18 April 2013

Analisis Chi Square

Uji Chi-square atau qai-kuadrat digunakan untuk melihat ketergantungan antara variabel bebas dan variabel tergantung berskala nominal atau ordinal. Prosedur uji chi-square menabulasi satu atau variabel ke dalam kategori-kategori dan menghitung angka statistik chi-square. Untuk satu variabel dikenal sebagai uji keselarasan atau goodness of fit test yang berfungsi untuk membandingkan frekuensi yang diamati (fo) dengan frekuensi yang diharapkan (fe). Jika terdiri dari 2 variabel dikenal sebagai uji independensi yang berfungsi untuk hubungan dua variabel. Seperti sifatnya, prosedur uji chi-square dilkelompokan kedalam statistik uji non-parametrik.
 
 
Semua variabel yang akan dianalisa harus bersifat numerik kategorikal atau nominal dan dapat juga berskala ordinal. Prosedur ini didasarkan pada asumsi bahwa uji nonparametrik tidak membutuhkan asumsi bentuk distribusi yang mendasarinya. Data diasumsikan berasal dari sampel acak. Frekuensi yang diharapkan (fe) untuk masing-masing kategori harus setidaknya :
Tidak boleh lebih dari dua puluh (20%) dari kategori mempunyai frekuensi yang diharapkan kurang dari 5. Jika hal diatas tersebut terjadi dan tabel silang 2x2 maka gunakan uji "Fisher Exact ".
Ada beberapa ketentuan yang berlaku pada uji chi-square antara lain:
  1. Jika tabel silang 2x2 dan tidak ada nilai expected (harapan) < 5, maka uji sebaiknya : Continuity Correction.
  2. Jika tabel silang 2x2 dan ada nilai expected (harapan) < 5, maka uji sebaiknya : Fisher Exact Test.
  3. Jika tabel silang lebih dari 2x2 misal 2x3, 3x3, 3x4, maka uji sebaiknya : Pearson Chi Square.
  4. Untuk uji Likelihood Ratio dan Linear by linear Association digunakan lebih spesifik, misal analisis pada bidang epidemiolog dan juga untuk mengetahui hubungan linier dua kategorik.
Formula uji Chi Square :
Rumus Chi-Square
Dimana :

= Nilai khai-kuadrat
 fo = frekuensi observasi/pengamatan
fe = frekuensi ekspetasi/harapan
 
Contoh kasus
Perusahaan penyalur alat elektronik AC ingin mengetahui apakah ada hubungan antara gender dengan sikap mereka terhadap kualitas produk AC. Untuk itu mereka meminta 25 responden mengisi identitas mereka dan sikap atau persepsi mereka terhadap produknya.
Permasalahan : Apakah ada hubungan antara gender dengan sikap terhadap kualitas AC?

Hipotesis :
  • H0 = Tidak ada hubungan antara gender dengan sikap terhadap kualitas AC
  • H1 = Ada hubungan antara gender dengan sikap terhadap kualitas AC
Tolak hipotesis nol (H0) apabila nilai signifikansi chi-square < 0.05 atau nilai chi-square hitung lebih besar (>) dari nilai chi-square tabel.
Data dari keduapuluh lima responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Data Sikap Responden
Ket. : Gender : 1 = Laki-laki; 2 = Wanita, Sikap: 1 = berkualitas, 2 = Tidak berkualitas

Langkah-langkah Chi-Square dengan SPSS
  1. Analyze > Descriptive Statistics > Crosstab
  2. Masukkan variabel Gender ke dalam kotak Row
  3. MAsukkan variabel Sikap ke dalam kotak Column
  4. Klik untuk pilihan Statistics
  5. Pilih menu Chi-square, tekan Continue
  6. Pilih Cell, Observed, tekan Continue
  7. Klik Ascending, tekan Continue
  8. Tekan OK
Hasil output Chi-Square dengan SPSS
Case Processing Summary
Pada tabel case processing summary diatas menunjukkan bahwa input data ada 25 responden  dan tidak ada data yang tertinggal.
Gender*Sikap
Pada tabel crossstabulasi antara gender*sikap di atas bahwa gender laki-laki berjumlah 12 responden. Dari 12 responden laki-laki bersikap/menganggap berkualitas sedangkan 5 responden bersikap tidak berkualitas. Sedangkan 13 responden  bergender wanita yang menganggap produk AC berkualitas sebanyak 6 responden dan yang bersikap tidak berkualitas ada 7 responden.

Hasil Uji Chi-Square test
Pada tabel menunjukan bahwa tidak ada (0%) cell expected kurang dari 5. Nilai Pearson chi-square test di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi p-value sebesar 0.543 dan nilai chi-square sebesar 0.371. Karena tabel silang (cross tabulation) 2x2 dan 0% cell expected  (< 5), maka menggunakan nilai continuity correction. Pada nilai continuity correction sebesar 0.043 dan signifikansi p-value 0.835 (>0.05) maka hipotesis null (H0) diterima yang berarti bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara gender dengan sikap terhadap kualitas AC.

Baca Juga :

Referensi :

Dunn,O.J and Clark,V.J. (2009). Basics Statistics A Primer for the Biomedical Sciences  4 Edition.New Jersey: A John Wiley & Sons

Field, A. (2009). Discovering Statistics Using SPSS 3rd. London : Sage Publication

Mehta,C.R and Patel,N.R. (1996). SPSS Exact tests. Chicago: SPSS Inc

Riyanto,A. (2010). Pengolahan Dan Analisis Data Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika

Triola,M.F. (2012). Elementary Statistics 11th. London: Pearson Education Inc

172 komentar:

Iman Jaladri mengatakan...

Cara membaca tabel silang menurut saya tidak bisa hanya membaca countnya. Tapi harus dibuat persen kolom atau baris. Tergantung desain penelitianya. Asal jangan persen total karena hasinya akan sama dengan membaca count.
Mengapa perlu dibuat presentase dulu, karena uji ini adalah untuk membandingkan proporsi. Lebih besar mana proporsi kasus atau kontrol pada yang terpapar atau tidak ...

Unknown mengatakan...

kak mau tanya kalau tabel 2 x 2 chi squre membacanya benar menggunakan continuity correction?
kalau mau liat χ2 itu tetap pada continuity correction ato pada χ2 chi square??
thanks,,,

Suseno Bimo mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Suseno Bimo mengatakan...

Nikmah: Untuk membaca nilai uji chi-square dengan tabel 2x2 bisa dengan melihat nilai Pearson Chi-square dan continuity correction. Nilai continuity correction cenderung lebih kecil di bandingkan Pearson chi-square karena continuity correction sebagai uji untuk koreksi terhadap kesalahan pengambilan keputusan hipotesis. Dalam hal ini kesalahan tipe 1 yaitu kesalahn terjadi jika menolak H0, padahal H0 yang benar. Jika keputusan menolak H0, nilai p-value Pearson chi-squre dan continuity correction harus signifikan.

Rumadi Putra mengatakan...

Mas Kalo missal missal nilai chi square hitung Lebih beast Dari nilai chi square table dan nilai signifikansi Lebih Kecil Dari nilai alpha Maka interpretasinya bagaimana ya?

Suseno Bimo mengatakan...

Ramadi Putra : Kalau chi-square hitung>chi-square tabel dan nilai signifikansi <0.05 (alpha) keputusan tolak hipotesis nol (H0)

nudi28 mengatakan...

Klo nilai chisquare nya signifikan trus nilai continuity correction nya tdak sgnifkan..trus nilai yg mna yg harus d jdikan patokan pngambilan ksimpulan?? Mohon jwabannya pak..

Unknown mengatakan...

mas kalau yng t hit lebih besar dri t table kan trma h1 ya,, berati tedpt perbedaan,,, nah kalau ada pertanyaan perbedaan yng seperti apa yg terlihat,,, itu jawabnya bagaimana y mas.. trmksh

Unknown mengatakan...

Huruf C dari hasil uji chi square itu apa y artinya min dan huruf P juga apa y artinya

Suseno Bimo mengatakan...

Tetap gunakan nilai chi-square, nilai continuity correction hanya mengoreksi kesalahan tipe I.

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum pak.
saya mau tanya, jika variabel independen saya menggunakan skala ordinal dan dependen menggunakan skala nominal, analisa data yang cocok menggunakan apa ya?
Terimakasih.

Pedri Haryadi mengatakan...

Kesimpulan di atas sepertinya lebih tepat kalau dikatakan bahwa "Tidak ada perbedaan sikap/pendapat antara laki-laki dengan perempuan dalam menilai kualitas AC", karena kalau dikatakan "hubungan" agak aneh terjemahannya. kalaupun ada hubungan antara gender (laki-laki dengan perempuan) dengan kualitas AC, bagaimana bisa ada hubungan? kecuali persoalan AC tersebut dilihat dari pembuatnya (yang misal berjenis kelamin laki-laki dan perempuan)kemudian ingin dilihat mana dari kedua kelompok jenis kelamin tersebut yang dapat membuat AC yang lebih berkualitas. Boleh dikoreksi juga apabila pendapat saya kurang berkenan. Tapi terima kasih sudah share materinya, sangat bermanfaat ^_^

Unknown mengatakan...

pak, kalau misalnya nilai koefisien kontingensinya lebih besar daripada nilai signifikannya, menurut anda interpretasinya bagaimana? mohon tanggapannya, terima kasih

Unknown mengatakan...

Ka, klo tabel 2x4 trs nilai harapannya ada yg kurang dari 5 bacanya d mana?

Suseno Bimo mengatakan...

Yayi Gamma : Perbedaan antara frekuensi Observasi dan frekuensi ekspetasinya

Suseno Bimo mengatakan...

ismi alfin faradhillah : berarti tidak signifikan. artinya tidak ada perbedaan antara observasi dan ekspektasi

Suseno Bimo mengatakan...

ayu endang budiarsih : jika ada nilai < 5 model tabel dapat dibuat menjadi 2X3 atau 2x2. Jadi ada pengurangan baris pada tabel.

Unknown mengatakan...

Kak kalau saya mengambil variabel terikatnya ada 2 stroke iskemik dan stroke hemoragik apakah bisa dijadikan satu tabel saja atau dua kali melakukan chi square kak?

Suseno Bimo mengatakan...

Unknown :gunakan 2 kali uji chi square

Nur intan mengatakan...

Pak.. kalau bentuk tabel nya 2x1 bisa tidak dilakukan uji square?

Suseno Bimo mengatakan...

nur intan : untuk tabel 2x1 tidak bisa uji chi-square. uji chi-square untuk tabel 2x2

Unknown mengatakan...

Klo 2x3 atau 3x3 jikq persenya 50 % gmna

Anonim mengatakan...

ka mau tanya kalau baca kekuatan hubungan di uji square spss bacanya yg mananya? tks

Hannan ES mengatakan...

Inter pretasinya bagaimana min.?

Kanjigar mengatakan...

Pak izin bertanya
1. Jika tabel 3x2 apakah bisa memakai analisis chi square? Jika tidak memakai apa?
2. Jika setelah analisis chi square hasilnya tidak signifikan, apakah setelah itu dapat dilakukan analisis multivariat? ( misal penelitian multivariat) jika tidak bisa lalu bagaimana?
Terimakasih

Suseno Bimo mengatakan...

Unknown : yang dimaksud 50% yang mana? antara nilai baris dan kolom atau masing-masing kolom.

Suseno Bimo mengatakan...

Anonim : kekuatan hubungan uji chi-square dapat dilihat pada hasil uji coefficient contingency.

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum kak, ijin di jadikan refrensi iya kak

Suseno Bimo mengatakan...

kanjigar :
1. Lebih baik dibuat tabel 2x2
2. Kalau analisis chi-square tidak signifikan maka tidak perlu analisis multivariat.

Suseno Bimo mengatakan...

Unknown : Waalaikumsalam : ya silahkan

Unknown mengatakan...

Pa .kasih bntu saya bikin alasan dong knp saya memilih uji chi square..msa iya saya bilang ikut"an tmn����

Suseno Bimo mengatakan...

Unknown : Alasan menggunakan analisis chi square antara lain : bertujuan untuk mecari sebuah hubungan antara 2 variabel, skala variabel bisa nominal atau ordinal, sampel kecil dan penelitian bersifat nonparametrik.

lorafazira mengatakan...

Kk, Mohon bantuannya,kalau tabel kita 2 x 2 trus kita mau melihat p value nya boleh menggunakan person chi square atau harus continuity corection kk?

Suseno Bimo mengatakan...

lorafariza :cukup dengan person chisquare, tetapi uji continity correction dilakukan jika pada tabel crosstab ada sel yang ber-frekuensi <5.

My name is Dee mengatakan...

Assalamualaikum pak. Saya ingin bertanya jika data yang skala gunakan ordina dan rasio untuk melihat hubungan 2 variabel, menggunakan crosstab dengan chi square. Untuk mengolah datanya bagaimana ya pak. Apakah data rasio nanti akan diubah ke data yg lebih rendah dan diberi kode atau bagaimana ya pak. Terima kasih

Suseno Bimo mengatakan...

Deequa.my.id : Waalaikumsalam..iya data rasion diubah ke ordinal dan diberi kode.

Lztrrhm mengatakan...

Pak izin bertanya, apakah uji chi square ini merupakan pilihan untuk uji data normal ataupun tidak normal ?
Chi square merupakan uji non parametrik. Jika ternyata datanya normal, uji apa yg akan digunakan untuk melihat hubungan ?

My name is Dee mengatakan...

Ketika sudah diubah menjadi ordinal maka data hubungannya ordinal dengan ordinal, jadi pk saya ingin bertanya lagi perbedaan chi squre dengan rank spearman apa ya pak sehingga ketika skala data mya sama ordinal tetapi tetap menggunakan chi square🙏

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum mohon izin bertanya jika variabel independen saya menggunakan skala nominal dan variabel dependen menggunakan skala ordinal apa bisa menggunakan uji chi square? Terimakasih

Suseno Bimo mengatakan...

Lztrrhm :chi square untuk data tidak normal. Kalau normal (skala interval atau rasio, dapat diuji dengan korelasi Pearson.

Suseno Bimo mengatakan...

Deequa : chi-square dapat digunakan dari data nominal dan ordinal. Sedangkan rank spearman hanya data ordinal.

Suseno Bimo mengatakan...

Unknown : ya bisa dengan chi-square

Unknown mengatakan...

Mas maaf mau tanya
Hasil statistik diperoleh p=0,870 maka kesimpulan ada perbedaan proporsi kejadian nyeri haid antara tidak konsumsi minum kunyit asam dan minum kunyit asam (ada hubungan namun tidak signifikan antara konsumsi minum kunyit asam dan nyeri). Dari hasil diperoleh pada nilai OR 1,207
Jadi cara pembahasan kaya gini gimana ya mas ? Tolong dijawab ya mas

ay mega mengatakan...

Selamat siang pak, maaf mengganggu waktu,, saya bolh bertanya, apakah uji chi square boleh digunakan untuk mengetahui saja apakah ada hubungan atau tidak terkait variabel independt ( skala ordinal) dengan variabel dependent (skala nominal)? mohon balasannya dan terimakasih pak

Suseno Bimo mengatakan...

Unknown : kalau hasilnya tidak ada pengaruh yang signifikan, maka nilai Odds rasio yaitu perubahan nilai pada variabel Y karena adanya peningkatan variabel X maka tidak perlu diinterpretasikan.

Suseno Bimo mengatakan...

ay mega :Siang...Ya uji chi-square hanya menguji ada tidaknya hubungan antara 2 variabel.

Anonim mengatakan...

mau tanya, jika table nya 2x2 kemudian keterangan dibawah tabelnya 50% .. saya lihat hasilnya di Pearson chi squarenya atau di continuity correction ya pak... mohon bantuannya

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum mohon maaf pak mau tanya..
Untuk penggunaan odd rasio..
Apakah tergantung dari jenis pengambilan data atau dari uji statistiknya?

Anonim mengatakan...

selamat pagi pak, saya mau tanya saya mempunyai data sesudah dan sebelum penerapan decoy effect lebih baik pakai apa chi square atau paired t test atua keduanya?

Suseno Bimo mengatakan...

Anonim:gunakan uji fishe exact test

Suseno Bimo mengatakan...

Unknown:Waalaikumsalam,.penggunaan odd rasio bisa untuk semua jenis data, tetapi penjelasan hasil sesuai dengan jenis skala datanya.

Suseno Bimo mengatakan...

Anonim: gunakan uji paired t test

Unknown mengatakan...

Selamat MLM Pak saya mau tanya jika uji chi-square nilai di bawah tabelnya 50% di maka nilai yang kita gunakan yang mana pak dan apakah ada hubungan yang signifikan jika nilainya 014

Wykeyolanda mengatakan...

Pak kalau mau lanjut odd ratio dari uji cgiduare apakah ckp dg centang risk sj pak?

Suseno Bimo mengatakan...

Unknown : jika nilai signifkansi 0.14 artinya tidak ada hubungan yang signifikan karena nilai tersebut > 0.05

Suseno Bimo mengatakan...

Wykeyolanda : ya benar, untuk uji odd ratio, centang Risk.

Anonim mengatakan...

Kak tabel saya 3 x 2, dibawah tabel uji chi square tertulis 4 cells have expected count less than 5.. pakainya uji apa ya kak? Apakah bisa menggunakan uji fisher?
Terimakasih

Yeni mengatakan...

Pak..sy mau bertanya kalau hasil uji chi square nya mengatakan no statistik karena konstan bgm mencari ada hubungan atau tidak? Karena hasil penelitian nya semua responden baik dan puas semua.

Suseno Bimo mengatakan...

Anonim: Gunakan uji Pearson Chi-Square, kalau Fisher exact test untuk tabel 2 x 2.

Suseno Bimo mengatakan...

Yeni : karena hanya ada 1 kategori pada tiap variabel,maka nilai konstan. Jadi tidak cocok pelu uji chi-square.

Dinda Atika mengatakan...

Maaf pak saya mau bertanya, judul saya tentang hubungan status gizi dengan insidensi lesi rongga mulut. Status gizi skala data ratio, lesi rongga mulut skala data nominal.tapi jumlah data nya 500. Diatas dijelaskan sampel penelitian kecil. Apakah masih bisa menggunakan uji chi square?

Dinda Atika mengatakan...

Pak saya ingin bertanya, penelitian saya berjudul hubungan status gizi dengan insidensi lesi rongga mulut. Status gizi berskala ratio dan lesi rongga mulut berskala nominal. Sampel saya 500. Apakah masih cocok menggunakan uji chi square? Dan ingin bertanya apakah skala ratio harus dikodekan di program spss? Terimakasih

Anonim mengatakan...

Jelaskan perbedaan antara metode-metode yang dapat dipergunakan dalam analisis chi-square.

Anonim mengatakan...

Pak, saya mau tanya. Jumlah sampel lebih dari 100. Nilai frekuensi harapan ada yang kurang dari 5. Hasil pada pearson chi square menolak Ho, namun hasil continuity correction menerima Ho. Kalau begitu kesimpulannha menggunakan yg mana ya Pak?

Suseno Bimo mengatakan...

Dinda Atika : kalau mau dilakukan uji chi square status gizi berkala rasio diubah menjadi skala nominal.

Afifah mengatakan...

Pak mau tanya kalau variabel independen penelitianku nominal dan ordinal trs variabel dependennya ordinal itu cocoknya pakai uji bivariatnya apa ya? Kalau pakai chi square apakah bisa?

Suseno Bimo mengatakan...

Analisis Chi-square

Suseno Bimo mengatakan...

Anonim : pakai uji fisher exact test.

Anonim mengatakan...

saya ingin bertanya pak, untuk uji chi square ini saya lihat di berbagai contoh tingkat kepercayaannya selalu 95%, sebenarnya apakah bisa diubah seperti menjadi 90% misalnya?

Anonim mengatakan...

Halo pak, izin bertanya untuk uji chi-square ini apa ada prosedur tertentu untuk mengontrol variabel perancu? Seperti misal di uji anova ada anacova begitu. Terima kasih sebelumnya

Suseno Bimo mengatakan...

Anonim : Ya bisa diubah menjadi tingkat kepercayaan 90%

Miranda mengatakan...

bagaimana bila hasi chi square konstan/ no static ? uji apa lagi yang harus saya gunakan ? terimakasih

Miranda mengatakan...

uji apa yang digunakan bila seperi ini? dikarenakan data sy jg seperti ini, terimakasih

Suseno Bimo mengatakan...

Miranda : bisa ditambahkan jumlah sampelnya.

DREAMER mengatakan...

selamat sore pak, mohon izin bertanya jka skala variabel dependen dan independen saya keduanya berskala ordinal apakah bisa meggunakan uji chi-square atau harus pakai spearman rank? terima kasih pak.

Suseno Bimo mengatakan...

Dreamer : Meskipun uji chi-square dapat dilakukan pada variabel berskala ordinal, tetapi lebih baik menggunakan uji rank spearman.

Ade Dea mengatakan...

selamat malam pak, saya mau tanya untuk tabel chi square apakah hanya bisa dilakukan untuk sampel yg <100? soalnya saya ada masalah di uji heterokedastisitas menggunakan uji gletser dan uji park nah pas mau coba pakai uji chi square saya hanya menemukan tabelnya sampai 100 sdgkn sampel saya >100. kalau memang chi square hanya untuk sampel <100 kalau gitu bagaimana saya bisa mengatasi masalah heteronya ya?

Suseno Bimo mengatakan...

Ade dea:Selamat malam, ya memang untuk tabel chi-square di buku-buku memang terbatas <100. Saudara dapat membuat sendiri datfar tabel chi-square dengan SPSS. Bisa dilihat artikel pada blog saya ini : cara membuat tabel dengan SPSS.

Ade Dea mengatakan...

oh tapi gapapa pak tabelnya dibuat sendiri gitu?

Anonim mengatakan...

Pak, sy ingin bertanya data chi square saya tidak memenuhi syarat karena ada cell yang expected countnya kurang dari 5, alternatifnya yaitu menggunakan uji fisher kan? jadi untuk pembahasannya sy menulis uji chi square apa uji fisher pak?

Suseno Bimo mengatakan...

Anonim : Pembahasanya pakai Uji Fisher

Unknown mengatakan...

izin bertanya pak, saya sedang mengolah data skripsi kesehatan. Pada cell saya ada nilai 0, itu seharusnya menggunakan metode apa ya, berhubung syarat chi square tidak boleh ada nilai 0 pada cell, terima kasih

Ety yusnita mengatakan...

Selamat siang bapak, jika data seperti yang di alami mba yeni. Data diolah menggunakan uji apa ya pak? Mohon bantuannya pak. Terima kasih🙏

Suseno Bimo mengatakan...

Ety yusnita : tambah sampel lagi, supaya nilai dari responden tidak sama semua.

Unknown mengatakan...

Pak bagaimana cara membaca output uji chi square bila tabel 2xk dan juga 2x2?

Anonim mengatakan...

izin bertanya pak kenapa contoh bapak diatas menggunakan nilai pearson untuk menarik kesimpulan, bukannya jika tabel 2x2 dan 0 cell (0%) menggunakan continuity correction untuk kesimpulannya

Anonim mengatakan...

izin bertanya pak,, kenapa contoh bapak yang diatas mengambil nilai pearson untuk menarik kesimpulan,, bukankah pearson untuk tabel lebih dari 2x2 sedangkan jika tabel 2x2 dan 0 cell (0%) menggunakan continuity corection untuk menarik kesimpulan

vk mengatakan...

izin bertanya pak,, kenapa contoh bapak yang diatas mengambil nilai pearson untuk menarik kesimpulan,, bukankah pearson untuk tabel lebih dari 2x2 sedangkan jika tabel 2x2 dan 0 cell (0%) menggunakan continuity corection untuk menarik kesimpulan

Suseno Bimo mengatakan...

Unknown : membacanya uji chi-square sama seperti lainnya

Suseno Bimo mengatakan...

Anonim : continuity correction memang disarankan untuk sampel kecil dan ada nilai ekspektasi yang < 5.

Aya mengatakan...

Izin bertanya pak, apabila tabel 3x2 dan ternyata syarat tidak memenuhi (nilai ekspektasi kurang) apakah boleh dilakukan penggabungan sel shg menjadi 2x2? Apakah ada ketentuan tertentu untuk menggabungkan sel? Terima kasih sebelumnya

Suseno Bimo mengatakan...

Aya : Ya boleh dari tabel 3x2 menjadi 2x2, dengan syarat ada 20% sel mempunyai nilai ekspektasi kurang dari 5.

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum
Pak saya mau tanya, variabel independent saya berskala ordinal dan variabel dependent saya berskala nominal. Untuk uji di bivariat nya sebaik nya saya pakai uji apa pak? Apakah bisa pakai chi square

Suseno Bimo mengatakan...

Unknown : ya bisa pakai uji chi-square

zowskita blog mengatakan...

Assalamualaikum
apabila tabel saya 3x2 dan tidak memenuhi syarat chi square karena nilai ekspetasi lebih dari 20%, lalu ujo alternatif nya menggunakan apa ya pak?

Anonim mengatakan...

Maaf izin bertanya.
Penyebab dan cara mengatasi nilai Odds pada chi square tidak muncul itu seperti apa yah pa?
Makasih sebelumnya

Suseno Bimo mengatakan...

Waalaikumsalam : alternatifnya diubah menjadi tabel 2x2

Unknown mengatakan...

Assalamu'alaikum
Kak mau brtnya apakah bisa dua variabel bebas dan satu variabel terikat langsung di uji satu kali tanpa di pilah bgtu?

Unknown mengatakan...

Jika nilai p nya alfa bagaimana ya pak ?

Khusnah Fahriah mengatakan...


Assalamualaikum pak
apabila tabel saya 3x3 dan expected count nya dengan nilai kurang dr 5 yaitu lebih dari 20%, lalu solusinya seperti apa ya pak?

Suseno Bimo mengatakan...

Unknown :apa yang dimaksud nilai p nya alfa itu nilai probabilitas yang dihasilkan sebesar 0.05. Jika ya maka dapat disimpulkan signifikan

Suseno Bimo mengatakan...

Unknown : Waalaikumsalam : kalau uji chi-square tidak bisa dengan 2 variabel bebas dan 1 variabel terikat dianalisis langsung. Uji chi-square dipilah satu persatu variabel bebasnya

Suseno Bimo mengatakan...

Khusnul Fahriah :Waalaikumsalam..Solusinya 2 kolom digabung menjadi 1, jadi tabel 2x3

elvira mengatakan...

assalamualaikum pak, apabila tabel saya 2x3 kemudian di hasil akhir "3 cells (50.0%) have expected count less than 5. the minimum expected count is 1.79" itu maksudnya gimana ya? apakah sudah memenuhi syarat atau belum? terima kasih

Suseno Bimo mengatakan...

elvira : Wa'alaikumsalam..syarat uji chi square adalah tidak boleh ada nilai expected value <5 lebih dari 20% jumlah seluruh sel. Karena nilai expected yang kurang dari 5 ada 3 sel (50%)maka solusinya ada penggabungan sel sehingga menjadi tabel 2x2.

Anonim mengatakan...

Maaf pak izin bertanya
1. Apabila nilai chi square konstan tapi jumlah sampel sudah sesuai, tidak bisa ditambahkan. Untuk intepretasinya bagaimana ya pak menuliskannya di hasil?
2. Apabila tidak dapat menggunakan uji chi square sebaiknya menggunakan metode apa?

SRI INDAHWATI mengatakan...

Assalamualaikum pak ingin tanya, saya kan menggunakan tabel 2x2 dan 34 responden, dan dibawah tabel itu hasilnya 2 cells (50%) itu kenapa ya pak? Dan dosen saya mintanya 0 cells, itu bgaiamana ya pa cara merubahnya ?

Suseno Bimo mengatakan...

Sri Indahwati: Waalaikumsalam..Artinya masih ada 2 sel yang nilai expected value <5. Solusinya bisa ditambahkan jumlah sampelnya.

Anita mengatakan...

Assalamualaikum
Pak ijin bertanya, kalau tabel 3x2, dan ada nila cell nol, di analisisnya pake uji apa ya?

Wiwin mengatakan...

assalamualaikum pak, saya mau tanya kenapa di output chisquare pada risk estimate tidak uncul OR?

Suseno Bimo mengatakan...

Anitha : Waalaikumsalam..Tetap pakai chi-square, ada penggabungan dibuat tabel 2x2.

salma mengatakan...

Assalamualaikum Pak Suseno Bimo, selamat malam. Maaf mengganggu waktunya nggih. Pak, saya izin bertanya. Data saya terdistribusi normal, variabel independen saya berjumlah 7 dengan skala data nominal dan ordinal, serta variabel dependen saya berskala data nominal. Apakah saya bisa menggunakan uji Chi Square ya Pak? Jika tidak bisa, analisis bivariat apa yang seharusnya saya gunakan? Mohon bantuannya Pak. Terima kasih banyak

Suseno Bimo mengatakan...

Wiwin : Waalaikumsalam...Jika tabel crosstab lebih dari 2x2, gunakan uji regresi logistik bisa muncul nilai Odd Ratio (OR).

Suseno Bimo mengatakan...

Salma: Waalaikumsalam,..Jika dependen berskala nominal dikotomi lakukan analisis regresi binary logistik.

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum, izin bertanya Pak, kalau misalnya variabel dependennya yang mau di analisis itu 2 kategori tpi datanya konstan? Artinya dia hanya memiliki 1 jawaban yng sma untuk setiap responden. Kira2 pake uji apa untuk analisis ya?
Terima kasih sebelumnya

Anonim mengatakan...

saya mau bertanya, jika saya tidak ingin menggabungkan sel yang awalnya 3x2 menjadi 2x2 namun saya ingin mengganti uji. uji apa ya yang dapat saya gunakan selain chi square untuk data 3x2 dengan data kategorik?

Anonim mengatakan...

saya mau bertanya, jika saya tidak ingin menggabungkan sel yang awalnya 3x2 menjadi 2x2 namun saya ingin mengganti uji. uji apa ya yang dapat saya gunakan selain chi square untuk data 3x2 dengan data kategorik?

Suseno Bimo mengatakan...

Anonim : pakai uji regresi ordinal

Anonim mengatakan...

Saya izin bertanya, apakah untuk menarik kesimpulan uji chis harus sampai ke nilai odds ratio atau risk estimate nya

Suseno Bimo mengatakan...

Anonim : sesuaikan dengan tujuan penelitian dan tidak harus sampai nilai odds ratio atau risk estimate.

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum izin bertanya pak, tabel saya 6x2 tapi ada 7 tabel yg frekuensi harapannya dibawah 5. Lalu saya sederhanakan tabelnya menjadi 5x2 tapi ttp saja ada 5 tabel yg frekuensi harapannya di bawah 5. Mau disederhanakan lagi juga sudah tidak bisa pak. Kira-kira solusinya bagaimana yaa? Terimakasih��

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum izin bertanya pak, tabel saya 6x2 tetapi frekuensi harapannya ada 7 kolom yg di bawah 5. Sudah saya sederhanakan jadi 5x2 tapi ttp Frekuensi harapannya jadi 5 kolom yg di bawah 5. Mau disederhanakan lagi juga sudah tidak bisa pak. Kira2 bagaimana yaa pak solusinya. Terimakasih ��

Anonim mengatakan...

izin bertanya, jika meneliti pengetahuan dan sikap dengan chi square tabel 2x3 dan pada sikap ditemui nilai expected >20%, sementara di pengetahuan nilai expected 0%. apakah semua data dirubah menjadi tabel 2x2 atau hanya di sikap saja? mohon penjelasannya pak

Unknown mengatakan...

Saya mau tanya dong saya kan ada 4 variabel independen dan Variabel dependen nah jika uji chi square bisa gak

Unknown mengatakan...

Assalammualaikum, boleh bertanya, tabel 6x2 itu seperti apa ya? Boleh saya liat cara2 nya bagaimana? Saya soalnya disuruh mencari tabel 6x2 dengan jumlah skor 250, mohon bgt saya tidak ngerti soalnya, terimakasih

Suseno Bimo mengatakan...

Unknown: Uji Chi-square hanya untuk 2 variabel.

Unknown mengatakan...

Ijin bertanya pak, jika 3 cella (50%) the minimum expented count 1.38 tabel 2×3, baiknya menggunakan uji apa ya pak? Terimakasih

Winda mengatakan...

Izin bertanya Pak. Tabel saya 3x4. Kemudian karna masih tidak memenuhi syarat, saya ubah bertahap menjadi 3x3, dan 3x2 namun masih belum memenuhi syarat chi square. Kemudian urutan selanjutnya saya harus merubah tabel menjadi 2x4, 2x3, sampai 2x2. Atau langsung saja ke 2x2 ya Pak? Terima kasih

Winda mengatakan...

Izin bertanya Pak. Bentuk tabel saya 3x4. Karena tidak memenuhi syarat, saya ubah menjadi 3x3, dan 3x2 namun masih tidak memenuhi syarat chi square. Nah urutan selanjutnya itu dicoba untuk penggabungan tabel menjadi 2x4, 2x3, hingga 2x2, atau langsung saja ke bentuk 2x2 ya Pak? Terimakasih

Suseno Bimo mengatakan...

Winda : langsung ke bentuk tabel 2x2

Unknown mengatakan...

Assalamu'alaikum pak, saya melakukan uji chi square untuk analisa data tabel 2x3 Variabel Dependen : Skala Nominal (Obesitas dan Tidak Obesitas), Variabel Independen : Skala Ordinal (Aktivitas Fisik Ringan, Sedang, Berat). Untuk uji Alternatifnya apakah tepat jika saya menggunakan Fisher Exact ? Terima kasih pak

Suseno Bimo mengatakan...

Unknown: Wa'alaikumsalam...Uji fisher exact tepat digunakan untuk tabel 2x2

Anonim mengatakan...

Izin bertanya, apabila ingin menguji tabel 4x4, bisa memakai uji chi-square yang mana?
Atau sebaiknya dijadikan tabel 2x2?
Terimakasih

unknown mengatakan...

untuk melihat kekuatan hubungan kan melihat CC ya pak, lalu untuk menetukan kuat lemahnya hubungan itu ketentuan CCnya bagaimana pak? apa harus kurang/ lebih dari atau bagaimana ya pak?

Unknown mengatakan...

Izin bertanya pak, bagaimana cara menampilkan linear by linear association pada output chi square test ya pak?

Suseno Bimo mengatakan...

Anonim :Bisa menggunakan uji chi-square

Suseno Bimo mengatakan...

Unknown : dari besarnya nilai coefficien contingency

Suseno Bimo mengatakan...

Unknown : kalau uji chi square dan menu chi square (centang) akan keluar output linear by linear association

Anonim mengatakan...

Izin mau bertanya, kalo hasilnya jadi begini No statistics are computed because variabel is a constant. Apakah dilanjutkan pake uji lain atau gimana yah?

Anonim mengatakan...

Kak ini sudah ada jawabannya kah? Soalnya saya juga bertanya demikian.

Anonim mengatakan...

Pak, kalau salah satu variabel independen yang saya teliti setelah dilakukan uji chi square hasilnya konstan bagaimana cara jalan keluarnya? Uji apa yang perlu digunakan? Atau tidak perlu tuangkan ke dalam penelitian variabel konstan tersebut? Terima kasih

Anonim mengatakan...

Selamat pagi pak, saya ingin bertanya. data saya terdistribusi tdk normal dan saya ingin melanjutkan dgchi square. apkah variabel saya chi square dpt digunakan dg variabel data tgkat pendidikan(ordinal),usia(interval) dan jenis kelamin(nominal)?

Anonim mengatakan...

pa izin bertanya, spss saya tidak support tabel yg lebih dari 2x2 sedangkan kategori saya memiliki 3 kategori, yang mana membuat hasilnya tidak terbaca, solusinya bagaimana ya pa? agar tabel saya bisa lebih dari 2x2 selain merubah menjadi 2 kategori saja, terimakasih pa

Wen mengatakan...

(1) Pak saya ingin bertanya kalau variabel bebas nlr (tinggi, rendah) dan variabel terikat (ada 4). Terus keduanya ordinal lebih baik pakai yg chi square atau spearman?
(2). Kalau misalkan salah satunya ordinal dan nominal apakah bisa pake chi square dengan alternatif lebih baik dipilih apa yah pak?

pii mengatakan...

Mohon maaf izin bertanya pak apabila nilai chi square konstan dengan sampel sebanyak 216, itu bagaimana ya pak, apakah tetap menggunakan uji chi square dg hasil akhir konstant atau diganti/dilanjutkan dengan uji lain ya ?? Dan kira2 pake uji apa untuk analisisnya ?

Suseno Bimo mengatakan...

Anonim: Cek lagi data input dari variabel tersebut.

Suseno Bimo mengatakan...

Anonim : iya bisa uji Chi square, tetapi hanya untuk 2 variabel.

Suseno Bimo mengatakan...

Anonim : Uji Chi-square bisa untuk tabel lebih dari 2x2

Suseno Bimo mengatakan...

Wen : 1> Uji rank Spearman
2) Uji Ch-Square

Suseno Bimo mengatakan...

pii: cek data input dan kalau hasil masih konstan bisa dengan uji lainya.

Keisha.mm mengatakan...

Apa bisa uji chi square dengan skala interval?

Keisha.mm mengatakan...

Assalamualikum bapa izin bertanya kalau misalkan skala yg digunakkan interval dan nominal uji statistik apa yg digunakan?

Helena mengatakan...

Maaf, Pak ijin bertanya apabila skala saya ordinal semua, tabel 2×3, tidak ada sel yang nilainya nol, tetapi sel yang <5 lebih dari 20%, apakah yang harus dilakukan selanjutnya?

Anonim mengatakan...

Maaf Pak izin bertanya, jika hasil uji chi square menunjukkan p < 0.05 dan nilai OR(estimate rate) <1 itu pembahasannya bagaimana pak? Terima kasih

Helvi Ramadhani mengatakan...

bagaimana jika nilai odds ratio tidak ada pak? di SPSS hanya keluar tanda titik apakah ada kesalahan atau hal yang wajar pak?

Deli Febrina mengatakan...

pak mohon jawabannya, untuk tabel 6x2 menggunakan nilai yang mana ya? dan apakah bisa dihitung risk estimate nya?

delllll mengatakan...

pak mohon jawabannya, untuk tabel 6x2 menggunakan nilai yang mana ya? dan apakah bisa dihitung risk estimate nya?

Anonim mengatakan...

pak, boleh tau sumber referensi buku nya dari mana? Terimakasih

Anonim mengatakan...

Bismillah, Izin bertanya juga pak, kebetulan kasus saya sama juga. Jadi variabel bebas saya juga setelah diolah, hasilnya sama semua, sehingga hasil dari pearson chi square nya konstan.

Begini pak, variabel bebas saya pola makan. Dan pola makan ini kebetulan data awalnya berupa data kuantitatif. Jawaban dari responden paling minimal itu ternyata hasil akhirnya sama dengan semua responden lainnya yang jawabannya berbeda setelah diolah. Bagaimana ya pak atas solusi dari masalah tersebut? Terima kasih 🙏

Suseno Bimo mengatakan...

Keisha.mm : bisa dengan mengubah skala interval menjadi nominal.

Suseno Bimo mengatakan...

Keisha: Skala nominal dan interval, gunakan asosiasi eta

Suseno Bimo mengatakan...

Helena: ada penggabungan sel sehingga menjadi tabel 2x2

Suseno Bimo mengatakan...

Anonim : Nilai p<0.05 artinya terdapat hubungan yang signifikan.

Suseno Bimo mengatakan...

Deli Febriana : Pada langkah SPSS di menu Statistics Pilih (centang) menu Risk.

Suseno Bimo mengatakan...

Deli Febriana: tidak bisa keluar output Risk estimate, karena hanya untuk tabel 2x2 saja.

Suseno Bimo mengatakan...

Anonim: Kalau nilai data sama, diolah hasilnya akan konstan.Solusi untuk pola makan dibuat data nominal (ada kategori).

Nana mengatakan...

Maaf pak, izin bertanya. Kalau kita menggunakan tabel 2x4 seharusnya menggunakan uji apa pak? Terimakasih pak

Anonim mengatakan...

Pak saya mencari hubungan antar 2 variabel, sampel saya 44. Hasil uji statistik pada continuity correction diperoleh tidak ada hubungan namun di risk estimate tdk ada alpha hanya nilai OR. Apakah ada kesalahan pak? Mohon bantuannya pak

Suseno Bimo mengatakan...

Nana: Bisa pakai uji analisis chi square

Suseno Bimo mengatakan...

Anonim : cek kembali input data apakah sudah benar dan bisa ditambah sampel lagi.

Yayuk mengatakan...

Hasil analisa crosstabulasi menghasilkan Tabel berbentuk 3x3. Namun ada sel yang berfrekuensi < 5. Uji apa yang bisa saya gunakan untuk melihat ada korelasi tidak antara variabel tersebut?
Terimaksih atas jawabannya.

Suseno Bimo mengatakan...

Yayuk : Karena hasil crosstab 3x3 masih ada sel dengan frekuensi < 5, sebaiknya sel tersebut digabung sehingga menjadi crosstab 2x2.