Contoh kasus
- Klik Analyze<Correlate<Partial
- Masukkan variabel sales dan pembelian ke kolom variable(s)
- Masukkan variabel harga ke kolom controlling for
- Klik OK
Hipotesis :
H0 = hubungan antara slaes dan pemeblian dengan dikontrol oleh variabel harga tidak signifikan
H1 = hubungan antara sales dan pembelian dengan dikontrol variabel harga signifikan.
Kriterian pengujian : Tolak hipotesis nol (H0) jika nilai signifkansi p-value < 0.05
Hasil pengujian Korelasi Parsial dengan SPSS
Tabel Correlations |
Perhatikan pada tabel di atas yaitu koefisien korelasi sales dengan pembelian tanpa kontrol menunjukkan hasil koefisien sebesar 0.827 dengan nilai p-value 0.000. Karena nilai p-value 0.000< 0.05 maka hubungan kedua variabel adalah signifikan. Angka 0.827 memberikan bukti bahwa ada korelasi yang sangat kuat dan searah. searah artinya apabilai jumlah sales bertambah (besar) maka pembelian juga meningkat (besar). Kita dapat mengetahui searah atau tidak searah dapat dilihat pada nilai pearson correlation, jika (+) berarti searah dan (-) tidak searah.
Tabel Correlation 2 |
Sedangkan nilai korelasi dengan memasukan variabel harga sebagai variabel kontrol memperoleh nilai koefisien korelasi sales dengan pembelian sebesar 0.814 dan nilai p-value 0.000. Nilai koefisien korelasi mengalami sedikit penurunan dari 0.814 dengan kontrol dibanding tanpa kontrol sebesar 0.827. Namun masih signifikan dan hubungan korelasi keduanya masih kuat.
Baca juga :
2. Analisis Korelasi dan Asosiasi
Referensi :
Field,A. (2009).Discovering Statistics Using SPSS 3rd. London: Sage Publications
Hall, J.L. (2010). A Guide to Doing Statistics. New York : Rouledge Francis & Taylor
Yamin,S dan Kurniawan,H. (2009). SPSS Complete : Teknik Analisis Statistik Terlengkap dengan Sofware SPSS. Jakarta : Salemba Infotek
Tidak ada komentar:
Posting Komentar