Dalam prosedur dan analisis model Structural Equation Modeling (SEM) harus memenuhi asumsi-asumsi SEM seperti ukuran sampel, normalitas dan linieritas data, outlier observasi dan juga terpenuhinya asumsi multikolinieritas dan singularitas. Multikolinieritas dan sinngularitas dapat dideteksi dari nilai determinant matrix covariance.
Nilai determinan kovarian yang sangat kecil memberikan indikasi adanya masalah multikolinieritas dan singularitas. Apabila terjadi masalah tersebut maka solusi yang dapat dilakukan dengan mengeluarkan indikator yang meyebabkan singularitas tetapi hal tersebut sangat sulit untuk dilakukan. Oleh karena itu maka solusi yang tepat adalah membuat model dengan indikator komposit (indikator tunggal). Indikator komposit (tunggal) dilakukan dengan menyederhanakan variabel laten dengan multiple indikator menjadi satu indikator komposit yang tentunya dapat dibenarkan secara teoritis dan empiris. Sebagai contoh pada Model Kualitas Pelayanan dibawah ini.
![]() |
Model Kualitas Pelayanan |
![]() |
Tabel determinant of sample covariance matrix |
Dari hasil perhitungan dalam membuat indikator komposit akan menghasilkan nilai loading factor composite (𝛌c) dan error variance composite (𝞗c). Nilai-nilai tersebut akan dijadikan sebagai nilai konstrain pada masing-masing indikator model komposit. Hasil perhitungan indikator komposit selengkapnya disajikan pada tabel di bawah ini.
![]() |
Nilai loading factor composite dan error variance composite |
Kemudian buat model komposit dengan indikator tunggal dan masukkan nilai loading factor composite sebagai nilai konstrain : pada kompetensi karyawan sebesar 0.645, fasilitas kerja 0.64, disiplin kerja 0.662, kualitas pelayanan sebesar 0.616. Masukkan juga nilai error variance composite pad e1 sebesar 0.054, e2 0.058, e3 0.063, e4 0.043. Pada zeta1 (z1) dikonstrain dengan nilai sebesar 1. Hasil selengkapnya seperti pada model dibawah ini.
![]() |
Model dengan nilai konstrain |
Hasil running model komposite memperoleh nilai chi-square sebesar 2.685, probabillitas 0.101, AGFI 0.962, GFI 0.996, CFI 0.989, TLI 0.934, dan RMSEA sebesar 0.070. Nilai Goodness of fit model tersebut lebih baik dibandingkan dengan model multiple indikator. Terbukti dari nilai chi-square rendah dan probabilitas yang tidak signifikan yaitu sebesar 0.101 (> 0.05). Hasil selengkpanya disajikan pada model dibawah ini.
![]() |
Model Komposit Indikator |
Hasil output nilai goodness of fit antara model multiple indikator dengan model composite selengkapnya disajikan pada tabel dibawah ini.
![]() |
Perbandingan goodnes of fit index antara model Multiple indikator dan komposit |
Hasil estrimasi koefisien pengaruh konstrak antara model multiple dan model komposit selengkapnya disajikan pada tabel dibawah ini.
![]() |
Perbandingan estimasi koefisien antara model multiple indikator dengan komposit |
Dari tabel diatas menunjukan bahwa nilai estimasi koefisien pengaruh antara konstrak baik pada model multiple maupun model komposit menunjukan nilai yang tidak jauh berbeda dan juga nilai signifikansi (p) yang dihasilkan.
Kemudian kita lihat output nilai determinant of sample covariance matrix dari model komposiit yng diperoleh sebesar 0.030, nilai ini lebih besar dari 0.001 sehingga model tidak ada masalah multikolinieritas dan singularitas. Hasil selengkapnya disajikan pada matrik dibawah ini.
![]() |
Nilai determinant of sampel covariance matrix model komposit |
Baca juga :
1. Cara Hitung Indikator Composite Untuk Model SEM
2. Uji Kesesuaian Fit Model SEM
3. Penilaian Parameter Estimasi Model SEM
Referensi :
Ghozali, I.(2011).Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi Dengan Program AMOS 19.0.Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Liang, J, et. Al.(1990). Appropriatness of Composites in Structural Equation Models. Journal of Gerontology : Social Sciences, Vol.45 No. 2
Rowe, K. (2006). The Measurement of Composite Variables from Multiple Indicators : Application in Quality Asurance and Accreditation System Childcare. Australian Council for Educational Research. Victoria. Australia.