,193/10
x 100% = 11,93%
1,142/10
x 100% = 11,42%
Total
varians apabila dari 10 variabel diekstrak menjadi 4 faktor adalah :
29,382
% + 20,237% + 11,933 % + 11,422% = 72,974%
Besarnya
varians yang mampu dijelaskan oleh faktor baru yang terbentuk adalah
72,974% sedangkan sisanya 27,026% dijelaskan oleh faktor lain yang
tidak diteliti.
|
Grafik Scree Plot |
Gambar
Screeplot menerangkan hubungan antara banyaknya faktor yang
terbentuk dengan nilai eigenvalue dalam bentuk grafik.
|
Tabel. Rotated
Component Matrix
|
Rotated
Component matrix nilai loading
faktor dari tiap-tiap variabel. Loading faktor merupakan besarnya
korelasi antara faktor yang terbentuk dengan variabel tersebut. Untuk
variabel kenyamanan, korelasi antara variabel kenyamanan dengan
faktor 1 (0,173), faktor 2 (0,156), faktor 3 (-0,134), faktor 4
(0,692). Hal ini dapat dikatakan bahwa variabel kenyamanan masuk ke
dalam Faktor 4,
karena korelasinya paling tinggi diantara faktor yang lain. Demikian
juga faktor loading untuk variabel yang lain.
Variabel
lokasi toko nilai loading faktor dengan faktor 1 (0,265), faktor 2
(0,266), faktor 3 (0,170), faktor 4 (0,560). Maka variabel lokasi
toko masuk ke Faktor 4.
Variabel
kualitas produk nilai loading faktor dengan faktor 1 (0,161), faktor
2 (0,942), faktor 3 (-0,940), faktor 4 (0,40). Maka variabel kualitas
produk masuk Faktor 2.
Variabel
harga produk nilai loading faktor dengan faktor 1 (0,952), faktor 2
(0,163), faktor 3 (0,021), faktor 4 (0,081). Maka variabel harga
produk masuk Faktor 1.
Variabel
tempat parkir nilai loading faktor dengan faktor 1 (-0,088), faktor 2
(-0,110), faktor 3 (0,936), faktor 4 (0,081). Maka variabel tempat
parkir masuk ke Faktor 3.
Variabel
kebersihan nilai loading faktor dengan faktor 1 (0,233), faktor 2
(0,055), faktor 3 (0,413), faktor 4 (-0,110). Maka variabel
kebersihan masuk Faktor 3.
Variabel
pelayanan kasir nilai loading faktor dengan faktor 1 (0,166), faktor
2 (0,953), faktor 3 (-0,41), faktor 4 (-0,078). Maka variabel
pelayanan kasir masuk ke Faktor
2.
Variabel
keberagaman produk nlai loading faktor dengan faktor 1 (0,948),
faktor 2 (0,176), faktor 3 (0,035), faktor 4 (0,036). Maka variabel
keberagaman produk masuk Faktor
1.
Variabel
fasilitas faktor nlai loading dengan faktor 1 (0,210), faktor 2
(0,206), dengan faktor 3 (-0,023) dan faktor 4 (0,643). Maka variabel
fasilitas masuk ke Faktor
1.
Variabel
keindahan interior nilai loading faktor dengan faktor 1 (0,948),
faktor 2 (0,176), faktor 3 (0,035), faktor 4 (0,078). Maka variabel
keindahan interior masuk Faktor
1.
|
Tabel. Component
Transformation Matrix
|
Tabel
Component Transformation matrix,
menunjukan hasil rotasi varimax. Variabel-variabel sudah
terditribusikan ke masing-masing faktor yaitu 4 faktor yang
terbentuk.
Setelah dilakukan rotasi dan terbentuk 4 faktor, selanjutnya memberi
nama faktor tersebut. Penamaan faktor ini tergantung peneliti dan
dapat mewakili variabel-variabelnya.
Faktor
1 terdiri dari variabel
harga produk, keberagaman produk dan fasilitas. Diberinama Faktor
Produk dan Fasilitas.
Faktor
2 terdiri dari variabel
kualitas produk dan pelayanan kasir. Diberinama Faktor
Kualitas dan Pelayanan.
Faktor
3 terdiri dari variabel
kebersihan dan keindahan interior. Diberinama Faktor
Kebersihan.
Faktor
4 terdiri dari variabel
kenyamanan dan variabel lokasi toko. Diberinama Faktor
Akses.
Catatan.
Analisis faktor dapat juga digunakan sebagai salah satu analisis
untuk menanggulangi masalah multikolinieritas dalam regresi berganda,
yaitu dengan mereduksi variabel-variabel independen yang mengalami
problem multikolineritas.
Referensi :
Field, A. (2009). Discovering Statistics Using SPSS 3rd. London : Sage Publications.
Gudono.(2012).Analisis Data Multivariat.Yogyakarta: BPFE.
Tabanick,B.G and Fidel,L.S.(2007).Using Multivariate Statistics 5th.New York: Pearson Education
Yamin, S dan Kurniawan, H.(2009). SPSS Complete :Teknik Analisis Statistik Terlengkap dengan Sofware SPSS. Jakarta : Salemba Infotek.