23 Desember 2011

Partial Least Square

Partial Least Square (PLS) dikembangkan pertama kali oleh Herman Wold (1982). Ada beberapa metode yang dikembangkan berkaitan dengan PLS yaitu model PLS Regression (PLS-R) dan PLS Path Modeling (PLS-PM ). PLS Path Modeling dikembangkan sebagai alternatif pemodelan persamaan struktural ( SEM) yang dasar teorinya lemah. PLS-PM berbasis varian berbeda dengan metode SEM dengan software AMOS, Lisrel, EQS menggunakan basis kovarian.


Ada beberapa hal yang membedakan analisis PLS dengan model analisis SEM yang lain :
  1. Data tidak harus berdistribusi normal multivariate.
  2. Dapat digunakan sampel kecil. Minimal sampel >30 dapat digunakan.
  3. PLS selain dapat digunakan unutk mengkonfirmasikan teori, dapat juga digunakan untuk menjelaskan ada atau tidaknya hubungan antar variabel laten.
  4. PLS dapat menganalisis sekaligus konstruk yang dibentuk dengan indikator reflektif dan formatif
  5. PLS mampu mengestimasi model yang besar dan kompleks dengan ratusan variabel laten dan ribuan indikator (Falk and Miller, 1992)
Pemodelan dalam PLS-Path Modeling ada 2 model :
  1. Model structural (Inner model) yaitu model struktural yang menghubungkan antar variabel laten.
  2. Model Measurement (Outer Model yaitu model pengukuran yang menghubungkan indikator dengan variabel latennya.
Model Partial Least Square

Dalam PLS Path Modeling terdapat 2 model yaitu outer model dan Inner model. Kriteria uji dilakukan pada kedua model tersebut.


Outer model (Model Measurement)
Model ini menspesifikasi hubungan antar variabel laten dengan indikator-indikatornya. atau dapat dikatakan bahwa outer model mendefinisikan bagaimana setiap indikator berhubungan dengan variabel latennya. Uji yang dilakukan pada outer model :
  • Convergent Validity. Nilai convergen validity adalah nilai loading faktor pada variabel laten dengan indikator-indikatornya. Nilai yang diharapkan >0.7.
  • Discriminant Validity. Nilai ini merupakan nilai cross loading faktor yang berguna untuk mengetahui apakah konstruk memiliki diskriminan yang memadai yaitu dengan cara membandingkan nilai loading pada konstruk yang dituju harus lebih besar dibandingkan dengan nilai loading dengan konstruk yang lain.
  • Composite Reliability. Data yang memiliki composite reliability >0.8 mempunyi reliabilitas yang tinggi.
  • Average Variance Extracted (AVE). Nilai AVE yang diharapkan >0.5.
  • Cronbach Alpha. Uji reliabilitas diperkuat dengan Cronbach Alpha.Nilai diharapkan >0.6 untuk semua konstruk.
Uji yang dilakukan diatas merupakan uji pada outer model untuk indikator reflektif. Untuk indikator formatif dilakukan pengujian yang berbeda. Uji untuk indikator formatif yaitu :
  • Significance of weights. Nilai weight indikator formatif dengan konstruknya harus signifikan.
  • Multicolliniearity. Uji multicolliniearity dilakukan untuk mengetahui hubungan antar indikator. Untuk mengetahui apakah indikator formatif mengalami multicolliniearity dengan mengetahui nilai VIF. Nilai VIF antara 5- 10 dapat dikatakan bahwa indikator tersebut terjadi multicolliniearity.
Masih ada dua uji untuk indikator formatif yaitu nomological validity dan external validity.
Inner Model (Model Structural).
Uji pada model struktural dilakukan untuk menguji hubungan antara konstruk laten. Ada beberapa uji untuk model struktural yaitu :
  • R Square pada konstruk endogen. Nilai R Square adalah koefisien determinasi pada konstruk endogen. Menurut Chin (1998), nilai R square sebesar 0.67 (kuat), 0.33 (moderat) dan 0.19 (lemah)
  • Estimate for Path Coefficients, merupakan nilai koefisen jalur atau besarnya hubungan/pengaruh konstruk laten. Dilakukan dengan prosedur Bootrapping.
  • Effect Size (f square). Dilakukan untuk megetahui kebaikan model.
  • Prediction relevance (Q square) atau dikenal dengan Stone-Geisser's. Uji ini dilakukan untuk mengetahui kapabilitas prediksi dengan prosedur blinfolding. Apabila nilai yang didapatkan 0.02 (kecil), 0.15 (sedang) dan 0.35 (besar). Hanya dapat dilakukan untuk konstruk endogen dengan indikator reflektif.
Dalam outer model terdapat dua tipe indikator yaitu indikator reflektif dan indikator formatif.
  1. Indikator reflektif. Indikator ini mempunyai ciri-ciri : arah hubungan kausalitas dari variabel laten ke indikator, antar indikator diharapkan saling berkorelasi (instrumen harus memiliki consistency reliability), menghilangkan satu indikator, tidak akan merubah makna dan arti variabel yang diukur, dan kesalahan pengukuran (eror) pada tingkat indikator. Sebagai contoh model indikator reflektif adalah variabel yang berkaitan dengan sikap (attitude) dan niat membeli (purchase intention).
  2. Indikator formatif. Ciri-ciri model indikator reflektif yaitu : arah hubungan kausalitas dari indikator ke variabel laten, antar  indikator diasumsikan tidak berkorelasi (tidak diperlukan uji reliabilitas konsistensi internal), menghilangkan satu indikator berakibat merubah makna dari variabel laten., dan kesalahan pengukuran berada pada tingkat variabel laten. Variabel laten dengan indikator formatif dapat berupa variabel komposit. Sebagai contoh variabel status sosial ekonomi diukur dengan indikator yang saling mutual exclusive (pendidikan, pekerjaan, dan tempat tinggal). variabel kualitas pelayanan dibentuk oleh 5 dimensi yaitu tangible, reliability, responsive, emphaty dan assurance.

Beberapa software PLS yang telah dikembangkan untuk analisis model Partial Least Square (PLS), antara lain :
  1. LVPLS versi 1.8 (Latent Variable Partial Least Square). Ini merupakan software yang pertama kali dikembangkan oleh Jan-Bernd Lohmoller (1984,1987,1989) under DOS, dapat didownload http://kiptron.psyc.virginia.edu/ . Kemudian dikembangkan lagi oleh Wynne Chin (1998,1999,2001) menjadi under Windows dengan tampilan grafis dan tambahan teknik validasi bootstrapping dan jacknifing. Software ini diberi nama PLS Graph versi 3.0. Untuk versi student dapat didownload di http://www.bauer.uh.edu.
  2. SmartPLS, software ini dikembangkan di University of Hamburg Jerman. Software ini dapat didownload di www.smartpls.de.
  3. Visual Partial Least Square (VPLS), dikembangkan oleh Jen Ruei Fu dari National Kaohsiung University Taiwan. Software ini dapat didownload di http://www2.kuas.edu.tw
  4. PLS-GUI, software ini dikembangkan oleh Yuan Li dari Management Science Department, The More School Business, Universitas of South Carolina. Software ini dapat didownload di http://dmsweb.badm.sc.edu
  5. WarpPLS, software ini dikembangkan oleh Ned Kock. Software ini merupakan alternatif path modeling linier dan nonlinier. Dapat didownload di http://www.scriptwarp.com

Baca juga :

Referensi :

Henseller, J.,Ringle,C.M and Sinkovics.R.R. (2009). The Use of Partial Least Squares Path Modeling in International Marketing : Advances in International Marketing (20).pp.277-319.

Lohmoller,J.B. (1989). Latent Variables path Modeling with partial Least Squares. Berlin, Heidelberger : Springer

Michael, H., and Andreas, M.K. (2004). A Beginner's Guide to Partial Least Square Analysis. Lawrence Erlbaum Association, Inc.

Vincenzo, et al. (2010). Handbook of Partial Least Square. Berlin, Heidelberg : Springer-Verlag.

492 komentar:

«Terlama   ‹Lebih tua   201 – 400 dari 492   Lebih baru›   Terbaru»
Suseno Bimo mengatakan...

dede setiawan : persamaan seperti analisis jalur (path analysis)

Unknown mengatakan...

salam pak suseno
saya menggunakan SPSS untuk pengolahan data skripsi saya
lalu saya baru sadar setelah dosbing mengatakan bahwa jurnal yang dipakai menggunakan PLS (yang sebelumnya saya tidak tau menahu tentang program pengolahan selain spss)
beliau berkata kalau saya tidak menemukan alasan yang tepat untuk menggunakan SPSS maka harus diganti pakai PLS
apakah ada solusi atas alasan yang tepat itu pak
karena saya sendiri kesusahan untuk menggunakan selain SPSS

Suseno Bimo mengatakan...

Dewantara widiyaswara: bisa saya bantu, kirim modelnya yang akan dibuat ke email : suseno16@gmail.com, WA : 08816637417

Suseno Bimo mengatakan...

Arindah : lewat menu "Export to Excel". Jika lisence smartPLS (30 hari) habis masa berlakunya memang tidak bisa di export outputnya.

Unknown mengatakan...

Assalamu'alaikum,

Pak,mau tanya, dalam kasus 1 indikator mempunyai 5 pertanyaan dengan skala likert, bagaimana cara menentukan nilai dari indikatornya ? apakah item pertanyaan tersebut dirata-ratakan untuk mendapatkan nilai indikator

Terima kasih

Dwi mengatakan...

Salam Pak. Saya mau bertanya terkait penjelasan antara Partial Least Square dengan Analisis Jalur. Kapan kita sebaiknya menggunakan PLS-PM? apa bedanya dengan menggunakan Analisis Jalur biasa? Terima Kasih.

Unknown mengatakan...

selamat pagi pak suseno, saya ingin bertanya mengenai uji sobel, apakah bisa kita melakukan uji sobel pada aplikasi pls? mhn informasinya pak, terima kasih.

be positive mengatakan...

Assalamualaikum pa suseno saya lany saat ini saya sedang mengerjakan skripsi saya. Begini pa bagaimana cara saya untuk menaikkan nila AVE saya karena nilai AVE penelitian saya hanya 0,4 padahal saya sudah menghapus beberapa indikator dengan nilai loading di bawah 0,5 saya juga memiliki jumlah sampel sampai 242. Mohon bantuannya pa terimakasih.

Unknown mengatakan...

selamat pagi pak, bagaimana jika dalam melakukan penelitian menggunakan PLS versi 3.2.6 untuk model fit SRMR menunjukkan angka 0,109. apakah model tersebut layak atau dapat digunakan untuk model penelitian ?

Dr. Mohamad Nur Utomo mengatakan...

Selamat malam pak suseno, yang ingin saya tanyakan apakah dalam SEM PLS (misal menggunakan aplikasi warp Pls)kita bisa menggunakan variabel dummy, misal salah satu atau bbrp variabel independennya menggunakan dummy sedangkan independennya variabel yang terukur ?

Suseno Bimo mengatakan...

dede setiawan : untuk 3 variabel persamaan, Z =B0+B1*X+B2*Y+e

Suseno Bimo mengatakan...

Mumuh Muhammad : waalaikumsalam..,sebaiknya indikator adalah per item pertanyaan. Jika ada 5 pertanyaan dijadikan untuk indikator, bisa dijadikan indikator komposite

Suseno Bimo mengatakan...

Dwi : PLS-PM digunakan saat model menggunakan banyak variabel atau indikator dalam hal ini ada indikator sebagai variabel manifest (pengukur langsung) dan variabel laten (konstrak). sedangkan analisis jalur biasa hanya menggunakan variabel sebagai pengukur langsung, tidak ada konstrak laten.

Suseno Bimo mengatakan...

Laksana yuda: ya, uji sobel test bisa digunakan pada model PLS.

Suseno Bimo mengatakan...

be positive : Wa'alaikumsalam: keluarkan/hapus indikator dengan nilai loading < 0,6 atau < 0.7.

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum, selamat sore Pak Suseno. saya dengan Mira.
saya menggunakan warp PLS versi 5.0
dalam hasil output Output Combined loadings and Cross-loadings saya ada membaca referensi dari internet bahwa :
Terdapat 2 kriteria untuk meilai apakah outer model memenuhi validitas konvergen untuk konstruk yang relatif.
a. Loading harus diatas nilai 0,70
b. Nilai signifikansi (<0,50)
yang saya ingin tanyakan yg dimaksudkan dengan "Loading" itu apa dan dalam tabel yang mana kita bisa melihatnya?
terimakasih

Unknown mengatakan...

pak suseno, dimana lihat hasil uji sobel pada PLS

Suseno Bimo mengatakan...

Jumiati Jumiati : model fit SRMR 0.109 masih layak model tersebut

Suseno Bimo mengatakan...

Mohammad Nur utomo : SEM PLS belum bisa mengakomodir variabel dummy

Suseno Bimo mengatakan...

Rahmah nur Amira: nilai loading merupakan nilai korelasi antar indikator dalam mengukur konstraknya.

Suseno Bimo mengatakan...

Erlinda Pratista :uji sobel test tidak dihasilkan langsung dari PLS. lihat cara dan rumus menghitung sobel test diartikel saya

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum pak, mau tanya dong apakah SmartPLS 3 bisa digunakan untuk menghitung uji validitas, reliabilitas dan uji asumsi klasik seperti uji normalitas, heteroskedastisitas dll ? kalau bisa boleh berbagi tutorial/langkah2 nya?

Suseno Bimo mengatakan...

Dwike Puteri : Waalaikumsalam, PLS bisa uji validitas dan reliabilitas.tetapi tidak bisa uji asumsi klasik normalitas, heterokedastisitas, multikolinieritas, autokorelasi seperti regresi berganda pada model Ordinary least square.

Unknown mengatakan...

selamat sore pak

saya ingin menanyakan apakah dalam smart pls pengujian asumsi klasik perlu dilakukan? serta diuji kecukupan data dan keseragaman data diperlukan sebelum dilakukan pengolahan ke smart pls?

terima kasih

Unknown mengatakan...

Pak apakah dengan smart pls tetap dilakukan uji asumsi klasik, kecukupan dan keseragaman data ?

terima kasih

Suseno Bimo mengatakan...

Yusdu rusko :
1. Model dengan SmrtPLS tidak perlu dilakukan uji asumsi klasik seperti halnya regresi ordinary least Square (OLS)
2. Tidak perlu uju keseragaman data. Sampel minimal 30 bisa dilakukan dengan model PLS.

Unknown mengatakan...

Pagi pak Suseno, ijin bertanya apabila saya menggunakan nilai loading >0,5 variabel yang saya gunakan ada yang tidak signifikan, jika saya menggunakan nilai loading > 0,7 variabel tersebut menjadi signifikan tapi indikator banyak yang dihapus. jadi saya harus pilih yang mana pak?

Suseno Bimo mengatakan...

kelas b STAR BPKP :gunakan nilai loading > 0.7 dan lihat uji outer model yang lain seperti nilai cross loading, AVE, Alpha Cronbach dan composite reliability apakah sudah memenuhi kriteria ujinya

Unknown mengatakan...

Semalat Siang pak S. Bimo

Saya sedang menggunakan SEM PLS 3, tapi kurang pahan cara membaca nilai validitas suatu indikatornya atau variabelnya. soalnya versi 3 beda dengan versi 2. artinya kalo kita bandingkan nilai suatu indikator ke indikator lainnya jika nilainya > maka dikatak valid..

mohon bantuan Bapak Suseno
terima kasih atas perhatian pak BIno

Unknown mengatakan...

Selamat malam pak, maaf mengganggu waktunya.
saya ingin bertanya, saya sempat baca komentar2 sebelumnya,
kebetulan saya ada kasus dari penelitian saya pak.
seperti yg bapak katakan sebelumnya, bahwa smartPLS tidak stabil utk bootstrapping, saya menggunakan smartPLS student pak, sample saya 100.
saya bootsrapping utk ke 2 kalinya hasilnya t statistic nya berubah .
apakah dari data ke 2 itu, boleh saya pergunakan salah satunya ?
lebih baik data yg akan saya gunakan itu, data yg sudah di bootsrapping pertama atau terkahir kali pak ? karena data pertama kali tidak saya save .
Mohon pencerahannya pak, Terima kasih, Selamat malam pak

Run Naluw mengatakan...

Selamat pagi pak.. maaf mau tanya, bagaimana cara melihat t-value di warp pls 4.0 ?

Run Naluw mengatakan...

selamat pagi Pak Suseno, maaf mau bertanya.. apakah di aplikasi WarpPLS 4.0 juga terdapat t-value ?

selvi mengatakan...

malam pak
saya mau tanya untuk mendapatkan p value dari hipotesa 4 yang memakai variabel mediator bagaimana ya pak?
jika h4 : terdapat pengaruh kepuasan kerja terdahap kinerja karyawan melalui komitmen organisasi
maksih

selvi mengatakan...

mau tanya pak suseno,
bagaimna mencari p value dari H4, yang memakai mediator. indirect
jika H4 : terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan melalui komitmen organisasi
makasih pak

Unknown mengatakan...

Selamat Sore pak,saya Varina sedang melakukan penyusunan skripsi menggunakan SEM-PLS, namun data yang telah saya calculate banyak yang tidak dapat dipakai, saya melihat pada Outer Loading, angka saya merah semua, bukankah itu artinya tidak dapat dipakai pak?
mohon bantuannya pak, bagaimana caranya untuk menghijaukan angka di data saya.
terima kasih pak

Unknown mengatakan...

sore mas, saat ini saya sedang menguji outer model. kenapa nilai cross loading ada yang negatif ? walaupun hasil kolerasi indikator sm konstraknya positif dan paling tinggi tetapi nilai ke konstrak lainnya ada yang negatif. contoh nilai cross loading ada -o,305 dan -0,719. terima kasih

Suseno Bimo mengatakan...

Jerito Pereira :untuk uji validitas indikator antara SmartPLS 2.0 dan SmartPLS 3 tidak jauh berbeda

Suseno Bimo mengatakan...

Wahyu Sugiarni : pada smartPLS memang saat bootstraping 1 dan 2 dst hasilnya tidak sama. Untuk itu disarankan sample bootstrap (400 -500)supaya hasil antara yang 1 dan ke 2 tidak jauh berbeda.
tidak masalah Jika yang ke-2 (terakhir) yang disimpan dan dipakai.

Suseno Bimo mengatakan...

hemas nurwulan: Di WarpPLS memang tidak ada nilai t-value tapi nilai signifikansi. t-value dapat dihitung : Nilai koefisien/standard eror (SE)

Unknown mengatakan...

Halo pak saya ingin bertanya, selain analisis PLS, ada juga analisis yg hampir sama dengan PLS yakni GSCA. perbedaan GSCA dengan PLS apa ya pak?

anymous mengatakan...

Pagi Pak Suseno, apakah smartPLS 3.0 dapat menguji secara simultan?
jika bisa bagaimana cara mengujinya?
Terimakasih.

Unknown mengatakan...

Selamat malam Pak Suseno, pak saya mau tanya apakah variabel yang digunakan dalam metode PLS harus variabel laten seluruhnya atau tidak? terimakasih

dea mengatakan...

Selamat sore Pak Suseno, saya mau bertanya apakah variabel yang digunakan dalam metode PLS harus variabel laten seluruhnya atau tidak? Terimakasih

Unknown mengatakan...

Hallo Pak, maksud dari uji hipotesis yang nilai original samplenya negatif dan nilai t-statistik signifikan itu bagaimana yah pak? dan pada saat interpretasinya di skripsi gimana yah pak? saya masih kebingungan menjelaskannya bagaimana.

Suseno Bimo mengatakan...

Hemas nurwulan : hasil nilai signifikan dari uji dalam WarpPLS hanya nilai p-value. Sedangkan nilai t-value dapat dihitung sendiri yaitu : nilai koefisien/nilai eror

Suseno Bimo mengatakan...

Selvi: uji mediator sebenarnya menguji pengaruh tidak langsung melalui variabel mediasi. untuk mendapatkan nilai signifikansi lakukan uji Sobel test

Suseno Bimo mengatakan...

Atthiya Prima :untuk nilai crossloading yang negatif ke kontrak yang lain tidak masalah

Suseno Bimo mengatakan...

anymous : hasil samrtPLS tidak ada uji simultan. tetapi dapat dihitung secara manual

Suseno Bimo mengatakan...

dea:sore...dea, dalam model PLS tetap menggunakan variabel laten. Misalnya hanya ada 1 indikator, dalam menggambar model tidak bisa langsung menggambar sebagai pengukur langsung (indikator)tetapi menggunakan variabel laten dengan 1 indikator berbentuk formatif.

Suseno Bimo mengatakan...

Deavicris senda : Dalam model PLS tetap menggunakan variabel laten. Misalnya hanya ada 1 indikator, dalam menggambar model tidak bisa langsung menggambar sebagai pengukur langsung (indikator)tetapi menggunakan variabel laten dengan 1 indikator berbentuk formatif.

Suseno Bimo mengatakan...

Jesse Jefferson : nilai original sample merupakan nilai koefisien pengaruh, karena negatif dan nilai t-statistik signifikan (>1.96)maka interpretasinya bahwa jalur tersebut signifikan berpengaruh negatif. Semakin tinggi A maka akan semakin rendah B

Admin mengatakan...

Pak saya mau tanya, saya kan pake LISREL. Apakah bisa melihat nilai Prediction relevance (Q square) di LISREL?

Suseno Bimo mengatakan...

Bli Ketut: nilai prediction relevance (Q2) tidak ada di Lisrel, tapi ada di Partial Least Square (PLS)

Suseno Bimo mengatakan...

Ryo Andika : Pada PLS tidak dapat memberikan solusi tentang global optimation untuk estimasi parameternya atau tidak dapat memberikan solusi yang optimal. Sehingga ukuran penilaian overal goodness fit dari model, yang mana model fit (sesuai) dengan datanya sangat sulit dibandingkan. Dari kelemahan inilah kemudian dapat diatasi pada Generalized Structured Component Analysis (GSCA. Dimana ukuran penilaian model Fit pada GeSCA antara lain :FIT, Adjusted FIT, General Fit Index(GFI) dan Standardided Root Mean Square Residual (SRMR).

Admin mengatakan...

Pak di LISREL untuk melihat prediksi terkait teorinya dengan melihat nilai apa?

Andre mengatakan...

Maaf pak mau tanya terkair smartPLS kalau kita menggunakan analisis Multi Group Analisis dengan membandingkan 2 group data misalkan group data laki-laki dan wanita saat kita proses generate Multi-Group Analisis (MGA) terjadi error "Singular Matrix Problem" itu biasanya ada masalah dimana ya pak? mohon pencerahan-nya., tks

Unknown mengatakan...

Selamat Malam Pak, saya mau bertanya
saat ini saya sedang menyusus thesis yang menggunakan software PLS. Pertanyaan Saya :
1. pada salah satu indikator saya terdapat skala differensial, apakah perlakukannya sama dengan skala likert?
2. Dalam penelitian saya terdapat variabel mediasi, variabel moderasi dan variabel kontrol bagaimanakah pengujian untuk variabel kontrol?
3. Untuk variabel kontrol saya terkait dengan gender dimana pilihannya pria dan wanita apakah untuk running saya harus mengganti kode pria 1 dan wanita 2?
4. selain itu juga ada satu variabel saya yang hanya tediri dari satu pertanyaan? dimana nilai Factor Loading, AVE, Cronbach's Alpha dan Composite realibility bernilai 1. apakah ini dikarenakan item pertanyaan saya hanya 1?

rina mengatakan...

Assalamualaikum, Pak Suseno. Saya Rina, mau tanya ttg discriminant validity. Hasil crossloading saya sudah bagus, tetapi sy baru sadar jika melihat Fornell-Larcker Criterion ada dua variabel yang nilai akar AVE-nya lebih kecil dibandingkan nilai korelasi antar variabel. Apakah ini berarti pernyataan dalam dua variabel tersebut banyak yang tidak valid atau bagaimana cara mengatasinya ya? Kalau saya olah ulang dan hapus beberapa indikator, baru lah nilai akar kuadrat AVEnya lebih besar dibandingkan nilai korelasi antar variabel. Mohon penjelasannya, Pak. Terima kasih.

Unknown mengatakan...

slamat malam pak, salam kenal. saya sisil mahasiswa tingkat akhir, judul penelitian saya pendekatan pls untuk mengatasi multikolinieritas dalam regresi logistik ordinal. namun saya sayngat kurang referenfi dalam pada model regresi logistik ordinal didalam langkah2 metode pls. apaka bapak punya referensinya? trimakasih pak, slamat malam.

Hermawan mengatakan...

Assalamualaikum bapak.
saya ingin bertanya. apakah boleh saat nilai outer loading dibawah 0,7? namun masih diats 0.6? kalau boleh, bolehkah saya minta referensinya, bapak? sebagai dasaran teori dalam pemenilian saya. mohon bantuannya bapak.

Suseno Bimo mengatakan...

Waalaikumsalam. Ya boleh dan masih acceptable nilai loading <0.7.

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum Pak, saya ingin menanyakan hasil output pls pada saat run bootstraping, bagaimana kita bisa membaca hasilnya, apakah berpengaruh positif atau negatif? Sebab ada satu variabel saya yang hipotesisnya seharusnya berpengaruh negatif dan signifikan. Apakah benar harus ada tanda minus pd original samplenya contoh (- 0,872)maka pengaruhnya negatif?

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum Pak, pada saat run bootstraping dan keluar hasil outputnya bagaimana cara kita membaca apakah variabel x berpengaruh negatif/positif terhadap variabel y ? apakah betul jika berpengaruh negatif maka muncul tanda minus contoh (-0,782)? dimana t statisticnya sudah lebih dr 1,96 yang berarti ada pengaruhnya.

Terima kasih

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum pak, saya ingin bertanya apakah memang jika ada variabel moderator lebih dianjurkan pakai PLS ?
selain itu untuk data mengikuti cara reflektif seperti 10x indikator boleh juga dipakai untuk jenis formatif?

Anonim mengatakan...

selamat siang pak,
jika dalam kolom indikator, bertuliskan no indikators to show itu kenapa ya pak? padahal indikator itu kan untuk memasukan angka dalam gambar.
tapi walau indikatornya ga mau muncul, ada bisa masuk data yang berapa mean, median, dll bisa muncul
hnya indikotnya yang tidak muncul, kalo boleh tahu kenapa ya pak?
trimakasih banyak pak

Suseno Bimo mengatakan...

Diana Diahtantri :
1. Skala Diffrensial dan Likert dalam PLS diperlakukan sama.
2. Dalam PLS belum mengakomodasi variabel kontrol. Disarankan menggunakan model Multigroup (grup 1: pria, grup 2: wanita).
3. -
4. ya karena indikator hanya 1 maka nilai loading, AVE dan composite reliability adalah 1. Dalam model karena hanya 1 indikator maka sebagai indikator formatif.

Suseno Bimo mengatakan...

rina :Wa'alikumsalam :uji fornell larcker criterion yang dapat diketahui dari nilai akar AVE dibandingkan dengan korelasi antar konstrak. Jika nilai akar AVE masih kecil, menunjukan indikator masih kurang valid. langkah tesrsebut sudah benar dengan mengeluarkan indikator yang nilai loading kecil pada konstrak yang nilai AVE masih kecil.

Suseno Bimo mengatakan...

sisil silvana : langkah-langkah PLS dengan skala ordinal sama seperti langkah PLS pada umumnya.

Suseno Bimo mengatakan...

Anonim :ya benar, jika ada tanda negatif (-) menunjukkan nilai koefisien (pengaruh) negatif.

Suseno Bimo mengatakan...

ghasanni rahmaputri :waalaikumsalam untuk variabel moderator tidak hanya pakai PLS tapi regresi berganda (ordinary least square)dan SEM kovarian base (Lisrel, AMOS) juga bisa digunakan.

ruangsunyi mengatakan...

Pagi Pak Seno, mohon petunjuk saya melalukan penelitian dengan 4 variabel menggunakan gesca. pengaruh leadership ke kinerja dengan mediasi engangement dan OCB. Apakah penggunaan gesca boleh menggunakan mean atau rata-rata pada nilai kuisoner masing2 indikator pada variabel latennya? jadi saya memiliki 63 pertanyaan untuk 17 indikator dan kemudian saya rata2 kan semua pertanyaan untuk masing-masing indikator, apakah boleh?

DARUL WIYONO mengatakan...

Selamat Pagi Pak Suseno, untuk pengujian Non Recursive di PLS apakah bisa dengan cara:
1. Interpretasi X1 ke X2 dulu, selanjutnya diganti dengan
2. Intrepretasi X2 ke X1

Mohon petunjuknya, salam kenal dan terima kasih

Suseno Bimo mengatakan...

Darul Wahyono : Sebenarnya PLS belum bisa mengakomodir uji non recursive dalam satu model. Ya bisa saja dengan mengganti arah nya dan dengan 2 model yang berbeda.

Unknown mengatakan...

Pagi pak suseno, saya iakan mengoah data penelitian skripsi saya menggunakan PS versi 3.0. tapi ketika saya mau melakukan perhitungan, muncul perintah problem matrixx singular. saya bingung harus bagaimana pak, mohon penjelasannya bagaimana untuk mengatasi permasalahan tersebut ya pak?

Suseno Bimo mengatakan...

emirizki ayunanda : adanya problem matrik singular disebabkan adanya nilai variance indikator yang terlalu tinggi. Cek datanya, pada tiap indikator. JIka ada data indikator yang menjadi penyebabnya, keluarkan indikator dari model.

Unknown mengatakan...

assalamualaikum Pak, saya ingin bertanya apabila nilai vif saya masih >3,3 apakah penelitian yang saya lakukan terindikasi multikol? kemudian apakah ada batas maksimum untuk nilai R square ? apabila terindikasi multikol bagaimana cara mengatasinya ? terimakasih.

ikhlasulaqmal mengatakan...

Selamat sore Pak.
Saya menggunakan SEM-PLS untuk uji mediasi.
Tapi dikomentari untuk mempertimbangkan Robustness untuk uji test nya.
Maksudnya apa ya itu Pak?. Bukannya Robus untuk regresi saja.
Terimakasih Pak..

Suseno Bimo mengatakan...

Waalaikumsalam : Nilai VIF < 10 tidak terjadi multikolinieritas. Nilai maksimum R-Square adalah 1.
Jika terjadi multikol, keluarkan indikator yang menjadi penyebabnya, dengan indikasi bahwa nilai korelasi indikator tersebut tinggi.

Anonim mengatakan...

selamat malam pak suseno, saya ingin menanyakan apakah bisa jika data dibawah 30 di olah menggunakan pls?

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum Pak. Saya ingin bertanya jika nilai loading factor dari sebuah indikator kurang dari 0,7 namun nilai AVE dan composite reliability nya telah memenuhi persyaratan, apakah indikator tersebut masih perlu di drop? Terima kasih

Suseno Bimo mengatakan...

Anonim : Disarankan lebih dari 30 data sampel

Suseno Bimo mengatakan...

Modesta Agatha : tidak perlu didrop, jika semua sudah memenuhi persyaratan atau rule of thumb.

Ayu Triputranto mengatakan...

Assalamualaikum pak Suseno....saya ayu....dalam penelitian saya, sebelum sy mengambil data dengan jml responden sesuai populasi, saya sdh melakukan uji validitas dan reliabilitas dengan 3o responden dan hasilnya dari 12 indikator pada variabel independenrt dan 10 indikator dari varibale dependent smeua valid. namun stl data responden yang riil diolah kembali dengan PLS, diperoleh loading factor yang rendah sehingga banyak indikator yang tidak valid. apa artinya hasil tersebut? bagaimana langkah selanjutnya?

nanda mengatakan...

assalamualaikum pak suseno, mau nanya apa ya yg menyebabkan nilai AVIF not available di analisis saya yg menggunakan warppls 6?

Suseno Bimo mengatakan...

Murtanti Rahayu : nilai loading faktor yang rendah menunjukkan bahwa indikator tidak valid sebagai pengukur konstraknya. langkah selanjutnya, lakukan pengambilan data lagi/sebar kuesioner lagi.

Suseno Bimo mengatakan...

Nanda Setiani : Nilai AVIF not avaible dapat disebabkan karena tingginya multikolinieritas pada model. Cek kembali datanya.

Ita mengatakan...

Selamat pagi Pak Suseno, maaf saya ingin bertanya beberapa hal;
1. Menurut Chin 1998 bahwa loading factor untuk penelitian awal dr pengembangan skala pengukuran 0,5 masih bisa diterima bukan 0,7. Jika menggunakan 0,5 , apakah akan berdampak pada hasil di step selanjutnya?
2. Jika AVE kurang dari 0,5 itu bagaimana ya pak ? apakah penelitian saya masih bisa dilanjutkan?
3. Cara menentukan sample yang akan dibangkitkan (500,1000) itu bagaimana ya pak? Pada default setting smartPLS3 500, tetapi pada buku Ghazali (2015) disarankan 1000.
4. Jika ingin menguji efek mediasi dg analisis PLS, apakah diperlukan juga menganalisis menggunakan aplikasi selain PLS? (misalkan amos).
Terima kasih...

Anonim mengatakan...

Selamat malam Pak Suseno, saat ini saya sedang melakukan skripsi. Skripsi saya tentang pengaruh x (independen) terhadap y (dependen) dengan 2 variabel moderasi. Saya menggunakan SEM analysis dengan software WARP PLS 5.0, setelah diolah, hasil saya menunjukkan bahwa :
1. x terhadap y berpengaruh negatif (beta = negatif)
2. kedua variabael moderasi saya memiliki beta positif, yang satu signifikan, dan satunya tidak signifikan

yang ingin saya tanyakan, bagaimana intrepetasinya? adanya variabel moderasi tersebut (yg memiliki beta positif) akan memperkuat pengaruh x terhadap y (makin negatif lagi pengaruhnya) sehingga y semakin turun.
ATAU
adanya variabel moderasi tersebut, justru memperlemah pengaruh x terhadap y (mengurangi pengaruh negatifnya), sehingga y naik.

terima kasih

Suseno Bimo mengatakan...

1. Jika loading faktor ada yang 0.5, lihat juga uji AVE, apakah juga > 0.5.
2. Jika AVE kurang 0.5, belum bisa dilanjutkan uji inner model. Jadi uji Outer (nilai validitas/loading, Cross loding, AVE, composite dan Alpha) terpenuhi semua, baru dilanjutkan uji yang lain (inner model)
3. setting di PLS saja (1000 atau yang lain)
4. efek mediasi dilakukan setelah model PLS selesai. Efek mediasi dilakukan dengan uji Sobel test

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum, selamat siang, pak mungkin gasih jika menggunakan smart PLs hasilnya signifikan tp negatif ? saya agak kesulitan mengolah data karena lagi2 hasilnya selalu signifikan positif
.terimaksih pak

Suseno Bimo mengatakan...

Heni Istianingsih : Waalaikumsalam..ya hasil model PLS, nilai koefisien bisa signifikan negatif maupun positif.

Anonim mengatakan...

Selamat siang pak saya ingin bertanya apabila hasil dari t-statistic <1,96 untuk cari tau penyebabnya di tabel yang mana ya pak?

Kehidupan mengatakan...

Pak, salam kenal. Saya mau naya pak di hasil smartPLS dimana loading factornya baik tetapi hasil pengujian hipotesisnya hanya satu yang signifikan apa yang harus saya lakukan untuk hasilnya baik di bootstrappingnya. variabel saya 3x dan 2 y

Unknown mengatakan...

Assalamu'alaykum pak, mohon solusinya: saya menggunakan analisis multigroup (MGA) tapi hasil running akhirnya bermasalah: NullPointerExpection: null
bagaimana solusinya pak? Terimakasih atas bantuannya semoga menjadi amal ibadah aamiin...

Suseno Bimo mengatakan...

Kehidupan :kalau outer model (loading, crossloading, AVE, alpha cronbach) nilai uji sudah terpenuhi sesuai rule of thumb. inner model untuk hasil pengujian hipotesis bisa diinterpretasikan seusai dengan outputnya.

Cindy Fhelianto Tiono mengatakan...

Pagi Pak, saya may bertanya tentang smart pls 2. data saya ada 395 dengan indikator 24. Mengapa di Smart pls 2 hanya bisa 9 baris? Apa ada saran menggunakan alat apa?

Anonim mengatakan...

selamat siang pak, ingin bertanya untuk PLS apakah bisa menyelesaikan hubungan simultan? jika bisa bagaimana ya pak caranya? soalnya saya lihat penelitian2 yang menggunakan PLS rata2 tidak melakukan hubungan simultan

Suseno Bimo mengatakan...

Cyndy Fhelianto Tiono : SmartPLS 2 tidak dibatasi jumlah indikator dan sampel. Bisa pakai alternatif software lain seperti WarpPLS, VisualPLS dan XLstat

Suseno Bimo mengatakan...

Anonim : Uji simultan (F) pada PLS tidak seperti uji simultan pada regresi. Ada pendekatan uji F di PLS yang bertujuan untuk membandingkan antara 2 atau lebih tambahan variabel laten. Lihat di buku :Prof. Dr. Imam Ghozali dan HangkY Latan, SE : "Partial Least Squares" Menggunakan Program SmartPLS 3.0

Anonim mengatakan...

Pak saya ingin bertanya...
1. Jika pertama saya sudah menggunakan pls versi student lalu ingin mengganti ke versi profesional apakah perlu untuk memasukkan data ulang? Dan jika ingin ke versi student lg apakah data yang sebelumnya masih tersimpan ?
2. Untuk uji R-square yg digunakan itu r-square atau r-square adjusted pak ?

Suseno Bimo mengatakan...

Anonim :
1. Tidak perlu memasukkan data ulang.
2. bisa salah satu. Tapi r-square adjusted digunakan jika konstrak independen banyak, karena cemderung apabila konstrak independen banyak, nilai R-Square akan semakin tinggi.

Unknown mengatakan...

malam pak. saya mau nanya. waktu memasukkan data ke pls nya, ada beberapa indikator yang tidak muncul itu kenapa ya pak. padahal datanya lengkap. tapi di kolom sebelah kiri bawah itu indikatornya tidak ada

Suseno Bimo mengatakan...

Atika Rahmi Pratiwi : Cek kembali input data satu persatu

Widia Rohmaniyah mengatakan...

Assalamualaikum, saya Widia, salam kenal Pak Suseno
saya ada masalah dengan discriminat validity, hasil crossloading saya sudah bagus, tetapi jika melihat Fornell-Larcker Criterion ada satu variabel yang nilainya kurang dari korelasi dengan variabel lain. apakah hal tersebut akan mengganggu penelitian saya?
bagaimana cara mengatasinya?

Terima kasih sebelumnya

Suseno Bimo mengatakan...

Widia Rohmaniyah : Waalaikumsalam,..Tidak masalah jika fornell larcker masih kurang nilainya, tetapi nilai cross loading sudah terpenuhi kriterianya.

Widia Rohmaniyah mengatakan...

Lalu jika di cross loading ternyata variabel Y nya blm lolos, bagaimana pak? Untuk variabel x nya lolos semua.saya baca dibuku imam ghozali untuk cross loading ini variabel y tidak perlu di hitung, jadi hanya variabel x saja. Apakah benar yg saya tangkap pak?

CANTIK mengatakan...

Selamat malam pak . Saya elinda saya mau tanya pak bagaimana cara menganalisis moderasi di warp pls pak?

Suseno Bimo mengatakan...

widia Rohmaniyah : Jika indikator pada variabel Y belum lolos, keluarkan indikator tersebut dari model. Uji nilai cross loading diuji pada semua indikator baik variabel X maupun Y

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum Pak suseno saya mau bertanya mengenai penelitian skripsi saya, saya menggunakan indikator formatif pada penelitian saya. Nah yang harus dilihat itu apa saja pak ? Saya menggunakan software SmartPLS 3.0, saya telah melakukan pengujian algorithm PLS dengan hasil VIF semua indikator <10, namun nilai R square saya kecil dan nilai outer weight pada algorithm PLS saya terdapat minus apakah itu tidak apa apa ? Lalu ketika melakukan bootstrapping hasilnya adalah signifikan dan nilai t>1,65 untuk sig 10% namun nilai outer weight cenderung berwarna merah semua dengan rata rata nilai 0,23 pak. Apa yang harus saya lakukan ? Terima kasih pak mohon jawabannya

Suseno Bimo mengatakan...

walaikumsalam : Firhan Oktavian : Untuk indikator formatif diuji dengan nilai bobot (weight) dan multikolinieritas (uji VIF). Nilai VIF sudah erpenuhi. Jika nilai weight yang minus (-) tidak tidak masalah, karena jika didrop dari model akan menghilangkan makna substansi dari kontrak tersebut.

Anonim mengatakan...

selamat malam pak suseno, jika data saya tidak lulus validitas tetapi lulus reliabilitas masih bisa di uji hipotesiskan?

Suseno Bimo mengatakan...

Anonim : selamat malam...ya belum bisa diuji hipotesisnya, harus lulus kriteri uji validitas dan reliabilitas indikatornya (outer model).

Unknown mengatakan...

AssaAssalamualai pak, saya juga memiliki kasus yang sama (problem matrix singular). Daya ingin menanyakan cara mengecek nilai variance indikator yang terlalu tinggi bagaimana ya pak? Terima kasih

Unknown mengatakan...

Selamat siang pak saya sedang membuat skripsi, saya ingin menanyakan jika hasil pengujian bootstrapping original sampelnya nilainya negatif tetapi tstat<ttabel maka tidak berpengaruh. Bagaimana pejelasan nilain original sampel negatif tersebut pd hasil yg tidak berpengaruh? Dan alasan mengapa bisa original sampel nilainya negatif? Terimakasih pak

Suseno Bimo mengatakan...

dicky adithya : cari nilai variance masing-masing indikator dengan excel atau SPSS. kemudian bandingkan masing-masing indikator, akan terlihat variance yang paling tinggi.

Suseno Bimo mengatakan...

Maulina Sadewi : berpengaruh negatif karena penilaian responden pada variabel independen rendah sedangkan pada variabel dependen lebih tinggi, sehingga tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari independen terhadap dependennya.

Unknown mengatakan...

Assalammualaikum pak, untuk metode Sem menggunakan Amos apakah dapat melihat hasil secara parsial dan simultan ? Kalo bisa melihat nya dr mana nya ya pak terimakasih

Suseno Bimo mengatakan...

Waalaikumsalam : untuk SEM AMOS dapat dilihat nilai uji parsial pada tabel regression weight dioutput AMOS.tetapi tidak dapat menguji secara simultan seperti halnya regression berganda (Ordinary Least Square)

Anonim mengatakan...

Selamat Sore Pak..

Blognya sangat membantu sekali..Mantul, Pak..
Saya ingin menanyakan.. variabel saya outer loading indikatornya semua sudah di atas 0.70. Untuk cross loading juga, sudah benar semua. tetapi jika di tes fornell-larcker (membandingkan akar kuadrat AVE dengan korelasi variabel latennya), ternyata ada 1 yang hasil kuadrat AVE nya lebih rendah daripada si korelasinya.. Padahal, akar kuadrat itu sudah >0.50, yaitu 0.78.
Sebaiknya diapakan yah, Pak?

Terima kasih banyak!

Unknown mengatakan...

selamat malam pak, saya mau tanya. kalau pake variabel moderasi tapi r square nya tidak muncul itu kenapa ya pak? jadi yang muncul hanya variabel Y nya. terima kasih

Anonim mengatakan...

Tolong foto di headernya di ganti pak.. sangat mengganggu

Unknown mengatakan...

Selamat pagi bapak. Salam kenal saya lusiyana. Kebetulan saya menggunakan program smartPLS dalam menyelesaikan skripsi saya.

Unknown mengatakan...

Selamat pagi bapak. Salam kenal dari saya lusiyana.saya ingin bertanya dengan bapak bagaimana jika nilai t statistik pada smartPLS signifikan pak tapi nilai koefisien path nilainya negatif. Itu penjelasnnya gimana ya pak? Terimkasih sebelumnya pak

lutfi febrian mengatakan...

assalamualaikum mas, saya lutfi mahasiswa dari ITENAS, ingin bertanya, kalau uji validitas dengan smart pls boleh hanya memakai AVE saja atau tidak ? selain itu, jika valid secara konvergen, tapi secara discriminant tidak valid, apa yang harus dilakukan ? sebelumnya terimakasih, maaf mengganggu

Rama mengatakan...

Assalamualaikum.. pak saya ingin bertanya, jika kita sudah menggunakan smart pls 3 versi student apa bisa beralih ke versi professional? Terus kekurangan dari versi student apa ya pak?. Terimakasih

Suseno Bimo mengatakan...

Sebaiknya dilihat kembali lebih teliti nilai uji cross loading, ada indikasi dari nilai yang tidak terpenuhi tes fornell larcher, nilai cross loading juga tidak terpenuhi.

Suseno Bimo mengatakan...

Unknown : nilai R-Square akan muncul hanya pada variabel endogen (dependen), sedangkan variabel moderasi termasuk variabel eksogen (independen) jadi tidak ada nilai R-square

Suseno Bimo mengatakan...

Unknown : lusiana, jika nilai t-statistik tetapi nilai koefisien negatif menunjukkan bahwa variabel tersebut signifikan berpengaruh negatif, semakin tinggi variabel independen akan menurunkan variabel dependennya.

Suseno Bimo mengatakan...

lufti febrian :wa'alaiukmsalam, selain validitas konvergen, uji discriminant juga valid. Jika masih tidak valid uji discriminant, lihat uji cross loadingnya, pastikan tidak ada indikator yang lebih tinggi nilai loading ke konstrak yang tidak dituju dibandingkan konstraknya.

Suseno Bimo mengatakan...

Rama : jika ingin menggunakan smartPLS versi profesional harus berbayar melalui situs resminya. smartPLS 3 profesional memiliki kelebihan dapat digunakan dengan sampel > 100, project dapat diekspor dan import, output dalam formal excel dan masih banyak kelebihan-kelabihan lainnya.

Ida Mesnita mengatakan...

Siang pak suseno, saya mau tanya pak. Gimana menaikkan r-square? R-square yg saya dapatkan cuman 36%, padahal dosen pembimbing meminta 70%

Suseno Bimo mengatakan...

Ida Mestika : dengan menambah jumlah konstrak eksogen atau menaikkan nilai koefisien pengaruhnya.

Anonim mengatakan...

selamat siang pak.
saya mau nanya, saya punya variabel independen X dan Variabel dependen Y, dan Variabel Moderasi Gender. gimana yaa pak saya masukin variabel gender untuk di calculate ke pls dan cara analisis PLS MGA gimana pak ? terima kasih

Anonim mengatakan...

pak, gimana caranya analisis PLS MGA dengan variabel Gender sebagai moderasi

Suseno Bimo mengatakan...

Anonim :
1. Buat variabel gender sebagai independen terhadap Y
2. Klik kanan pada konstrak Y, Pilih Add moderating Effect
3. Masukan dimenu Moderator variabel : variabel gender, dan independen variabel : variabel X.
4. Sehingga terbentuk variabel baru yaitu interaksi antara X dan gender.

Monica mengatakan...

Selamat siang pak Suseno, ingin bertanya apakah PLS mengakomodasi menghitung moderating effects antar satu variabel terhadap hubungan variabel lain? dan apabila iya bagaimana cara nya ya pak menggunakan smartPLS? terimakasih

Anonim mengatakan...

pak gimana caranya menghitung moderating effect di PLS? trims

Anonim mengatakan...

Pak melanjutkan yang menggunakan gender sebagai moderasi. Pada gender itu kan hanya laki-laki dan perempuan lalu nilainya berapa pak kan kalau variabel x atau y nilainya pakai 1-5 atau 1-7.

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum pak
Salam kenal pak
Pak untuk uji simultan pada PLS menggunakan rumus apa pak
Terimakasih sebelumnya pak

Fatia mengatakan...

Assalamu'alaykum Pak Suseno, mohon maaf pak saya mau bertanya. Saya sedang melakukan penelitian skripsi menggunakan SEM-PLS, jadi dalam penelitian saya ada 1 indikator yang isinya 2 peryataan kuisioner, dan kedua pernyataan itu tidak valid karna nilai loading faktornya < 0.5. Karna menurut Chin loading factor 0.5 itu masih boleh. Apakah kedua pernyataan itu tidak apa pak jika dihilangkan semua dalam outer model?

Tolong bantu jawab ya pak, soalnya saya bingung banget. Boleh langsung jawab di sini atau via email saya fatianuril@gmail.com

Terima kasih Pak

Suseno Bimo mengatakan...

Monica : PLS mengakomodasi model moderating effect. Caranya Klik menu add moderating, kemudian masukkan konstrak eksogen (independen) dan konstrak moderatornya

Suseno Bimo mengatakan...

Anonim : untuk gender dapat menggunakan skala nominal (1: laki-laki, 2: perempuan)

Suseno Bimo mengatakan...

Unknown : bisa dengan pendekatan rumus uji F

Suseno Bimo mengatakan...

Fatia :Fatia : jika nilai loading < 0.5 masih boleh, tetapi lihat uji outer model yang lain, seperti AVE, crossloading, composite reliability apakah sudah lolos? karena seperti AVE dipegaruhi juga oleh nilai loading indikatornya.

Unknown mengatakan...

pak, saya mw tanya bagaimana mengatasi variabel yg nilai cronbach alpha dan composite reliabilitynya yg tidak mmnuhi kriteria, sdangkan variabel yang lain sudah memenuhi kriteria

Anonim mengatakan...

SElamat petang pak,...mau nanya neh pak...bagaimana mengetahui nilai P value untuk pengaruh tidak langsung pada output XLSTAT PLS pak ? mohon penjelasan...

Suseno Bimo mengatakan...

Unknown : nilai komposite dan cronbach alpa masih rendah atau belum memenuhi kriteria dapat disebabkan masih ada nilai loading indikator yang rendah. drop indikator dengan nilai loading yang masih rendah/kecil.

Suseno Bimo mengatakan...

umar_makasar : pada output XLSTATS PLS tidak dapat diketahui p-value pengaruh tidak langsung. p-value pengaruh tidak langsung dapat menggunakan rumus uji sobel test secara manual.

Lestari mengatakan...

Assalamualaikum pak. Mohon bantuannya. Ketika saya akan menghitung PLS algoritma perhitungannya tidak bisa dan muncul Masalah Matriks Tunggal. Sampel saya 70 dengan X1 dan Y skala likert dan X2 skala gutman (1 dan 0). Bagaimana itu pak? Sebelumnya terima kasih.

Suseno Bimo mengatakan...

Lestari : wa'alaikumsalam,,untuk PLS belum bisa digunakan unutk skala guttman (1 dan 0), jadi lebih baik diubah menjadi skala nominal (1 dan 2)

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum pak. Saya sedang melakukan penelitian untuk skripsi . Ingin menanyakan ketika saya akan melakukan perhitungan algoritma tidak muncul hasil perhitungan namun ada peringatan "masalah matriks tunggal" . Bagaimana cara mengatasinya pak ? Terimakasih

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum pak saya mau bertanya ketika saya akan menghitung algoritma pls muncul pemberitahuan "masalah matriks tunggal" saya menggunakan smart pls 3 dengan sampel 36 . Bagaimana cara mengatasinya ya pak? Terimakasih

Anonim mengatakan...

Malam pak. Saya ingin tanya, misal saya memiliki 42 indikator untuk semua variabel yang saya uji, tapi kog ternyta yang suk pada kolom indikator hanya 38 indikator. Apakah penyebabnya? dan bagaimana solusinya. Terima kasih.

Anonim mengatakan...

Malm pak. saya ingin tanya. Misalnya saya punya 42 indikator untuk total variabel 5 variabel yang saya gunakan. tapi ternyata tidak semua indikator bisa masuk dan hanya 38 saja yang masuk. Apa penyebabnya? dan bagaimana solusinya?
Terima kasih.

Anonim mengatakan...

Sian pak,

saya mau menanykan apakah ada kesalahan bila X (independen variable), M (deiasai dan Y mempunyai semua nilai AVE dan Cronbah's alpha sbesaar 1. Mohon pencerahan. Data yang digunakan data sekunder dengan 79 data.

tks
Lukman

anggita mengatakan...

pak suseno saya mau tanya, bagaimana agar nilai outer loading itu diatas 0,7. Apakah datanya harus bervasiari ataukah harus nilainya tinggi?
terimakasih

Suseno Bimo mengatakan...

Wa'alaikumsalam : peringatan "masalah matrik tunggal" dapat disebabkan karena hasil estimasi varians yang terlalu tinggi. Cek indikator yang meyebabkan hal tersebut. kemudian keluarkan dari model.

Suseno Bimo mengatakan...

Anonim : Cek kembali input data pada excel csv nya pada nama kolom. format csv sensitif pada antara titik (.)dan koma (,)

Suseno Bimo mengatakan...

Kalau indikator menggunakan indikator tunggal, iya memang nilai AVE, cronbach alpa sebesar 1.

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum pak. Pada smartpls 3 kenapa profesional license key 30hari tisak bisa dua kali? Padahal yaang pertama bisa digunakan

arumalogy mengatakan...

Pak suseno, saya ingin bertanya.
Dalam skripsi saya ada uji mediasi dan uji moderasi, apakah tepat jika menggunakan PLS? dan dalam jurnal untuk uji moderasi menggunakan MGA PLS, apakah MGA itu memang untuk uji moderasi pak?
Terima kasih

Hasan mengatakan...

selamat pagi pak suseno, saya ingin bertanya. saya sedang melakukan skripsi kebetulan saya menggunakan variabel moderasi dalam penelitian saya, saya ada beberapa pertanyaan pak, apakah untuk variabel moderasi harus juga memenuhi prasayarat (reliability, AVE, cronbach alpha, dll) atau langsung saja pak
pertanyaan kedua saya, saya juga akan melakukan uji multi grup analisis (PLS MGA) nah disitu ada variabel moderasi saya yang memiliki beberapa kelompok dalam 1 variabel contoh pengetahuan politik (1. apakah kamu mengetahui ketua dpr, 2. apakah kamu tau presiden indonesia, dll), kalau seperti itu apakah saya harus mengklompokkan masing-masing indikator untuk dijadikan grup atau bisa langsuung menjadi 1 variabel saja yaitu pengetahuan politik.
terima kasih pak suseno, soalnya saya bingung banget untuk skripsi ini

Yaya mengatakan...

Assalamualaikum pak
Mau nanya saya olah data intervening dgn pls tetapi saat mau hitung pls algoritma data calculation nya jadi error (singular matrix problem). Bisa berikan solusi nya pak? Biar data nya bisa dijalankan

Retno ratu mengatakan...

Pak suseno, saya sudah melakukan analisis outernya dan hasilnya baik (hijau), namun setalah saya bootrapping kok hasilnya merah disemua variabel ya pak, baiknya bagaimana ya solusinya?

Unknown mengatakan...

selamat sore pak. maaf mau tanya. bagaimana ya pak cara mengatasi uji weight indikator konstruk formatif jika p-valuenya lebih 0,05. terimakasih pak

Amelia mengatakan...

Assalamualaikum pak, di komentar tahun 2015 bapak pernah mengatakan bahwa tidak ada maksimum sampel saat menggunakan PLS, apakah saya dapat meminta sumber/link atas informasi ini pak? terima kasih sebelumnya.

Anonim mengatakan...

Siang pak, untuk melihat nilai Q2 Square di PLS ada dimana ya?

JURNAL SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN mengatakan...

Pak kenapa nilai outer loading pada smrt pls saya selalu kecil? Apa yg menyebabkan outer loading itu nilainya kecil?

Unknown mengatakan...

malam pak suseno. untuk masalah ini bagaimana cara men-cek indikator yt bermasalah itu? karna saya jg sedang mengalami masalah tsb dgn data saya. saya sudah coba mengurangi indikator dan jumlah sample tetapi tetap bisa pak. mohon bantuannya pak. terimakasih banyak

Unknown mengatakan...

hallo pak. mau tanya kalo pas mau boostrapling tp pas run datanya ko loadingnya lama bgt ya? apa ada pengararuhnya dgn pemilihan one tailed/two tailednya? mohon informasinya pak. makasih bgt

Unknown mengatakan...

assalamualaikum pak. mohon dijawab ya . knp pas saya mau boostrapping pas di boostrapping fit indices, running data 500 sample stalk di 49% trs?? apa ada yg salah dgn datanya? atau ada pengaruhnya dgn pemilihan one/two tailed? one: 0.05, two: 0.10 ?

Suseno Bimo mengatakan...

Unknown : Wa'alaikumsalam. ya memang SmartPLS profesional yang free hanya 30 hari. selanjutnya bisa langganan berbayar.

Suseno Bimo mengatakan...

arumalogy : uji MGA PLS itu uji Multi group Analysis untuk perbandingan model 2 kelompok sampel. Kalau uji moderasi di PLS tidak pakai MGA PLS, tetapi ada menu tersendiri.
Kalau ada uji mediasi dan moderasi dalam satu model, lebih tepat menggunakan uji regresi moderator dan Mediator (Modmed). Model Modmed bisa menggunakan Modmed Syntax SPPS dari Andrew F. Hayes, P.hD

Suseno Bimo mengatakan...

Hasan :
1. Variabel moderasi jika indikator reflektif tetap harus terpenuhi uji outer model (loading, AVE, Alpha Cronabch dll)
2. Untuk uji MGA itu untuk beberapa grup yang memiliki karakteristik berbeda antara grup 1 dengan yang lain. Namun jika dalam model ada variabel moderasi yang memiliki beberapa kelompok dalam 1 variabel yang sama diantara kedua grup, maka hasil akan bias. Jadi sebaiknya kalau mau uji moderasi tidak dilakukan bersamaan dengan MGA.

Suseno Bimo mengatakan...

Yaya : Wa'alaikumsalam : Hal tersebut karena hasil estimasi,ada indikator yang memiliki nilai varian terlalu tinggi. cek kembali data masing-masing indikator. Jika ada indikator yang memiliki nilai varian tinggi, sementara dikeluarkan dari model.

Suseno Bimo mengatakan...

Retno ratu : Variabel berwarna merah menunjukkan bahwa koefisien estimasi hasil tidak signifikan.

Suseno Bimo mengatakan...

Unknown :untuk indikator formatif yang memiliki p-value > 0.05, jangan langsung dikeluarkan dari model. Karena dengan mengeluarkan 1 indikator formatif dapat menghilangkan makna konstrak tersebut.

Suseno Bimo mengatakan...

Amelia : Wa'alaikumsalam : karena PLS termasuk non parametrik, maka tidak ada batasan sampel maksimal

Suseno Bimo mengatakan...

Anonim : untuk q-square tidak dihasilkan langsung di output SmartPLS. Q-square bisa dihitung secara manual.

Anonim mengatakan...

Apakah warpls bisa unuk uji F ?

Suseno Bimo mengatakan...

Jurnal sistem pengendalian Manajemen :penyebab nilai loading kecil karena nilai korelasi antar indkator dalam 1 konstruk nilai korelasi kecil dalam membentuk konstruk tsb.

Suseno Bimo mengatakan...

Unknown : indikator yang bermasalah biasanya memiliki nilai varian yang tinggi dibanding dengan yang lain. cek nilai varian pada masing-masing indikator.

Suseno Bimo mengatakan...

Unknown : bootstraping lama tidak ada pengaruh dari pemilihan one tailed maupun two tailed, tapi dipengaruhi jumlah case yang dianalisis.

Suseno Bimo mengatakan...

Unknown : Lakukan dengan pengurangan sampel/case.

Suseno Bimo mengatakan...

Anonim : ya WarpPLS tidak bisa uji F

sudek sudiyono mengatakan...

selamat siang pak mau menanyakan hasil output direct dan indirect saya negatif tapi signifikan bagaimana saya harus menjelaskan hasil tersebut ya pak?

Suseno Bimo mengatakan...

Sudek sudiyono : untuk hasil output koefisien negatif, artinya bahwa jika ada peningkatan pada variabel eksogen maka variabel endogen akan menurun.

Diana mengatakan...

permisi pa mau tanya kalau terjadi kesalahan saat di calculate apa yg harus dilakukan ya pa karna angka2nya tidak keluar pa. terimakasih

Suseno Bimo mengatakan...

Diana : cek lagi data inputnya.

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum pak, saya Julda, saya ingin bertanya bagaimana cara menampilkan error pada diagram di SEM WarpPLS? trimakasih pak 🙏

Suseno Bimo mengatakan...

Wa'alaikumsalam : memang Di diagram WarpPLS tidak ada tampilan erornya, hanya di output saja

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum pak, saya ingin bertanya, kalau pada pengujian hipotesis model struktural ada variabel yg tidak lolos uji signifikansi karna nilai t-hitung < 1,96 dan nilai p-value > 0,05 itu cara mengatasinya bagaimana ya pak? Terimakasih

Suseno Bimo mengatakan...

Anonim : Waalaikumsalam,,,tidak ada cara mengatasinya, terus lanjut pengambilan keputusan hipotesis saja sesuai dengan hasil saja

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum selamat pagi pak, saat ini saya sedang melakukan penlitian dimana dalam penelitian ini saya menggunakan 2 variabel moderator yaitu jenis kelamin dan pengalaman. Saat saya melakukan uji bootstrapping hasil yg didapatkan tidak terdapat pengaruh 2 variabel moderasi tersebut. ketika saya menggunakan uji multigrup analisis untuk melihat pengaruh variabel moderator terhadap variabel independen (contoh: saya ingin melihat variabel kemudahan lebih berpengaruh terhadap pengguna pria atau wanita) terdapat pesan error pada aplikasi yaitu singular matrix problem. Itu maksudnya bagaimana ya pak? Apakah cara yg saya lakukan ini benar dengan menggunakan 2 fungsi tersebut atau saya hanya perlu melakukannya sampai fungsi bootstrapping saja. Soalnya disalah satu penelitian terdahulu yang menjadi acuan saya menggunakan 2 fungsi tersebut. Terimakasih sebelumnya pak, mohon maaf kalo pertanyaan saya panjang.

Linda mengatakan...

Assalamualaikum, pak saya mau tanya saya ada tugas mengolah data dengan SmartPLS (25responden) dengan 3 variabel kenapa hasil Path coefficients saya tidak ada hasilnya ya apakah ada kesalahan?

Suseno Bimo mengatakan...

Anonim :Waalaikumsalam...untuk data jenis kelamin mengunakan nominal(1 dan 2), jangan menggunakan skala dikotomi 1 dan 0.

Suseno Bimo mengatakan...

Linda : tambah responden, untuk model PLS minimal responden : 30

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum pak,
saya ingin bertanya
1.) nilai variabel moderator jenis kelamin sudah saya ganti menggunakan nilai nominal 1 dan 2, tetapi saat melakukan multi grup analisis tetap terjadi singular matrix problem, apakah variabel moderator harus ditampilkan pada model ketika melakukan MGA atau tidak? Karena ketika saya tidak menampilkan variabel moderator pada model, MGA dapat melakukan kalkulasi.

2.) Untuk Menguji pengaruh variabel moderator menggunakan proses bootstrapping saja atau menggunakan proses bootstrapping dan MGA?

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum,pak mau bertanya cara cek bahwa data sudah konvergen di aplikasi warpPLS bagaimana?

Anonim mengatakan...

Untuk melihat kebaikan struktur modelnya dari R square atau Q sruarenya pak? Apa perbedaan mendasar pada keduanya? Matur suwun

«Terlama ‹Lebih tua   201 – 400 dari 492   Lebih baru› Terbaru»