26 November 2009

ANALISIS FAKTOR

"Factor analysis, including variations such as component analysis and common factor analysis is a statistical approach that can be used to analyse interrelationship among a large number of variabel and to explain these variable in term of their common underlying dimension (factor). The objective is to find a way of codensing the information contained in a number of origin variable into a smaller set of variable (factor) with a minimum loss of information," (Hair, Anderson, Tatham, Black,1995).
 
 
("Faktor analisis, termasuk variasi seperti analisis komponen dan faktor analisis umum adalah pendekatan statistik yang dapat digunakan untuk menganalisis hubungan diantara beberapa variabel dan menjelaskan variabel-variabel ini dalam keadaan umumnya berdasarkan dimensi (faktor). Tujuannya adalah untuk mencari cara menyingkat informasi yang terdapat dalam beberapa variabel asal menjadi serangkaian variabel yang lebih kecil (faktor) dengan meminimalkan kehilangan informasi,"(Hair, Anderson, Tatham, Black,1995)
Sumber : Sofyan dan Heri, SPSS Complete, 2009

Asumsi mendasar pada analisis faktor adalah bahwa variable-variabel yang dianalisis memiliki keterkaitan atau saling berhubungan karena analisis faktor berusaha untuk mencari common dimension (kesamaan dimensi) yang mendasari variabel-variabel tersebut.

Faktor analisis adalah salah satu analisis multivariat yang bertujuan untuk meringkas atau mereduksi variabel amatan secara keseluruhan menjadi beberapa variabel atau dimensi baru, akan tetapi variabel atau dimensi baru yang terbentuk tetap mampu mempresentasikan variabel utama. Ada dua pendekatan dalam analisis faktor yaitu :
  1. Exploratory factor analysis, pendekatan ini digunakan bila banyaknya faktor yang akan terbentuk tidak ditentukan terlebih dahulu.
  2. Confirmatory factor analysis, pendekatan ini digunakan bila banyaknya faktor yang terbentuk telah di tetapkan terlebih dahulu.
Proses dalam analisis faktor
  1. Merumuskan masalah. Variabel-variabel yang dipilih adalah variabel yang relevan dengan penelitian yang dilakukan dan didasarkan pada penelitian-penelitian terdahulu. teori dan pendapat peneliti sendiri
  2. Membuat matrik korelasi. berkenaan dengan analisis faktor, pengujian dilakukan yaitu : uji Bartlett's of sphericity yang dipakai untuk menguji bahwa variabel-variabel dalam sampel berkorelasi, uji Kaiser Meyer Olkin (KMO) untuk  menguji kecukupan sampel atau pengukuran kelayakan sampel, uji Measure of sampling adequacy (MSA) yang digunakan untuk mengukur derajat korelasi antar variabel dengan kriteria MSA>0.5.
  3. Menentukan jumlah faktor. Penentuan jumlah faktor didasarkan pada besarnya eigen value setiap faktor yang muncul. Faktor yang dipilih adalah faktor yang memiliki eigen value >1.
  4. Rotasi faktor. Rotasi faktor dilakukan untuk mempermudah interpretasi dalam menentukan variabel-variabel mana saja yang tercantum dalam suatu faktor karena terkadang ada beberapa variabel yang mempunyai korelasi tinggi dengan lebih dari satu faktor.
  5. Interpretasi faktor. Tahap ini dilakukan dengan cara mengelompokan variabel yang mempunyai factor loading yang tinggi ke dalam faktor tersebut, kemudian memberi nama atas faktor yang telah terbentuk tersebut, yang dianggap bisa mewakili variabel-variabel anggota faktor tersebut.

Baca juga

Field, A. (2009). Discovering Statistics Using SPSS 3rd. London : Sage Publications

Gudono. (2012). Analisis Data Multivariat.Yogyakarta: BPFE

Tabanick,B.G and Fidel,L.S. (2007). Using Multivariate Statistics 5th.New York: Pearson Education

Yamin, S dan Kurniawan, H. (2009). SPSS Complete :Teknik Analisis Statistik Terlengkap dengan Sofware SPSS. Jakarta : Salemba Infotek.

Tidak ada komentar: