11 Mei 2021

Model Moderator Regression Analysis (MRA)

Dalam prosedur model Moderated Regression Analysis (MRA) ini masih mempertahankan integritas sampel sebagai dasar pengontrol pengaruh variabel moderator. Integritas ini terlihat dari penggunaan nilai variabel interaksi yang diperoleh dari perkalian antara variabel independen dengan variabel moderator. Meskipun dalam metode ini masih memiliki kekurangan yaitu terjadinya multikolinieritas yang tinggi antara variabel independennya.

Model MRA kali ini menggunakan 1 variabel independen (stress), 1 variabel moderator (dukungan sosial) dan 1 variabel dependen (depresi). Maka kita akan melakukan pengujian dalam 3 persamaan regresi. Prosedur pengujian juga dilakukan dengan 3 langkah. Perhatikan model gambar di bawah ini.

Model Depresi dengan Variabel Moderating

Persamaan dari model tersebut adalah

Persamaan Model Moderating
  1. Persamaan 1 : persamaan regresi antara variabel independen (stress) terhadap dependen (Depresi).
  2. Persaman 2 : persamaan regresi antara 2 variabel independen stress dan Dukungan Sosial terhadap variabel dependen (Depresi)
  3. Persamaan 3 : persamaan regresi antara 3 variabel Stress, Dukungan Sosial dan Variabel Interaksi (Stress x Dukungan sosial).

Langkah-Langkah Analisis MRA dengan SPSS 

Buka SPSS data view. Terlihat ada 3 variabel yaitu stress, Dukungan Sosial dan Depresi

Iput Data SPSS

Pertama : melakukan analisis regresi dengan meregres variabel stress terhadap Depresi. Hasil regresi pertama sebagai berikut :

Koefisien Regresi Stress terhadap Depresi

Pada tabel hasil regresi 1 di atas terlihat bahwa nilai koefisien pengaruh stress terhadap Depresi sebesar 2.769, nilai t sebesar 3.766 dan signifikansi 0.000. Dari hasil tersebut membuktikan bahwa Stress berpengaruh positif terhadap tingkat depresi. Semakin tinggi Stress akan semakin bertambah tingkat depresi seseorang. 

Kedua : melakukan analisis regresi variabel Stress dan Dukungan sosial terhadap variabel Depresi. Hasil analisis regresi selengkapnya disajikan pada tabel di bawah ini.

Koefisien Regresi Stress dan Dukungan Sosial Terhadap Depresi

Pada tabel hasil regresi kedua menunjukkan bahwa koefisien pengaruh Stress terhadap depresi sebesar 2.436, nilai t sebesar 3.236. Sedangkan nilai koefisien dukungan sosial sebesar 1.269, nilai t 1.673 dan signifikansi 0.099. Dari hasil tersebut membuktikan bahwa Stress signifikan berpengaruh terhadap depresi sedangkan Dukungan sosial tidak signifikan berpengaruh terhadap Depresi karena nilai signifkansi 0.099 > 0.05.

Ketiga : Meregresikan variabel Stress, dukungan sosial dan variabel Interaksi terhadap Depresi. Variabel interaksi diperoleh dengan mengkalikan antara nilai standar stress dengan nilai standar Dukungan sosial. Hasil regresi ketiga selengkapnya disajikan pada tabel di bawah ini.

Koefisien Regresi Stress, Dukungan Sosial dan StressDSiksos terhadap Depresi

Dari tabel hasil regresi menunjukkan bahwa nilai variabel stress dan dukungan Sosial masing-masing memperoleh nilai signifikansi 0.022 dan 0.033 yang artinya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Depresi. Sedangkan nilai koefisien variabel Interaksi (Stres x Duksos) sebesar -2.295, nilai t sebesar -2.154 dan signifikansi sebesar 0.035. Artinya bahwa Dukungan Sosial signifikan mampu sebagai moderator pada hubungan pengaruh Stress terhadap Depresi. Nilai koefisien sebesar -2.295 (negatif) artinya bahwa Dukungan Sosial akan memperlemah hubungan pengaruh Stress terhadap Tingkat Depresi.

Baca juga

Referensi : 

Hayes. A.F. (2018). Introduction to Mediation, Moderation, and Conditional Process Analysis : A Regression Based Approach”. 2nd. New York : The Guilford Press.

Imam Ghozali. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 

Jose.P.E. (2013). Doing Statistical Mediation and Moderation. New York : The Guilford Press

Tidak ada komentar: