07 November 2010

KORELASI PEARSON

Analisis korelasi adalah teknik analisis yang digunakan untuk mengukur kuat lemahnya hubungan dua variabel. Variabel ini terdiri dari variabel bebas dan tergantung. Besarnya hubungan berkisar antara 0-1. Jika mendekati angka 1 berarti hubungan kedua variabel semakin kuat, demikian juga sebaliknya jika mendekati angka 0 berarti hubungan kedua variabel semakin lemah. Teknik korelasi dalam SPSS dibagi menjadi 3 yaitu : bivariate, parsial dan distance.
 
 

Korelasi pearson digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara 2 variabel, yaitu variabel bebas dan variabel tergantung yang berskala interval atau rasio (parametrik) yang dalam SPSS disebut scale. Asumsi dalam korelasi Pearson, data harus berdistribusi normal. Korelasi dapat menghasilkan angka positif (+) dan negatif (-). Jika angka korelasi positif berarti hubungan bersifat searah. Searah artinya jika variabel bebas besar, variabel tergantung semakin besar. Jika menghasilkan angka negatif berarti hubungan bersifat tidak searah. Tidak searah artinya jika nilai variabel bebas besar, variabel tergantung semakin kecil. angka korelasi berkisar antara 0-1.

Rumus korelasi Pearson :

Rumus Korelasi Pearson
Dimana :
r = nilai korelasi
x = variabel x
y = variabel y

Kekuatan hubungan korelasi, menurut Jonathan Sarwono sebagai berikut :
  • 0 : Tidak ada korelasi
  • 0.00 - 0.25 : korelasi sangat lemah
  • 0.25 - 0.50 : korelasi cukup
  • 0.50 - 0.75 : korleasi kuat
  • 0.75 - 0.99 : korelasi sangat kuat
  • 1 : korelasi sempurna
Contoh kasus
Seorang manajer ingin mengetahui apakah ada hubungan antara jumlah sales dengan penjualan barang. Data sebagai berikut.

Data sales dan penjualan

Langkah analisis :
  1. Klik Analuze>Correlate>Bivariate
  2. Pindahkan variabel sales dan penjualan ke kolom variable
  3. Pilih pearson pada Correlation coeffecient
  4. Pilih Two-Tailed pada Test of significance
  5. Aktifkan Flag signiicant correlations
  6. Kemudian OK
Hasil Output SPSS
Hasil Uji Korelasi Pearson

Hipotesis
H0= Tidak ada hubungan antara sales dan penjualan
H1= Ada hubungan antara sales dan penjualan
Kriteria : Tolak hipotesis nol (H0) jika nilai signifikansi p-value (<0.05)
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi p-value sebesar 0.000 (<0.05) maka tolak hipotesis nol (H0). Kesimpulannya ada hubungan antara sales dan penjualan. Besarnya korelasi adalah 0.827.

Baca juga :

3. Membuat tabel dengan SPSS

4. One Way Anova

Referensi :

Antonius,R. (2003). Interpreting Quantitative Data Wit SPSS.London New York: Sage Publications

Greasley,P. (2008). Quantitative Data Analysis Using SPSS: Introduction for Health and Social Science.New York: McGraw Hill Open University Press

Griffith,A. (2010). SPSS for Dummies 2nd.Indianapolis: Wiley Publishing Inc.

Gupta,V. (1999). SPSS for Beginner. New Delhi: VJBooks