06 Juli 2021

Cara Analisis Second Order CFA dengan Lisrel

Dalam model CFA ada beberapa model seperti CFA first order dan CFA second order. Model CFA first order dilakukan pada variabel laten yang menggunakan pengukurn langsung/manifes sebagai pengukurnya sedangkan pada model CFA second order dilakukan pada model yang memiliki variabel multidimensi, dimana variabel laten ini diukur oleh variabel laten dimensinya. 

 

Seperti pada contoh model Kinerja, variabel laten kinerja merupakan variabel laten multidimensi dimana variabel ini diukur oleh variabel-variabel laten seperti Perencanaan, Pelaksanaan, Bimbingan dan Penilaian sebagai variabel dimensinya. Oleh karena hal tersebut maka dinamakan dengan model CFA second order. Gambaran CFA second order selengkapnya disajikan pada model di bawah ini.

Konsep Model Second Order Kinerja

Langkah-Langkah Analisis Second Order CFA dengan Lisrel

Persiapkan data mentah (raw data) dapat berupa data SPSS amupun excel, kemudian import data tersebut ke dalam aplikasi lisrel dan simpan di drive : D/Kinerja/Datainput.psf

Selanjutnya membuat project baru di simplis project dengan nama Model second Order Kinerja. Ketik syntax simplis project seperti pada gambar di bawah ini.

Syntax Simplis Project          

Dari syntax simplis di atas dapat diterangkan sebagai berikut :

Raw Data From File 'D:/Kinerja/Datainput.psf' : Lisrel membaca data mentah yang disimpan di drive D folder Kinerja dengan nama file Datainput.psf

Latent variables rencana laksana bimbing nilai kinerja : membuat nama variabel laten rencana laksana bimbing nilai kinerja.

Relationships : membuat hubungan antara indikator dengan variabel laten atau antara variabel laten dengan variabel laten lainnya.

X1 - X3 = rencana : membuat hubungan antara X1, X2, X3 sebagai indikator dengan variabel laten rencana

X4 - X6 = laksana : membuat hubungan antara X4, X5, X6 sebagai indikator dengan variabel laten laksana

X7 - X9 = bimbing : membuat hubungan antara X7, X8, X9 sebagai indikator dengan variabel laten bimbing

X10 - X14 = nilai : membuat hubungan antara X10, X11, X12, X13, X14 sebagai indikator dengan variabel laten nilai

rencana laksana bimbing nilai = kinerja : membuat hubungan dari variabel laten kinerja ke rencana, laksana, bimbing dan nilai 

Set the variance of kinerja to 1 : membuat konstrain pada nilai variance kinerja sebesar 1

Path Diagram : Lisrel membuat model jalur yang diperintahkan di atas

End of Problem : mengakhiri perintah lisrel

Hasil model setelah di RUN dengan Lisrel selengkapnya disajikan pada gambar di bawah ini.

Model Second Order Kinerja

Pada gambar hasil model di atas menunjukan bahwa indeks yang diperoleh seperti chi-square sebesar 86.74, probabilitas 0.12991, RMSEA 0.031. Dari hasil nilai tersebut menunjukan bahwa nilai chi-square sudah sangat rendah dengan nilai p-value 0.12991 (> 0.05), RMSEA sebesar 0.031 (< 0.08) dan model dapat dikatakan fit/layak.

Untuk nilai indeks goodness of fit dari model selngkapnya disajikan pada tabel di bawah ini.

Goodness od Fit Index

Nilai chi-square diperoleh sebesar 86.74 lebih rendah dibandingkan nilai cut off value yaitu 93.95, artinya bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara matrik kovarian populasi dengan matrik kovarian sampel sehingga model fit. Untuk nilai cmin/df sebesar 1.188 < 2.00 yang menunjukan bahwa cmin/df sudah sangat rendah atau lebih kecil dari 2.00 sehingga model fit. Nilai probabilitas erat kaitanya dengan nilai chi-square. Semakin rendah nilai chi-square maka nilai probabilitas semakin tinggi (tidak signifikan). Karena nilai chi-square rendah yaitu 86.74 < 93.95 dan probabilitas 0.12991 > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa model dapat dikatakan fit diterima.

Demikian juga untuk indeks RMSEA diperoleh sebesar 0.031 < 0.08, GFI sebesar 0.94, AGFI 0.92. NNFI 0.99 > 0.95, CFI 1.00 > 0.95 dan NFI 0.97 > 0.95. Indeks tersebut sudah memenuhi batas cut off value masing-masing sehinga dapat dikatakan bahwa model fit diterima.

Koefisien estimasi dari variabel multidimensi (perencanaan, pelaksanaan, bimbingan dan penilaian) selengkapnya disajikan pada tabel di bawah ini.

Tabel nilai estimasi koefisien regresi

Terlihat bahwa nilai koefisien estimasi Kinerja terhadap perencanaan sebesar 0.63 dengan nilai t sebesar 7.29, Kinerja ke Pelaksanaan memperoleh nilai koefisien estimate sebesar 0.49 dengan nilai t sebesar 5.23. Kinerja ke Bimbingan sebesar 0.65 dengan nilai t sebesar 7.14. Kinerja ke Penilaian memperoleh nilai estimate sebesar 0.77 dengan nilai t sebesar 7.82. Karena nilai t yang diperoleh pada masing-masing variabel > 1.96 t-tabel maka dapat disimpulkan bahwa variabel perencanaan, pelaksanaan, bimbingan dan penilaian merupakan variabel multidimensi dari variabel Kinerja.

Baca juga :

1. Cara Analisis Second Order CFA dengan AMOS

2. Tiga Pendekatan Model Second Order

3. Uji Normal Pada Model SEM

Referensi :

Byrne, B.M.(1998).Structural Equation Modeling With Lisrel, Prelis and Simplis: basic Concepts, Applications and Programing. New Jersey: Lawrence Erlabaum Associates,Inc

Diamantopoilos,A and Siguw,J.A.(2000).Introduction Lisrel: A Guide for the Uninitiated.London: Sage Publications

Ghozali, I dan Fuad  (2008). Model Persamaan Struktural  Konsep dan Aplikasi Dengan Program Lisrel 8.80 Edisi II. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Mueller,R.O.(1996). Basics Principles of Structural Equation Modeling :An Introduction to Lisrel and EQS.New York: Springer-Verlag,Inc

Tidak ada komentar: